Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Disebut "Kumpul Kebo", Apa Artinya dan Bagaimana Asal-usulnya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Egadia Birru
Kerbau kurban yang ditawarkan di Pasar Hewan Muntilan, Magelang, Jumat (7/6/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Orang Indonesia menyebut pasangan yang tinggal bersama, serumah meskipun tidak menikah dengan istilah ”kumpul kebo”. Cara hidup seperti itu, dahulu, disebut koempoel gebouw.

Dikutip dari Kompas.id, dalam bahasa Belanda, gebouw berarti bangunan atau rumah. Oleh karena itu, koempoel gebouw artinya adalah berkumpul di bawah satu atap rumah.

Tetapi, telinga orang kita menangkap kata gebouw sebagai kebo. Maka perilaku yang ditunjukkan oleh laki-laki dan perempuan yang memutuskan hidup bersama dalam satu rumah tanpa ikatan pernikahan disebut kumpul kebo.

Baca juga: Anak Kosnya Digerebek Kumpul Kebo, Pemilik Kos Pilih Kabur

Mengapa disebut kumpul kebo?

Sebenarnya, sebutan tersebut ingin menganalogikan perilaku manusia yang seperti binatang: tinggal dalam satu atap tanpa ikatan resmi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan demikian, sebutan tersebut sebenarnya bernada miring, negatif terhadap perilaku orang yang hidup bersama tanpa adanya ikatan yang sah.

Dalam dunia politik istilah kumpul kebo pun ada, yakni yang disebut cohabitation. Kata ini pinjaman dari bahasa Latin lewat bahasa Inggris: dari cohabitare (tinggal bersama) menjadi cohabitation.

Istilah tersebut muncul pada tahun 1983, dua tahun setelah terpilihnya François Mitterrand sebagai presiden (1981-1995).

Baca juga: Benarkah Kebo Bule Diberi Minum Kopi dan Makan Ketela Sebelum Dikirab di Malam 1 Suro?

Istilah kumpul kebo menurut bahasa Indonesia

Pengamat dari Pusat Pembinaan Bahasa, Ganjar Harimansyah Wijaya mengatakan, asal usul istilah kumpul kebo berkembang secara mandiri dalam konteks budaya Jawa dan secara umum di Indonesia.

Kata "kebo" (kerbau) dipakai untuk menggambarkan fenomena tersebut karena adanya konotasi hewan ternak yang "berkumpul" tanpa aturan.

Konsep pemaknaan ini bisa jadi muncul dari pengamatan masyarakat lokal terhadap perilaku kerbau atau hewan domestik lainnya.

“Hewan domestik seperti kerbau umumnya hidup berpasangan atau berkelompok tanpa struktur sosial yang ketat,” ungkap Ganjar kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2024).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah merekam istilah ini dengan menyebutnya sebagai ragam cakapan dari bahasa Jawa

Kumpul kebo yang tercatat di KBBI memiliki arti “hidup bersama sebagai suami istri di luar pernikahan.”

Baca juga: RKUHP: Jika Diadukan, Seks di Luar Nikah Dipenjara 1 Tahun, Kumpul Kebo 6 Bulan

Selain itu, istilah "kumpul kebo" tidak disebutkan secara eksplisit dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia. 

“Namun, konsep yang merujuk pada kohabitasi atau hidup bersama tanpa ikatan pernikahan telah diakomodasi dalam pasal-pasal KUHP baru yang disahkan melalui UU No. 1 Tahun 2023,” katanya.

Tindakan kohabitasi atau hidup bersama tanpa pernikahan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana yang terkait dengan pelanggaran kesusilaan.

Meskipun demikian, istilah spesifik "kumpul kebo" tidak digunakan secara harfiah dalam aturan tersebut.

Baca juga: Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi