Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Salman bin Ibrahim Al Khalifa, Presiden AFC yang Disorot Usai Laga Bahrain Vs Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
fifa.com
Presiden AFC, Salman bin Ibrahim al-Khalifa
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa menjadi sorotan usai laga Indonesia vs Bahrain, Kamis (10/10/2024).

Pasalnya, Salman bin Ibrahim Al Khalifa merupakan warga negara Bahrain.

Dalam laga tersebut, wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf dinilai terlalu berpihak kepada tuan rumah, Bahrain.

Ahmed Al Kaf dianggap terlalu lama meniup peluit tanda laga berakhir, meski telah melewati 6 menit perpanjangan waktu.

Bahrain pun akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke 90+9 dan membuyarkan kemenangan Indonesia yang sudah di depan mata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena kecewa dengan keputusan wasit asal Oman tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mengajukan protes kepada AFC.

Namun, sejumlah warganet di media sosial khawatir protes tersebut mungkin sulit ditindaklanjuti mengingat Presiden AFC merupakan warga negara Bahrain.

Lantas, siapakah Salman bin Ibrahim Al Khalifa?

Baca juga: Kata Media Asing soal Bahrain Vs Indonesia, Soroti Kontroversi Wasit dan Timnas yang Sulit Dikalahkan


Profil Presiden AFC

Dilansir dari The National (22/2/2016), Salman bin Ibrahim Al Khalifa lahir di Riffa, Bahrain pada 2 November 1965 dan merupakan anggota House of Khalifa, keluarga kerajaan Bahrain.

Dia adalah putra kedua dari Ibrahim bin Hamad Al Khalifa dan Aisha binti Salman Al Khalifa. Ibunya adalah putri dari Raja Bahrain, Salman bin Hamad Al Khalifa I yang berkuasa tahun 1942 hingga 1961.

Salman lulus dari Universitas Bahrain pada 1992 dengan gelar sarjana sastra dan sejarah Inggris.

Meski tidak pernah bermain sepak bola pada level profesional, dia terkenal sebagai Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain tahun 1998 hingga 2002.

Salman lalu naik jabatan sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain mulai tahun 2022 sampai 2013.

Baca juga: Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Usai Ditahan Imbang Bahrain

Usai masa tugasnya habis, Salman dinobatkan sebagai presiden baru Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sejak 2013, menggantikan Mohahmed Bin Hammam yang tersandung kasus korupsi.

Kursi Presiden AFC itu didapatkannya setelah memenangkan 33 dari 46 suara, mengalahkan sainngannya Yousuf Al Serkal dari Uni Emirat Arab dan Worawi Makudi asal Thailand.

Pada kongres tersebut, Salman juga diangkat sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA atau yang sekarang berganti menjadi Dewan FIFA.

Dalam Kongres AFC 2019, Salman berhasil mempertahankan posisinya sebagai Presiden AFC periode 2019-2023.

Jabatan presiden tetap dia pegang hingga tahun 2027 usai kembali memenangkan suara pada Kongres AFC yang digelar pada 1 Februari 2023.

Baca juga: Imbang Melawan Bahrain, Indonesia Turun ke Peringkat 5 Klasemen Sementara Grup C

Kontroversi Salman bin Ibrahim Al Khalifa

Meski berulang kali terpilih sebagai pemimpin AFC, tidak membuat Salman luput dari kontroversi.

Salman pernah mengubah konstitusi konfederasi AFC yang membuat Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania kehilangan kursinya sebagai salah satu perwakilan Asia di Dewan FIFA.

Manuver politik itu pun membuat hubungannya dengan Pangeran Ali retak.

Dia juga pernah dituding berperan dalam peristiwa pemberontakan "Musim Semi Arab" pada tahun 2011.

Sejumlah kelompok aktivis, seperti Human Rights Watch dan Bahrain Institute for Rights and Democray menyebutkan, Salman mengepalai komite pemerintahan yang dibentuk untuk mengidentifikasi para eksekutif olahraga serta atlet yang terlibat dalam aksi tersebut.

Para atlet ditangkap, termasuk tiga pemain utama Bahrain. Beberapa orang lainnya juga mengaku mengalami penyiksaan.

Namun, Salman membantah tuduhan itu dan mengeklaimnya sebagai kebohongan keji.

Dikutip dari The Independent (5/10/2013), Salman kembali disebut terlibat dalam keputusan kontroversial mengenai final Piala Dunia 2022.

Dia dituduh sebagai tokoh utama dalam Dewan FIFA yang mengubah waktu pertandingan final Piala Dunia 2022 dari yang biasanya digelar saat musim panas menjadi musim dingin.

(Sumber: Kompas.com/Leonardo Juan Ruiz Febrian | Editor: Ferril Dennys)

Baca juga: Kontroversi Wasit Indonesia Vs Bahrain, Dilaporkan PSSI ke FIFA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi