KOMPAS.com - Gejala diabetes bisa dirasakan oleh penderita pria maupun wanita. Namun ada sejumlah gejala diabetes yang hanya dialami oleh wanita.
Diabetes adalah masalah kesehatan ketika kadar gula darah dalam darah terlalu tinggi, karena tubuh tak mampu memproduksi dan menggunakan hormon insulin secara optimal.
Diabetes dapat memicu sejumlah komplikasi penyakit kronis lainnya, seperti kardiovaskular dan jantung koroner.
Wanita dan pria penderita diabetes mungkin bisa mengalami sejumlah gejala yang sama. Namun, ada beberapa gejala diabetes yang hanya dialami oleh wanita.
Lantas, apa saja gejala diabetes yang hanya dirasakan oleh wanita?
Baca juga: Kisah Leonid Rogozov, Dokter Soviet yang Operasi Usus Buntunya Sendiri
Gejala diabetes yang hanya dialami wanita
Dikutip dari HealthLine, gejala yang dialami wanita muncul ketika diabetes atau kadar gula darah tinggi sudah memicu kondisi kesehatan lainnya, berikut rinciannya:
1. Infeksi kandidaKadar gula darah tinggi atau disebut sebagai hiperglikemia diketahui dapat memicu pertumbuhan jamur Candida.
Pertumbuhan jamur Candida secara berlebihan dapat mengakibatkan seseorang terinfeksi jamur di vagina dan mulutnya.
Bila infeksi berkembang di area vagina, gejala yang muncul sebagai berikut:
- Vagina gatal
- Keputihan
- Hubungan seksual yang menyakitkan
- Rasa sakit.
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah penyakit infeksi akibat bakteri yang berkembang di dalam saluran kemih.
Risikonya dinilai lebih tinggi pada wanita yang menderita diabetes. Sebab, kadar gula darah tinggi akan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Pada gilirannya, ISK akan memicu gejala sebagai berikut:
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Urine berdarah atau keruh.
Baca juga: 5 Buah yang Berbahaya Bagi Penderita Diabetes
3. Kekeringan vaginaGejala diabetes yang mungkin hanya ditemui pada wanita salah satunya adalah kekeringan vagina.
Hal itu karena kadar gula darah yang tinggi akan merusak serabut saraf yang kemudian seseorang mengidap kerupatik diabetik.
Kerusakan saraf ini dapat memicu kesemutan dan hilangnya sensasi di bagian tubuh, seperti tangan dan kaki.
Khususnya pada wanita, neuropati diabetik dapat mempengaruhi sensasi di area vagina yang kemudian menyebabkan gejala seperti vagina kering.
4. Sindrom ovarium polikistikKondisi ini dapat terjadi ketika seorang wanita memproduksi androgen dalam jumlah tinggi dan memiliki faktor risiko tertentu seperti riwayat keluarga.
Sindrom ovarium polikistik diketahui dikaitkan dengan resistensi insulin yang meningkatkan kadar gula darah dan risiko terkena diabetes.
Pada gilirannya, gejala sindrom ini yakni:
- Periode menstruasi tidak teratur
- Penambahan berat badan
- Jerawat
- Depresi
- Infertilitas.
Baca juga: 7 Sayur Rendah Gula yang Bisa Bantu Cegah Diabetes
Lihat Foto
Ilustrasi diabetes. Berikut ini gejala diabetes pada wanita.
Gejala diabetes secara umum
Berikut ini gejala diabetes yang berpotensi terjadi pada pria dan wanita:
Peningkatan rasa haus dan lapar
- Sering buang air kecil
- Penurunan berat badan atau penambahan berat badan tanpa penyebab yang jelas
- Kelelahan
- Mual
- Penglihatan kabur
- Luka yang sembuhnya lambat
- Infeksi kulit
- Akantosis nigrikans atau bercak kulit yang lebih gelap di ketiak, selangkangan, dan belakang leher
- Sifat mudah marah
- Napas yang memiliki bau manis, buah, atau seperti aseton
- Berkurangnya indra perasa di tangan atau kaki.
Baca juga: Ramai soal Tanaman Kumis Kucing Bisa Jadi Obat Diabetes, Ini Penjelasan Pakar
Cara mencegah diabetes
Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cara terbaik untuk mencegah diabetes yakni dengan memperbaiki gaya hidup dan pola makan.
Berikut sejumlah cara untuk mencegah seseorang mengidap diabetes:
- Mencapai dan menjaga berat badan yang sehat
- Tetap aktif secara fisik dengan setidaknya 30 menit olahraga ringan setiap hari
- Konsumsi makanan sehat yang penuh nutrisi
- Hindari konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh
- Tidak merokok.
Nah, itulah sejumlah gejala diabetes yang mungkin hanya dirasakan oleh wanita. Apabila merasakan sejumlah gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga: Pemilik Kos di Semarang Makan Kucing untuk Obat Diabetes, Dokter: Tak Bisa Jadi Obat dan Berbahaya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.