Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Kekayaan Hilmi Panigoro, Pemilik Smelter Nasional Pertama Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/9/2024). Jokowi didampingi Presiden Komisaris Amman Hilmi Panigoro, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta gubernur, kapolda, pangdam, dan bupati setempat pada peresmian ini.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter tembaga dan logam mulia senilai Rp 21 triliun yang dibangun PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (23/9/2024).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, ini merupakan smelter pertama di Indonesia yang dibangun pengusaha nasional.

"Ini adalah smelter pertama milik pengusaha nasional. Amman adalah perusahaan yang meletakkan awal sejarah panjang untuk membangun hilirisasi di sektor tembaga," kata Bahlil, dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).

Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Hilmi Panigoro mengeklaim, salah satu proyek strategis nasional ini termasuk smelter yang pembangunannya tercepat di dunia.

"Dalam kurun waktu 14 bulan, kami berhasil menyelesaikan konstruksi mega proyek smelter tembaga, lengkap dengan fasilitas pendukungnya, sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia," ujarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, siapa itu Hilmi Panigoro pemilik smelter tersebut?

Baca juga: Profil Nat Rothschild, Konglomerat Dunia Hadir dalam Peresmian Gedung PT Volex Bersama Prabowo


Profil Hilmi Panigoro

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini merupakan adik kandung dari mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Arifin Panigoro. 

Selain menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara, ia juga menduduki posisi Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk.

Dikutip dari laman Medco Energi, Hilmi menempuh pendidikan S1 Teknik Geologi di Institut Teknologi Bandung pada 1981.

Dia lalu mengikuti MBA Core Program di Thunderbird University, AS pada 1984. Hilmi juga mendapatkan gelar MSc dari Colorado School of Mines, AS pada 1988.

Sebelum bergabung dengan Medco, Hilmi telah meniti karier lebih dari lima belas tahun di Huffco/Vico Indonesia.

Baca juga: Penjelasan Bahlil soal BBM Subsidi Dibatasi mulai 1 Oktober 2024

Pada perusahaan itu, dia menempati posisi Wellsite Geologist (1981) hingga Vice President & Director of Business Process Reengineering (1998).

Pengalaman di industri minyak dan gas membuatnya dipercaya sang kakak, Arifin Panigoro yang mendirikan Medco Energi pada 1980, serta bergabung dengan manajemen perusahaan.

Bersama Medco Energi, Hilmi awalnya menjabat sebagai direktur pada 1998 di perusahaaan yang fokus di bidang energi minyak bumi, gas, dan batu bara tersebut.

Pada 2001 hingga 2008, dia lalu diangkat sebagai Direktur Utama Medco Energi. Jabatan Komisaris Utama didudukinya pada 2008-2015.

Hlimi kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Medco Energi melalui Keputusan RUPSLB pada 25 November 2015.

Baca juga: Jokowi Sebut Smelter Freeport di Gresik Terbesar di Dunia, Apa Manfaatnya bagi Indonesia?

Harta kekayaaan Hilmi Panigoro

Forbes mencatat, Hlimi Panigoro masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2023, dengan peringkat ke-28.

Per 12 Juni 2023, dia memiliki harta kekayaan sebesar 2,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 42,5 triliun.

Pada 2016, Medco Energi dan AP Investment yang dipimpin bankir investasi Indonesia Agoes Projosasmito mengakuisisi perusahaan pertambangan tembaga dan emas Amman Mineral Internasional senilai 2,6 miliar dollar AS (Rp 39,4 triliun).

Amman Mineral menawarkan sahamnya secara publik pada Juli 2023 senilai 710 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,7 triliun rupiah. Penawaran itu menjadi saham terbesar di Indonesia pada tahun tersebut.

Komposisi pemegang saham AMMN setelah IPO, yakni Sumber Gemilang Persada 32,44 persen, Medco Energi Internasional 21,09 persen, AP Investment 15,58 persen, Alpha Investasi Mandiri 7,17 persen, Pesona Sukses Cemerlang 6,58 persen, Sumber Mineral Citra Nusantara 4,67 persen, Medco Services Indonesia 3,67 persen, dan masyarakat 8,80 persen.

Medco Energi juga mengakuisisi aset raksasa minyak AS, ConocoPhillips di Indonesia senilai 1,3 miliar dollar AS (Rp 19,7 triliun) pada 2022.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi