Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria India Terkena Stroke Usai Pijat Kepala di Tempat Potong Rambut

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Lemau Studio
Ilustrasi stroke. Seorang pria India terkena stroke usai pijat kepala di tempat potong rambut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang pria di Ballari, Karnataka, India menderita stroke setelah ia mendapatkan “pijat kepala gratis” di tempat potong rambut.

Pria berusia 30 tahun yang tak disebutkan identitasnya itu mengalami nyeri hebat ketika bagian lehernya dipijat.

Dikutip dari Times of India, Minggu (29/9/2024), pria itu awalnya mengabaikan rasa nyeri yang terjadi pada lehernya itu.

Namun setelah beberapa jam selesai dipijat, ia mengalami kesulitan berbicara dan kelemahan di sisi kirinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai soal Mengenali Gejala Stroke dengan Gerakan Tangan Sederhana, Bagaimana Caranya?

Menderita stroke akibat robekan arteri

Ia pun memutuskan pergi ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi yang menyebabkan kondisi tubuhnya memburuk.

Setelah diperiksa, dokter mendiagnosisnya menderita stroke yang disebabkan oleh robekan arteri karotis.

Arteri karotis adalah sepasang pembuluh darah arteri di leher yang menyalurkan pasokan darah ke otak. Di sisi lain, otak adalah pusat kontrol tubuh.

Ia menerima perawatan antikoagulan untuk mencegah kondisi semakin parah atau komplikasi lebih lanjut.

Perawatan antikoagulan merupakan tindakan atau pengobatan yang berfungsi mencegah terjadinya penggumpalan darah.

Pria itu menghabiskan hampir dua bulan menjalani perawatan intensif di rumah sakit hingga akhirnya diperbolehkan untuk pulang.

Baca juga: Bahaya Minum Es Teh Setiap Hari: Diabetes, Penyakit Ginjal, dan Stroke

Penjelasan dokter saraf

Dikutip dari Indian Express, Selasa (1/10/2024), seseorang perlu menyampaikan kepada pemijat atau terapis agar tidak melakukan pijatan yang berlebihan atau secukupnya saja.

Konsultan Senior Neurologi di RS Indraprastha Apollo, PN Renjen mengatakan, jenis stroke ini terjadi ketika dinding pembuluh darah pecah atau robek sehingga mengurangi aliran darah ke otak.

Arteri ini rentan terhadap cedera ketika leher diregangkan secara berlebihan selama pemijatan atau keramas.

Renjen melanjutkan, stroke akibat pijatan di leher dapat menimbulkan pusing, mual, dan gangguan penglihatan.

Selain itu, pijat kepala dapat menyebabkan komplikasi stroke lainnya, seperti robekan arteri vertebrobasiler dan arteri serviks.

Direktur Departemen Neurologi RS Yatharth, Greater Noida, Amit Shrivastava mengatakan,  risiko meningkat pada orang dengan kondisi vaskular yang sudah ada sebelumnya, seperti aterosklerosis atau hipertensi.

Kondisi tersebut membuat seseorang lebih rentan terhadap kerusakan arteri, pembekuan darah, hingga stroke.

Ia menambahkan bahwa teknik pijat tertentu, seperti tekanan jaringan dalam atau tenaga yang berlebihan memang dapat meningkatkan risiko.

Inilah mengapa penting untuk mencari pijat dari terapis berlisensi yang menggunakan teknik lembut dan terkontrol untuk mengurangi risiko cedera leher.

Shrivastava menekankan, intervensi medis tepat waktu dan perawatan profesional dapat meminimalkan kerusakan otak serta meningkatkan peluang pemulihan.

Baca juga: Ramai soal Kurang Minum Air Putih Bisa Sebabkan Stroke, Benarkah?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi