Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Mayat Membusuk di Atas Pohon Bukit Gembok Cinta Sleman, Ini Kata Polisi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/JAN H ANDERSEN
Ilustrasi jenazah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut adanya penemuan mayat membusuk tanpa identitas di Bukit Gembok Cinta, Godean, Sleman, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X (sebelumnya Twitter) @merapi_uncover pada Kamis (26/9/2024).

Dalam unggahan, disebutkan bahwa mayat tersebut ditemukan di atas pohon sekitar pukul 12.04 WIB.

Saat ditemukan, mayat berjenis kelamin pria tersebut sudah dalam kondisi membusuk sampai bagian tengkoraknya.

Meski demikian, pengunggah tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kronologinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“12:04 Penemuan mayat di atas pohon , di bukit Gembok cinta jering diperkiraan laki laki, tanpa identitas , sudah membus*k sampai tengkorak,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab 4 Orang Tewas Usai Tertabrak KA Fajar Utama di Karawang

Penjelasan polisi

Kasi Humas Polres Sleman, Iptu Salamun membenarkan adanya penemuan mayat pria membusuk di Bukit Gembok Cinta tersebut.

Salamun menerangkan, mayat tersebut ditemukan pada Kamis (26/9/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Mayat tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sleman yang akan mengukur tanah di lokasi tersebut.

“Kemudian saksi melihat seseorang yang tidak dikenal tergantung di pohon jenis talok dalam kondisi sudah membusuk dan wajah sudah tidak bisa dikenali,” ucap Salamun kepada Kompas.com, Sabtu.

Setelah itu, saksi menghubungi petugas Polsek Godean. Polisi lantas segera menuju lokasi kejadian.

Selanjutnya, mayat pria itu dibawa ke RS Bhayangkara Sleman untuk dilakukan pemeriksaan forensik.

Baca juga: Motif Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Terungkap, Ini Kata Polisi

Identitas korban dan dugaan penyebab

Terpisah, Kapolsek Godean Kompol Haryanto menuturkan, awalnya pihaknya tidak mendapati kartu identitas korban di lokasi kejadian.

Polisi kemudian menelusuri data laporan orang hilang dan berkoordinasi dengan kepolisian wilayah.

Akhirnya diperoleh kesamaan ciri-ciri mayat tersebut dengan salah satu orang yang dilaporkan menghilang.

Korban adalah W (24) yang merupakan warga Temanggung Jawa Tengah. Ia diduga bunuh diri karena depresi.

"Besar kemungkinan sengaja atau gantung diri. Penyebab awal menurut keluarga, (korban) depresi,” ujar Haryanto kepada Kompas.com, Sabtu.

Menurut keterangan keluarga, semasa hidupnya W mengalami depresi dan kabur dari rumah sekitar sebulan yang lalu.

Keluarganya mengaku sudah melakukan pencarian, hingga akhirnya mereka mendapat berita tersebut dari kepolisian.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga tidak menemukan suatu hal yang menunjukkan adanya kemungkinan peran orang lain di balik meninggalnya korban.

Menurut Haryanto, korban diperkirakan mengakhiri hidupnya sekitar sebulan lalu. Hal itu terlihat dari kondisi jenazah.

Jenazah korban juga sudah diambil oleh pihak keluarga pada Kamis (26/9/2024) malam untuk dimakamkan.

"Hal ini, (kami) masih menyelidiki kasus dimaksud, meski pihak keluarga menerima kematian W. Kami juga masih menunggu keterangan dokter karena jenazah sudah tidak bisa dikenali saat ditemukan," tutur dia.

Baca juga: Teka-teki Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Muncul Dugaan Kelalaian Polisi

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Pikiran Bunuh Diri yang Tiba-tiba Muncul?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi