Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Golongan Darah Tidak Berurutan Sesuai Abjad ABC, Ternyata Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi golongan darah. Ilustrasi subtipe golongan darah P
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sejauh ini, ilmuwan mengelompokkan darah manusia di seluruh dunia  menjadi empat golongan darah.

Umumnya, manusia mempunyai golongan darah A, B, O, dan AB yang semuanya dipengaruhi oleh faktor genetik.

Namun, jika ada golongan darah A dan B, mengapa tak ada golongan darah C dan justru O dan AB? 

Diketahui, sistem penamaan pada golongan darah terkait dengan sejarah penemuannya pada 1900. Seperti apa awal mulanya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Peneliti Temukan Sistem Golongan Darah Baru MAL, Apa Itu?

Alasan golongan darah tidak sesuai abjad ABC

Pada 1891, Karl Landsteiner mempelajari kimia organik dan mendapatkan gelar MD (Doctor of Medicine) dari Universitas Wina, Austria.

Lalu pada 1897, Landsteiner kembali ke Universitas Wina dan menekuni bidang imunologi, dikutip dari Britannica.

Landsteiner menerbitkan penemuannya tentang sistem golongan darah manusia dengan mencampur sel darah merah dan serum pada 1900. 

Pada percobaan awal, ia berhasil mengidentifikasi tiga jenis golongan darah yang disebut dengan A, B, dan C, dilansir dari NCBI.

Namun, golongan darah C kemudian dinamai ulang dengan O yang dalam bahasa Jerman disebut "Ohne" yang memiliki arti tanpa atau nol.

Penggantian nama dari golongan darah C menjadi O ini karena jenis golongan darah tersebut tidak memiliki antigen A maupun B.

Satu tahun kemudian, tepatnya pada 1901, Landsteiner baru menemukan golongan darah keempat yang kurang umum, yakni AB.

Golongan darah keempat dinamakan AB karena tidak memiliki tipe khusus dan mempunyai antigen A maupun B.

Ia menemukan bahwa jika seseorang dengan satu golongan darah menerima darah dari orang dengan golongan darah yang berbeda, sistem imun inang tidak akan mengenali antigen B pada sel darah donor.

Ketika hal tersebut dilakukan, tubuh akan menganggapnya sebagai benda asing dan berbahaya, sebagaimana halnya menganggap mikroorganisme yang menular.

Berkat penemuannya, Landsteiner menerima penghargaan Nobel dalam bidang fisiologi dan kedokteran pada 1930.

Baca juga: 7 Penyakit yang Rentan Menyerang Golongan Darah A, B, dan AB, Apa Saja?

Golongan darah selain A, B, O, dan AB

Di luar sistem golongan darah ABO, terdapat lebih dari 600 antigen yang dapat menempel pada sel darah merah.

Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat lebih dari 30 sistem golongan darah yang berbeda yang terkait dengan antigen unik ini.

Sistem golongan darah lainnya meliputi golongan darah Duffy, kelompok antigen K (Kell), golongan darah Lutheran, dan golongan darah Kidd.

Golongan darah tersebut disebut langka karena memiliki perbandingan atau rasio 1 per 1.000 orang atau kurang.

Di sisi lain, terdapat golongan darah paling langka di dunia yang disebut dengan Rh-null dan hanya dimiliki kurang dari 50 orang.

Karena sangat langka dan jarang dimiliki, golongan darah Rh-null terkadang disebut dengan “darah emas.”

Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari oleh Masing-masing Golongan Darah

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi