Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Berambisi Bangkitkan Mammoth dari Kepunahan pada 2028

Baca di App
Lihat Foto
scitechdaily
Ilustrasi mammoth
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Pernahkah kamu membayangkan melihat mammoth berbulu berjalan di Bumi lagi?

Hewan raksasa yang punah ribuan tahun lalu ini ternyata memiliki kemungkinan untuk dihidupkan kembali.

Bukan sulap, bukan sihir, tapi berkat kemajuan teknologi genetika, para ilmuwan di Colossal Biosciences sedang berusaha keras untuk mewujudkan hal ini.

Baca juga: Mengenal Gajah Purba Mammoth, Apa Bedanya dengan Gajah Modern?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Labiotech, proyek ambisius ini berawal dari ide untuk memanfaatkan teknologi pengeditan gen canggih seperti CRISPR.

Dengan teknologi tersebut, Colossal Biosciences membuat misi untuk membangkitkan beberapa spesies dari kepunahan seperti mammoth dan burung dodo.

Bagaimana cara menghidupkan kembali mammoth?

Tim Colossal Biosciences akan menghidupkan kembali mammoth dengan DNA hewan prasejarah tersebut.

Pada tahun 2021 lalu, para peneliti menemukan mammoth yang beku di tundra Arktik. Kemudian, tim dari Colossal Biosciences berusaha keras untuk memulihkan DNA dari genom inti mammoth tersebut.

Saat ini, para ilmuwan dalam tim tersebut telah berhasil menciptakan sel induk yang dapat digunakan untuk menghidupkan kembali mammoth berbulu.

Mereka berencana untuk menggabungkan DNA mammoth purba dengan sel gajah Asia untuk menciptakan embrio hibrida.

Embrio ini kemudian akan ditanamkan ke dalam rahim gajah Asia sebagai induk pengganti.

Gajah Asia dipilih karena memiliki kemiripan DNA hingga 99,6 persen dengan mammoth.

Baca juga: Punya Kemiripan DNA dengan Gajah Asia, Mammoth Diprediksi Akan Hidup Lagi di 2028

Tantangan dalam menghidupkan kembali mammoth

Kebangkitan mammoth tidak sesederhana "menyuntikkan" DNA mammoth ke dalam gajah Asia.

Proses ini melibatkan gestasi selama 22 bulan dalam rahim gajah Asia.

"Kami mencoba memastikan reproduksi mereka semua dalam kecepatan yang sama. Mammoth memiliki masa gestasi atau proses perkembangan di dalam rahim selama 22 bulan," ungkap CEO Colossal Biosciences, Ben Lamm dikutip dari The Independent, Kamis (03/10/2024).

Tantangan besar lainnya adalah memastikan bahwa hewan ini dapat beradaptasi dengan lingkungan modern dan membantu melawan perubahan iklim.

Seperti yang kita ketahui, mammoth berbulu terakhir yang berjalan di Bumi mati 4.000 tahun lalu. Mereka punah karena perburuan manusia dan ketidakmampuannya beradaptasi dengan kenaikan suhu Bumi.

Meski begitu, Lamm membantah argumen bahwa iklim Bumi saat ini terlalu hangat untuk mammoth bisa bertahan hidup.

"Semua orang merujuk pada film Ice Age, bukan? Pada masa tersebut, bukan hanya lokasi tertentu, tapi juga ada periode interglasial besar yang sebenarnya lebih hangat dari pada saat ini," kata Lamm dilansir dari Indy100, Kamis (03/10/2024).

Baca juga: Seperti Apa Fakta Baru Mammoth Berbulu?

Pembiayaan untuk membangkitkan mammoth dari kepunahan

Untuk mencapai tujuannya, tentunya Colossal Biosciences membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Namun, menurut New York Post, Kamis (03/10/2024), Lamm dan timnya telah mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber yang mengejutkan, mulai dari lembaga pemerintah seperti CIA hingga investor swasta seperti Peter Thiel, Tony Robbins, dan berbagai selebriti Hollywood.

Selain itu, proyek ini mendapat perhatian lebih luas dari masyarakat berkat keterlibatan Paris Hilton dan Chris Hemsworth.

Kehadiran nama-nama besar ini tidak hanya membantu dalam penggalangan dana, tetapi juga dalam menyebarkan kesadaran tentang dampak potensial teknologi de-eksistensi terhadap konservasi lingkungan.

Lamm juga menjelaskan bahwa proyek ini juga memiliki tujuan konservasi, termasuk membantu spesies yang hampir punah seperti badak putih utara.

Hasilnya, tak tanggung-tanggung, tim ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 235 juta dolar AS atau sekitar 3,5 triliun rupiah.

Dengan segala tantangan dan dukungan tersebut, mammoth pertama yang dibangkitkan dari kepunahan ditargetkan akan lahir pada akhir tahun 2028.

Baca juga: Apa Perbedaan Gajah dan Mammoth?

Proyek ini, jika berhasil, akan menandai momen bersejarah dalam dunia sains.

Dengan rencana ambisius untuk menghidupkan kembali mammoth pada tahun 2028, dunia mungkin akan segera menyaksikan kebangkitan salah satu makhluk prasejarah paling ikonik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi