Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Sehari-hari yang Mengandung Mikroplastik, Ada Gula, Garam, dan Teh Celup

Baca di App
Lihat Foto
Bahaya mikroplastik bagi manusia.
Ilustrasi mikroplastik
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan adanya mikroplastik, partikel kecil berukuran satu mikrometer (seperseribu milimeter) hingga setengah sentimeter dalam hampir 90 persen sampel makanan berprotein.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang ditinjau sejawat Environmental Pollution, peneliti memperkirakan bahwa orang dewasa dapat mengonsumsi, sedikitnya 11.000 potongan mikroplastik per tahun.

“Tidak ada cara untuk bersembunyi dari plastik saat Anda makan,” kata George Leonard, salah satu penulis studi dan kepala ilmuwan di Ocean Conservancy, dikutip dari The Washington Post (12/1/2024).

Temuan penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut tentang keberadaan partikel plastik kecil yang ada di mana-mana.

Lantas, apa saja makanan yang mengandung mikroplastik?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Studi Ungkap Mikroplastik Ada di Setiap Hewan Kecuali Spesies Ini


Makanan sehari-hari yang mengandung mikroplastik

Para peneliti di lembaga nirlaba Ocean Conservancy dan University of Toronto menganalisis lebih dari selusin jenis protein umum yang banyak dikonsumsi sehari-hari.

Mereka menemukan beberapa protein yang dikonsumsi sehari-hari dapat mengandung mikroplastik, di antaranya:

Tak hanya di protein, penelitian telah menemukan mikroplastik dalam buah-buahan, sayuran, serta produk makanan lainnya.

Dikutip dari CNN (22/4/2024), jika plastiknya cukup kecil, buah-buahan dan sayuran bahkan dapat menyerap mikroplastik melalui sistem akarnya dan memindahkan bahan kimia tersebut ke batang, daun, biji, dan buah tanaman.

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan pada 2023 menemukan, garam merah muda Himalaya kasar yang ditambang dari tanah memiliki mikroplastik paling banyak, diikuti oleh garam hitam dan garam laut.

Gula juga merupakan rute penting masuknya polutan ini ke tubuh manusia, menurut sebuah studi tahun 2022.

Tak hanya itu, penelitian dari Universitas McGill di Quebec juga menemukan, banyak di antara kantong teh yang dapat mengeluarkan partikel plastik dalam jumlah besar.

Satu kantong teh dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air.

Baca juga: Studi: Mikroplastik Masuk ke Otak dengan Cara Terhirup Lewat Hidung

Dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia

Dampak potensial mikroplastik terhadap kesehatan manusia masih belum diketahui.

Laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merinci adanya kemungkinan risiko kesehatan akibat polusi mikroplastik, termasuk paparan nanoplastik, partikel yang bahkan lebih kecil yang berukuran kurang dari satu mikrometer.

Namun, WHO mencatat bahwa belum ada cukup penelitian yang menghubungkan partikel ini dengan dampak kesehatan yang merugikan pada manusia dan menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.

"Meskipun kami masih belum memiliki gambaran apa pun tentang konsekuensi kesehatan manusia dari hal ini, jika memang ada, kami perlu menanggapinya dengan serius," kata Leonard.

Sementara itu studi pada Maret 2024 menemukan, orang yang memiliki mikroplastik atau nanoplastik di arteri leher, dapat dua kali lebih mungkin terkena serangan jantung, stroke, atau meninggal karena sebab apa pun dalam tiga tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang tidak memilikinya.

Nanoplastik adalah jenis polusi plastik yang paling mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia. Ini karena, partikel-partikel yang sangat kecil tersebut dapat menyerang sel dan jaringan di organ-organ utama.

“Semua bahan kimia tersebut digunakan dalam pembuatan plastik, jadi jika plastik masuk ke dalam tubuh kita, plastik tersebut membawa bahan kimia tersebut,” ujar Sherri ‘Sam’ Mason, direktur keberlanjutan di Penn State Behrend di Erie, Pennsylvania.

“Dan karena suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu di luar, bahan kimia tersebut akan berpindah keluar dari plastik dan berakhir di tubuh kita. Bahan kimia tersebut dapat terbawa ke hati, ginjal, dan otak kita, dan bahkan melewati batas plasenta dan berakhir di janin yang belum lahir,” tambahnya.

Baca juga: Tak Cuma Bahayakan Lingkungan, Mikroplastik Bikin Obesitas

Proses pengolahan dapat jadi sumber kontaminasi

Sudah lama diketahui bahwa mikroplastik dapat ditemukan di saluran pencernaan ikan dan kerang.

Namun, penelitian baru mengungkap kemungkinan keberadaan potongan plastik di bagian makanan laut yang biasanya dimakan manusia, seperti fillet ikan dan protein yang populer seperti daging sapi, ayam, dan babi.

Para peneliti juga mengamati, beberapa produk protein olahan seperti udang yang dilapisi tepung roti, steak ikan, dan nugget ayam, tampaknya mengandung partikel mikroplastik jauh lebih banyak daripada sampel yang diproses secara minimal.

"Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan makanan dapat menjadi sumber kontaminasi," tulis para penulis penelitian tersebut.

Meski demikian, para ahli memperingatkan agar tidak menggunakan temuan ini untuk menarik kesimpulan pasti tentang bagaimana mikroplastik dapat mengontaminasi makanan dan jumlah plastik yang mungkin tersembunyi dalam protein.ih lanjut diperlukan.

Kendati demikian, kenyataan bahwa mikroplastik ditemukan di banyak sumber makanan umum seharusnya juga memotivasi upaya untuk mengatasi masalah polusi plastik.

"Mikroplastik akan terus ditemukan di mana-mana selama orang terus menggunakan plastik yang dirancang untuk tahan lama," kata Paul Anastas, direktur Pusat Kimia Hijau dan Rekayasa Hijau di Universitas Yale.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi