KOMPAS.com - Diego Garcia adalah pulau terpencil di Samudra Hindia yang berlokasi di lepas pantai India, tepatnya di 7 derajat Lintang Samudra.
Pulau Diego Garcia secara eksklusif menjadi tempat pangkalan militer Inggris-Amerika Serikat yang tersembunyi dan rahasia. Pulau ini diselimuti banyak misteri dalam beberapa dekade terakhir, termasuk dikaitkan dengan hilangnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines.
Pulau Diego Garcia yang dikelola dari London ini berada di tengah-tengah sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama antara Inggris dan Mauritius dan terlarang bagi kebanyakan warga sipil.
Kendati demikian, jurnalis BBC mendapat akses khusus untuk berkunjung ke pulau misterius tersebut, dikutip dari BBC.
Sebelumnya, selama berbulan-bulan, BBC berjuang untuk mendapat akses ke pulau yang memiliki luas 6.720 hektar tersebut.
Hal ini terkait dengan kasus pengadilan bersejarah yang sedang berlangsung soal perlakuan terhadap warga Tamil Sri Lanka yang sedang diinvestigasi BBC.
Warga Tamil Sri Lanka adalah orang pertama yang mengajukan permohonan suaka di pulau tersebut. Mereka telah terdampar di pulau tersebut selama 3 tahun.
Lantas, seperti apa Pulau Diego Garcia?
Baca juga: Eks Bos Maskapai Perancis Duga MH370 Ditembak AS di Diego Garcia
Akses "terlarang" ke Pulau Diego Garcia
Pulau Diego Garcia berjarak 1.600 km dari daratan terdekat dan termasuk ke dalam daftar pulau terpencil di dunia.
Tidak ada penerbangan komersial di pulau tersebut. Dan untuk mencapai Pulau Diego Garcia, dibutuhkan perjalanan laut yang tidak mudah karena kapal yang diizinkan melintas hanya diberikan untuk pulau-pulau terluar di kepulauan tersebut.
Untuk datang ke Pulau Diego Garcia, seseorang harus mengantongi izin khusus, biasanya hanya diberikan kepada orang-orang yang memiliki hubungan dengan fasilitas militer atau otoritas Inggris yang mengelola wilayah tersebut.
Wartawan, secara historis dilarang masuk ke pulau tersebut.
Namun, BBC mendapat izin berkunjung ke Pulau Diego Garcia selama 5 hari dengan pengawasan yang ketat setelah pengacara pemerintah Inggris mengajukan gugatan hukum untuk menghalangi BBC menghadiri sidang dan Amerika Serikat mengajukan keberatan dengan mengancam tidak akan menyediakan makanan serta transportasi.
Personel dari perusahaan keamanan G4S diterbangkan ke wilayah itu untuk menjaga BBC dan para pengacara yang terbang untuk menghadiri sidang.
Terlepas dari kendala-kendala itu, BBC masih bisa mengamati detail-detail salah satu lokasi yang paling dibatasi di dunia.
Baca juga: Mengenal San Diego Hills, Pemakaman Pesohor dari Ashraf Sinclair hingga Bos Astra
Melihat Pulau Diego Garcia dari dekat
Dilansir dari Military Installations, Diego Garcia adalah dataran karang yang dihuni oleh triliunan organisme hidup.
Dulunya wilayah ini merupakan gunung berapi purba dan yang tersisa hanyalah dataran yang mengelilingi laguna di tengahnya. Berkat lokasinya di area tropis tapi dengan curah hujan yang tinggi (sekitar 100 inci per tahun), pulau ini ditumbuhi pohon kelapa dan pohon ulin.
Diego Garcia adalah salah satu dari sekitar 60 pulau yang membentuk Kepulauan Chagos atau British Indian Ocean Territory (Biot), koloni terakhir yang didirikan oleh Inggris dan memisahkannya dari Mauritius pada tahun 1965. Letaknya sekitar setengah jalan antara Afrika Timur dan Indonesia.
Saat mendarat di landasan pacu di samping pesawat militer berwarna abu-abu, sebuah papan nama di hanggar bertuliskan “Diego Garcia. Footprint of Freedom" akan menyambut Anda.
Di atas papan tersebut bergambar bendera Amerika Serikat dan Inggris. Papan ini memberikan isyarat tentang pangkalan militer Inggris-AS yang telah ada di sana sejak awal tahun 1970-an.
Perjanjian yang ditandatangani pada 1966 menyatakan bahwa pulau ini disewakan kepada AS selama 50 tahun dengan kemungkinan perpanjangan selama 20 tahun. Perjanjian ini masih diperpanjang dan akan berakhir pada 2036.
Benar saja, wilayah tersebut memang didominasi kuat oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Di terminal, terdapat pintu yang dihiasi dengan motif Union Jack dan dinding-dinding yang digantung foto-foto tokoh-tokoh penting Inggris, termasuk Winston Churchill.
Baca juga: Logo Baru Kemenparekraf Disebut Mirip Lembaga Militer AS, Ini Tanggapan Wishnutama
Fasilitas di Pulau Diego Garcia
Di Pulau Diego Garcia, terlihat ada mobil polisi Inggris yang terparkir dan sebuah klub malam bernama Brit Club.
Beberapa fasilitas seperti bioskop, arena bowling, museum, resto cepat saji hingga toko souvenir yang menjual mug dan kaos bermerek Diego Garcia juga ada di pulau tersebut.
Kendati demikian, tidak sembarang orang diizinkan masuk ke fasilitas tersebut.
Beberapa jalan di pulau tersebut juga kental dengan nama-nama Inggris, seperti Britannia Way dan Churchill Road.
Pulau tersebut juga memiliki sebidang tanah luas di sebelah laut dengan papan bertuliskan "Tempat berenang dan area piknik".
Meskipun wilayah ini dikelola dari London, sebagian besar personil dan sumber daya di sana berada di bawah kendali AS.
Mobil-mobil di sana melaju di sebelah kanan, layaknya di Amerika Serikat. Adapun mata uang yang digunakan adalah dollar AS. Sementara soket listriknya juga dari Amerika.
Makanan yang ditawarkan kepada wartawan BBC juga berasal dari Amerika Serikat, seperti tater tots, yaitu lauk kentang goreng yang populer di Amerika, dan biskuit Amerika.
Suasana di Pulau Diego Garcia terasa tenang dan santai meski latihan militer masih terdengar di pagi hari.
Baca juga: Markas Militer AS Dihantam Rudal, Iran Simpan Cadangan Minyak Ratusan Miliar Barel
Keindahan alam dan sisi gelap Pulau Diego Garcia
Pulau Diego Garcia ditumbuhi vegetasi hijau yang rimbun hingga pantai putih yang masih asri.
Personel militer mengatakan, beberapa hiu juga masih ditemukan di perairan Pulau Diego Garcia.
Situs web Biot mengatakan bahwa Pulau Diego Garcia memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di Inggris dan Wilayah Luar Negeri serta laut terbersih dan sistem terumbu karang paling sehat di dunia.
Namun, di beberapa sudut wilayah menunjukkan sisa masa kelam yang terjadi di pulau itu. Ketika Inggris menguasai Kepulauan Chagos, Diego Garcia adalah yang paling selatan dan bekas jajahan Inggris.
Mereka berusaha mengusir penduduknya yang berjumlah lebih dari 1.000 orang dengan cepat untuk membangun pangkalan militer.
Orang-orang yang diperbudak dibawa ke Kepulauan Chagos dari Madagaskar dan Mozambik untuk bekerja di perkebunan kelapa di bawah kekuasaan Perancis dan Inggris.
Pada abad-abad berikutnya, mereka mengembangkan bahasa, musik, dan budaya mereka sendiri.
Bekas perkebunan terlihat di sebelah timur pulau, di mana bangunan-bangunannya sudah rusak. Rumah manajer perkebunan yang megah memiliki tanda bertuliskan: “Bangunan tidak aman. Jangan masuk. Atas perintah: Perwakilan Inggris.”
Di sebuah gereja di lokasi perkebunan, sebuah tanda dalam bahasa Perancis di bawah salib berbunyi: “Mari kita berdoa untuk saudara-saudari kita di Chagos.”
Diego Garcia adalah salah satu dari sekian banyak pulau yang dipertimbangkan Amerika dan menjadi “kandidat utama” karena populasinya yang relatif kecil dan lokasinya yang strategis, yakni di tengah-tengah Samudra Hindia.
Bagi Inggris, pulau ini adalah kesempatan untuk mempertahankan hubungan militer yang erat dengan Amerika Serikat, meski kehadiran Inggris yang kecil di sana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.