Oleh: Dr. Hetty Karunia Tunjungsari*
INDONESIA memiliki kekayaan alam, budaya, dan tradisi tak ternilai, yang telah menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Salah satu aspek budaya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam pariwisata adalah wellness tourism atau wisata kesehatan.
Di antara berbagai kekayaan budaya Indonesia, jamu—minuman herbal tradisional yang terbuat dari berbagai tanaman obat—menjadi elemen penting dalam menciptakan pengalaman wellness tourism yang autentik dan unik.
Tren global yang semakin fokus pada gaya hidup sehat dan alami menciptakan peluang besar bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi jamu sebagai salah satu produk unggulan dalam wisata kesehatan.
Wellness tourism tidak hanya menawarkan pengalaman relaksasi dan perawatan tubuh, tetapi juga menggabungkan unsur-unsur kesehatan holistik yang melibatkan kebugaran fisik, mental, dan emosional.
Jamu, sebagai bagian dari warisan nusantara, sangat sesuai dengan konsep ini. Selain dikenal dengan khasiat kesehatannya, jamu juga mencerminkan harmoni antara manusia dan alam, sebuah filosofi yang telah diwariskan oleh nenek moyang Indonesia.
Peluang "Wellness Tourism" Indonesia
Wellness tourism adalah salah satu sektor pariwisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Laporan dari Global Wellness Institute memperkirakan bahwa pasar global wellness tourism bernilai lebih dari 639 miliar dollar AS pada 2021, dan diprediksi akan terus tumbuh.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan fisik dan mental, semakin banyak wisatawan mencari destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman memulihkan kesejahteraan tubuh dan pikiran.
Indonesia, dengan keanekaragaman alamnya yang meliputi pantai, pegunungan, dan hutan tropis, memiliki semua komponen untuk menjadi destinasi wellness tourism terkemuka.
Selain itu, Indonesia juga dikenal dengan tradisi kesehatan alami, seperti penggunaan jamu dan praktik-praktik holistik lainnya, seperti yoga dan meditasi, yang semakin populer di kalangan wisatawan mancanegara.
Dengan mengintegrasikan jamu sebagai bagian penting dari penawaran wellness tourism, Indonesia dapat menonjolkan keunikan budayanya sambil menawarkan pengalaman kesehatan yang otentik.
Jamu adalah bagian tak terpisahkan dari budaya dan kesehatan tradisional Indonesia. Selama berabad-abad, jamu telah digunakan masyarakat sebagai cara alami untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat tubuh.
Berbagai jenis jamu, seperti kunyit asam, beras kencur, dan temulawak, memiliki manfaat kesehatan berbeda-beda, mulai dari meningkatkan stamina hingga membantu pencernaan dan detoksifikasi tubuh.
Dalam konteks wellness tourism, jamu dapat berperan sebagai salah satu produk unggulan yang ditawarkan kepada wisatawan.
Minat terhadap produk kesehatan berbasis herbal terus meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan mereka yang lebih memilih pengobatan dan perawatan yang alami dan bebas bahan kimia.
Dengan keunikan dan manfaat kesehatannya, jamu dapat menarik perhatian wisatawan yang mencari pengalaman perawatan tubuh yang autentik dan bermanfaat.
Untuk memaksimalkan potensi jamu dalam pengembangan wellness tourism, berbagai strategi dapat diterapkan. Beberapa cara optimalisasi jamu dalam konteks wellness tourism meliputi:
Pengembangan spa dan resort berbasis jamu. Indonesia sudah dikenal sebagai destinasi spa kelas dunia, terutama di Bali dan Yogyakarta.
Pengembangan spa yang lebih fokus pada perawatan berbasis jamu dapat meningkatkan daya tarik wellness tourism di Indonesia.
Misalnya, spa-spa ini dapat menawarkan perawatan yang menggunakan bahan-bahan alami dari jamu, seperti lulur kunyit asam atau terapi detoks menggunakan temulawak.
Pengalaman perawatan yang menyeluruh ini dapat memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang mencari pengalaman kesehatan holistik.
Kelas meracik jamu untuk wisatawan. Pengalaman edukatif menjadi salah satu daya tarik utama dalam wellness tourism.
Wisatawan tidak hanya ingin merasakan manfaat kesehatan, tetapi juga ingin belajar cara merawat tubuh mereka secara alami.
Mengadakan kelas-kelas meracik jamu di destinasi wisata kesehatan dapat menjadi aktivitas menarik.
Dalam kelas ini, wisatawan bisa mempelajari sejarah jamu, cara memilih bahan-bahan alami, hingga teknik meracik jamu sesuai kebutuhan kesehatan masing-masing.
Ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung, tetapi juga memungkinkan wisatawan membawa pulang pengetahuan tentang jamu.
Wisata kebun herbal dan pabrik jamu. Indonesia memiliki berbagai kebun herbal yang menanam bahan-bahan untuk pembuatan jamu.
Wisata kebun herbal dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik pada tanaman obat dan produk alami.
Selain itu, tur ke pabrik-pabrik jamu tradisional juga bisa menjadi bagian dari paket wellness tourism. Wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatan jamu, mulai dari pemetikan bahan-bahan, pengolahan, hingga pengemasan.
Festival dan event jamu. Salah satu cara untuk mempromosikan jamu sebagai bagian dari wellness tourism adalah dengan mengadakan festival atau event khusus yang fokus pada jamu.
Misalnya, festival jamu tahunan yang melibatkan produsen jamu lokal, ahli herbal, dan praktisi kesehatan dapat menarik wisatawan yang tertarik pada kesehatan alami.
Event seperti ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat lokal dan internasional tentang manfaat jamu serta memperkenalkan berbagai jenis jamu dari seluruh Indonesia.
Produk jamu sebagai oleh-oleh wellness. Seiring dengan berkembangnya wellness tourism, wisatawan semakin mencari produk kesehatan yang bisa mereka bawa pulang.
Jamu dalam bentuk kemasan praktis, seperti jamu instan atau kapsul herbal, bisa menjadi oleh-oleh yang diminati wisatawan.
Dengan kemasan modern dan informasi yang jelas tentang manfaat kesehatannya, produk jamu bisa menjadi suvenir khas yang membantu memperkenalkan warisan Indonesia kepada dunia.
Tantangan dan solusi
Meskipun potensi jamu dalam pengembangan wellness tourism di Indonesia sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman di kalangan masyarakat internasional tentang jamu dan khasiatnya.
Banyak wisatawan mancanegara yang masih belum familiar dengan jamu, dan sebagian mungkin ragu mencoba produk herbal yang tidak mereka kenal.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kampanye promosi yang lebih gencar di tingkat internasional.
Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dapat bekerja sama dengan industri pariwisata dan produsen jamu untuk mempromosikan jamu sebagai produk kesehatan yang aman dan bermanfaat.
Promosi ini bisa dilakukan melalui platform digital, pameran internasional, atau kolaborasi dengan influencer yang memiliki minat terhadap wellness dan kesehatan alami.
Selain itu, masalah standar dan kualitas produk juga harus diperhatikan. Untuk bisa bersaing di pasar global, produk jamu harus memenuhi standar internasional terkait keamanan dan efektivitas.
Sertifikasi organik dan halal, misalnya, bisa menjadi langkah penting dalam meningkatkan daya saing produk jamu di pasar internasional.
Dengan memastikan produk jamu yang dipasarkan berkualitas tinggi dan aman dikonsumsi, Indonesia bisa memperluas pasar wellness tourism ke level global.
Pengembangan wellness tourism di Indonesia melalui optimalisasi produk jamu warisan nusantara memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan tren global yang semakin berfokus pada gaya hidup sehat dan alami, jamu dapat menjadi salah satu produk unggulan dalam wisata kesehatan yang menawarkan pengalaman unik, autentik, dan bermanfaat.
Pengembangan spa berbasis jamu, kelas meracik jamu, wisata kebun herbal, serta promosi produk jamu sebagai oleh-oleh wellness adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Namun, untuk mencapai kesuksesan dalam pengembangan ini, diperlukan upaya promosi yang lebih luas dan peningkatan standar kualitas produk jamu agar sesuai dengan pasar internasional.
Jika dikembangkan dengan baik, maka jamu tidak hanya akan menjadi produk kesehatan yang bernilai tinggi, tetapi juga ikon pariwisata Indonesia yang mampu menarik minat wisatawan dari seluruh dunia.
*Dosen dan Peneliti Destination Marketing di FEB Universitas Tarumanagara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.