Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iswaran, Menteri Pertama Singapura yang Terjerat Korupsi dalam 49 Tahun Terakhir

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CATHERINE LAI
Menteri Transportasi Singapura S Iswaran saat meninggalkan Pengadilan Negeri di Singapura pada Kamis (18/1/2024). Iswaran mundur dari jabatannya setelah dijatuhi 27 dakwaan korupsi.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com  - Mantan Menteri Transportasi Singapura, S Iswaran, menjadi menteri pertama yang tersandung kasus korupsi dalam 49 tahun terakhir.

Iswaran dijatuhi hukuman penjara atas satu dakwaan menghalangi keadilan dan empat dakwaan menerima gratifikasi senilai 403.300 dollar Singapura atau setara Rp 4,6 miliar selama tujuh tahun dari dua pengusaha.

Gratifikasi tersebut di antaranya adalah tiket jet pribadi, tiket Grand Prix Formula Satu (F1), dan sepeda Brompton.

Hakim pun menjatuhinya hukuman satu tahun penjara yang dimulai sejak Senin (7/10/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya menerima bahwa sebagai seorang menteri, apa yang saya lakukan menyalahi Pasal 165 (KUHP). Saya menerima tanggung jawab penuh atas tindakan saya dan meminta maaf tanpa syarat kepada semua warga Singapura," ujar Iswaran, dikutip dari AP News, Senin.

Baca juga: Mantan Menteri Transportasi Singapura Divonis Bersalah Kasus Gratifikasi, Salah Satunya Naik Jet Pribadi


Kasus korupsi menteri Singapura setelah 49 tahun

Kasus Iswaran ini disebut telah mempermalukan partai yang berkuasa, Partai Aksi Rakyat. Pasalnya, selama ini partai tersebut menjunjung tinggi pemerintahan yang bersih.

Di samping itu, menteri kabinet terakhir yang tercatat melakukan korupsi adalah Wee Toon Boon yang dipenjara pada 1975.

Dilansir dari media Singapura, Today (18/1/2024), Wee Toon Boon yang kala itu menjabat sebagai Menteri Lingkungan menggelapkan dana senilai 800.000 dollar Singapura atau Rp 9,6 miliar.

Kasus korupsi kedua menyeret Menteri Pembangunan Nasional, Teh Cheang Wan, pada 1986. Dia disebut menerima suap dari perusahaan pengembang lahan.

Namun, sebelum dakwaan diajukan, Teh mengakhiri hidupnya.

Sejak saat itu, belum pernah terdengar kembali korupsi yang menyeret menteri Singapura hingga pada kasus Iswaran.

Baca juga: Banyak Perawat Indonesia Pindah ke Singapura karena Gaji Lebih Tinggi

Gaji menteri Singapura tertinggi di dunia

Menteri Singapura merupakan salah satu yang mendapat bayaran terbaik di dunia. 

Dilansir dari Smart Wealth Singapore, standar gaji seorang menteri tingkat dasar (MR4) adalah 55.000 dollar Singapura (Rp 661 juta) per bulan atau Rp 1.100.000 (Rp 13,2 miliar).

Menurut Public Service Division (PSD), standar gaji tersebut ditentukan berdasarkan pada pendapatan rata-rata dari 1.000 warga Singapura berpenghasilan tinggi, dengan potongan 40 persen.

Berikut daftar lengkap gaji menteri Singapura per tahun berdasarkan tingkatannya:

Baca juga: Singapura Usulkan UU Keadilan di Tempat Kerja, Ada Larangan Diskriminasi Usia

Mengapa menteri di Singapura digaji tinggi?

Menurut laman PSD, mereka yang dipilih sebagai menteri merupakan orang-orang yang tidak hanya memiliki jiwa pelayanan publik tinggi, tetapi juga berkompetensi menjalankan negara dengan baik.

Seorang menteri harus memiliki kemampuan berorganisasi dan bisa memimpin, serta bertanggung jawab untuk menangani berbagai hal, termasuk krisis.

Sebanyak 1.000 warga negara Singapura yang berpenghasilan tinggi, dinilai memiliki tingkat kualitas dan kemampuan sama.

Mereka yang dimaksud antara lain, chief exevutive officers (CEO), general manager, direktur dari berbagai industri, manajer aset dari layanan keuangan, dan pengacara.

Oleh karena itu, gaji menteri disetarakan dengan gaji kelompok tersebut dengan potongan 40 persen sebagai bentuk dedikasi dalam menjalankan tugas.

Baca juga: Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan untuk Pindah ke Singapura?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi