KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang melarang kucing diberi makan dengan nasi viral beredar di media sosial.
Unggahan itu awalnya muncul di akun media sosial X atau Twitter, @petsfess yang meminta orang-orang berhenti memberi makan nasi kepada kucing liar.
"STOOOPPPPP NGASIH MAKAN NASI KE STRAY CATSSSS. Mana banyakan nasi drpd ikannya pula.. Bikin pup jauh lebih bau (ganggu sekitar), obesitas, gampang laper krn banyakan karbo drpd protein, dll," tulis pengunggah, Kamis (3/10/2024).
Hingga Minggu (6/10/2024), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 2,9 juta kali, dibagikan ulang seribu kali, dan disukai 6.000 warganet.
Lalu, benarkah kucing tidak boleh diberi nasi karena berbahaya bagi hewan ini?
Baca juga: Apa Kucing Boleh Diberi Makan Gula Merah?
Benarkah kucing tidak boleh diberi makan nasi?
Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo membenarkan bahwa kucing sebaiknya tidak diberi makan nasi.
"Kucing adalah karnivora sejati (obligate carnivore) di mana saluran pencernaannya pendek dengan enzim pencernaan khusus untuk mencerna protein hewani dan tidak dapat mencerna plant matter (bahan organik dari tumbuhan)," jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu (6/10/2024).
Slamet menambahkan, kondisi ini berbeda dengan anjing yang memiliki sistem pencernaan cenderung omnivora sehingga bisa mencerna makanan dari tumbuhan seperti nasi.
Menurutnya, sistem pencernaan kucing membuatnya hewan ini lebih ideal diberi makanan berupa daging atau ikan.
Slamet mengungkapkan, komposisi pakan kucing komersial pun harus berbahan hewani, bebas karbohidrat, dan berkadar protein minimal 28 persen.
Baca juga: Hindari Memberi Makan Kucing Peliharaan dengan Cokelat, Ini Bahayanya
Bahaya kucing makan nasi
Lebih lanjut ia menuturkan, kucing yang diberi pakan nasi dan lauk ikan memang pasti akan dimakan, terutama jika kucing itu merasa lapar. Namun, ada risiko yang mungkin dialami hewan tersebut.
Dia mengungkapkan, kucing kampung yang hanya diberi pakan nasi dan ikan pindang mungkin akan tampak baik-baik saja.
"Ini karena kucing kampung pola pemeliharaannya diumbar. Selain makan nasi pindang, (kucing kampung) masih bisa berburu mangsa seperti tikus, kadal, ular, burung, dan lain-lain sebagai pelengkap asupan nutrisi," katanya.
Sayangnya, kondisi berbeda lebih berpotensi dialami kucing yang dikandang. Pemberian pakan nasi terus-menerus selama 3-4 bulan sudah bisa mengganggu kesehatan kucing.
Karena itu, pola makan nasi dapat menimbulkan efek negatif pada kucing seperti muntah, diare, konstipasi, bahkan memicu diabetes.
"Saat usus kucing terisi karbohidrat atau nasi, tubuh secara naluri berusaha mencerna," tambah Slamet.
Namun, lanjutnya, kucing tidak memiliki enzim pencerna karbohidrat dalam tubuhnya.
Kondisi ini memaksa tubuh kucing berusaha keras mencerna karbohidrat itu sampai menyebabkan pankreasnya kelelahan, rusak, dan berakhir diabetes.
Slamet mengungkapkan, keadaan demikian yang menjadi alasan kasus diabetes pada hewan lebih banyak ditemukan pada kucing daripada anjing.
Selain itu, kucing yang makan nasi juga termasuk salah satu penyebab aroma kotorannya menjadi lebih bau.
Kucing yang diberi makan nasi pun berpotensi mengalami obesitas. Sebab, makanannya lebih lama berada dalam usus akibat pencernaan yang melambat.
"Semakin lambat zat makanan dicerna, energi yang dihasilkan tidak digunakan oleh tubuh tapi disimpan dalam bentuk lemak sehingga (kucing) jadi obesitas," imbuh Slamet.
Baca juga: Bukan Malas-malasan, Ini Alasan Mengapa Kucing Sering Sekali Tidur Menurut Sains
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.