KOMPAS.com - Politikus Meksiko, Alejandro Arcos meninggal usai menjabat sebagai wali kota Chilpancingo, ibu kota negara bagian Guerrero, Minggu (6/10/2024).
Alejandro Arcos terbunuh hanya enam hari setelah menjabat sebagai wali kota Chilpancingo yang berpenduduk sekitar 280.000 orang di barat daya Meksiko.
"Kehilangannya menjadi duka bagi seluruh masyarakat Guerrero dan membuat kami marah," kata Gubernur Guerrero, Evelyn Salgado, diberitakan Reuters, Selasa (8/10/2024).
Kabar resmi tersebut muncul setelah di media sosial beredar foto-foto yang memperlihatkan jenazah Alejandro Arcos dalam kondisi mengenaskan dengan kepala terpenggal.
Hingga kini, pelaku pembunuhan Arcos belum diketahui. Namun, kejadian itu menunjukkan kondisi genting di sana.
Sebab, Arcos bukan satu-satunya pejabat yang belakangan terbunuh.
Baca juga: Daftar 10 Kota Paling Tidak Aman di Dunia 2024, Meksiko Mendominasi
Siapa itu Alejandro Arcos?
Alejandro Arcos Catalan adalah politikus yang lahir pada 12 Februari 1981 di Meksiko. Dia berusia 43 tahun.
Arcos dilantik sebagai wali kota Chilpancingo dari Partai Revolusioner Institusional (PRI) pada Senin (30/9/2024). Dia dilantik sehari sebelum perempuan presiden pertama Meksiko, Claudia Sheinbaum dilantik.
Chilpancingo adalah ibu kota Guerrero, negara bagian yang terkenal dengan tempat wisata populer Acapulco. Namun, wilayah itu juga menjadi tempat persaingan geng narkoba Ardillos dan Tlacos.
Dikutip dari Times Now News, Selasa (8/10/2024), kota itu berganti kepemimpinan dari mantan wali kota yang berasal dari Partai Morena menjadi partai oposisi yang dipimpin Arcos.
Arcos dikenal sangat menentang hubungan pemerintahan kota dengan geng narkoba. Dia bahkan pernah menegaskan tidak akan membuat kesepakatan dengan geng narkoba.
Hal ini berbeda dari mantan wali kota sebelumnya yang terlihat bertemu dengan para pemimpin geng narkoba. Akibatnya, dia dicopot sebulan sebelum masa jabatannya habis.
Usai Arcos dilantik, Chilpancingo mengalami hujan deras akibat badai di Teluk Meksiko. Dia pun sibuk membantu warga terdampak bencana. Hingga Minggu (6/10/2024), dia masih terlihat mengunjungi warga.
"Kami bekerja tanpa henti untuk membuka kembali jalan bagi masyarakat yang terdampak. Bersama-sama kita akan membangun kembali Chilpancingo," tulis Arcos di media sosial.
Nahas, beberapa jam kemudian, dia ditemukan terbunuh. Jasad Arcos berada di truk pikap miliknya dalam kondisi mengenaskan.
Kantor jaksa agung di Guerrero mengonfirmasi peristiwa tersebut merupakan pembunuhan berencana. Namun, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Atas kejadian tersebut, Presiden Moreno memerintahkan jaksa agung federal untuk memimpin penyelidikan atas pembunuhan Arcos.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Bos Gangster Meksiko di Nganjuk Usai Merampok dan Membunuh WNA di Bali
Geng kriminal serang Meksiko
Namun, Menteri Keamanan Omar Garcia Harfuch mengatakan Arcos tidak meminta pengawalan keamanan dari Kementerian Keamanan maupun Garda Nasional pada hari pembunuhannya.
“Wali kota pergi ke Petaquillas untuk rapat sendirian. Kami tahu bahwa dia menghadiri pertemuan tertentu," ujarnya, diberitakan Al Jazeera, Rabu (9/10/2024).
"Dia tidak ditemani, komunikasi terputus di masyarakat, dan penemuan (jasadnya) dilakukan beberapa jam kemudian," lanjut dia.
Harfuch juga menegaskan, penyelidikan atas kematian Arcos masih berlangsung. Kejadian ini membuat empat wali kota lain memohon perlindungan ke pemerintah.
Pasalnya, penyelenggaraan pemilihan umum di Meksiko tahun ini diwarnai banyak kekerasan dan korban meninggal dunia.
Arcos meninggal setelah dua sekutunya ditembak mati. Sekretaris Francisco Tapia, ditembak pada 3 Oktober. Sementara Ulises Hernández Martínez yang diperkirakan menjadi kepala keamanan Arcos, ditembak pada malam dia dilantik.
Selain itu, enam kandidat jabatan publik Guerrero juga terbunuh menjelang pemilihan umum Meksiko pada 2 Juni silam. Momen itu penting karena ada 20.000 posisi elektoral yang diperebutkan.
Selama musim kampanye, sedikitnya 37 kandidat politik dibunuh organisasi kriminal. Ini membuat banyak orang mundur dari pencalonan atau minta perlindungan dari Garda Nasional.
Dikutip dari CNN, Senin, lembaga Integralia Consultants melaporkan, geng kriminal Meksiko melakukan serangan bermotif politik ke wali kota yang tidak memberikan impunitas. Tanpa itu, mereka tidak punya hubungan dengan penegakan hukum dan pengusaha lokal.
Geng kriminal juga sering membiayai kampanye, mengintimidasi kandidat lawan, dan melakukan intervensi dengan kekerasan untuk memaksa politisi bekerja sama dengan mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.