KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat banyak belanja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Manajer Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Farisan Aufar mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I tahun 2024 masih berada di atas 5 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,08 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2024 mencapai 5,05 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Menurut Farisan, pertumbuhan ekonomi yang masih baik tersebut salah satunya didorong oleh konsumsi rumah tangga.
"Jadi konsumsi kita masih sangat baik," kata dia, dalam siaran "Langkah BI Jaga Stabilitas dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi" di kanal YouTube Bank Indonesia, Minggu (29/9/2024).
Baca juga: Deretan Uang yang Ditarik BI dan Batas Waktu Penukarannya, Terdekat 2025
Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
Farisan melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester lalu juga didorong oleh realisasi investasi, baik dari pemerintah maupun swasta.
Tidak hanya itu, kinerja ekspor, terutama dari kawasan Indonesia timur, juga ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi yang masih berada di atas 5 persen.
"Sekarang Indonesia timur itu sudah sangat mendominasi pertumbuhannya sudah tinggi banget dan itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II kemarin itu tetap tumbuh di angka di atas 5 persen," paparnya.
Meski BI menilai perekonomian Indonesia masih baik dan menunjukkan ketangguhan, kondisi global saat ini mengundang tantangan tersendiri.
Farisan mengatakan, kondisi geopolitik dan kenaikan harga komoditas sangat memengaruhi fiskal maupun moneter Indonesia, termasuk tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Namun, undang-undang telah memberikan mandat kepada BI untuk menjaga nilai rupiah dan inflasi di dalam negeri.
"Kami jaga, terus melakukan operasi moneter secara berkala untuk memastikan nilai rupiah ini stabil, sehingga tujuan utamanya tercapai, yaitu inflasinya tetap terjaga di angka 2,5 persen," terang Farisan.
Baca juga: Belanja Pakai QRIS Disebut Ada Minimal Transaksi, Ini Penjelasan Bank Indonesia
Belanja membantu menjaga pertumbuhan ekonomi
BI pun optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap dapat mencapai di atas 5 persen hingga akhir 2024 di tengah dampak perekonomian global.
Di sisi lain, masyarakat juga harus tetap optimis dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
Menurut Farisan, salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi adalah dengan berbelanja.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu terutama di-drive (disetir) oleh konsumsi rumah tangga. Jadi kami harap juga teman-teman bisa lebih banyak spending (belanja) karena spending is helping (belanja membantu) di ekonomi," tuturnya.
Merujuk data BPS, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,53 persen pada triwulan II tahun 2024.
Jika dilihat dari pertumbuhannya, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,93 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Sementara itu, BI bersama pemerintah akan terus berkoordinasi dan bersinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
"Sehingga dampak rambatan ekonomi global itu yang terjadi turbulensi itu tidak berdampak pada perekonomian di Indonesia," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.