KOMPAS.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengunjungi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Taufik Hidayat tiba di Kertanegara pukul 15.13 WIB memakai batik dan celana berwarna hitam.
Menurutnya, ia diminta Prabowo untuk membantu pemerintahan di bidang olahraga, sesuai keahliannya.
"Dipanggil sama Pak Prabowo diminta membantu dalam kabinet beliau sesuai bidang saya sebagai atlet. Di mananya sesuai arahan beliau saja," ujarnya, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Selasa.
Taufik mengaku mendapat tugas dari Prabowo untuk meningkatkan prestasi Indonesia. Namun, dia belum menyatakan jabatan apa yang akan ditempatinya.
Berikut profil dan sepak terjang Taufik Hidayat...
Profil Taufik Hidayat
Dikutip dari laman Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Taufik Hidayat lahir pada 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa Barat.
Taufik memulai kariernya sebagai atlet bulu tangkis sejak usia tujuh tahun, meski saat itu dia mengaku lebih tertarik menjadi pemain bola.
Semasa kecil di Bandung, dia sempat dilatih oleh Iie Sumirat, seorang pemain ternama Indonesia era 1970-an dan masuk Pelatnas pada usia 15 tahun.
Di luar tim nasional, dia juga sempat bergabung dengan klub SGS Elektrik Bandung dan Gesaru Badminton Club.
Sepanjang kariernya, ia banyak meraih gelar juara, termasuk enam gelar Indonesia Terbuka pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.
Baca juga: Profil Stella Christie, Ilmuwan Cognitive Science yang Disebut Bakal Isi Kabinet Prabowo
Prestasi itu menjadikan Taufik bersama legenda bulu tangkis lainnya, Ardy Wiranata dan Lee Chong Wei (Malaysia) sebagai tunggal putra tersukses di Indonesia Open.
Taufik juga memperkuat Indonesia dalam beberapa perebutan Piala Thomas. Dia turut membantu tim Merah Putih menjadi juara pada 2000 dan 2002.
Dalam ajang lain, Taufik meraih medali emas pada SEA Games 1999 dan 2007 dari nomor tunggal putra. Dia juga punya tiga medali emas Asian Games yang diraih pada 1998, 2002, dan 2006.
Puncak prestasi Taufik dicapai saat dia mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004.
Dia lalu menjuarai Kejuaraan Dunia BWF 2005 di Anaheim, AS mengalahkan pemain peringkat satu dunia, Lin Dan.
Prestasi ini menjadikannya sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut.
Baca juga: Profil Bima Arya Sugiarto, Mantan Wali Kota Bogor yang Disebut Jadi Menteri Prabowo
Taufik Hidayat mengakhiri kariernya sebagai atlet bulu tangkis pada usia 32 tahun. Perpisahan itu terjadi sebelum final Indonesia Open di Istora Senayan pada 16 Juni 2013.
Sayangnya, dalam turnamen itu, Taufik langsung kalah pada babak pertama dari wakil India, Sai Praneeth.
Pada 2016, Taufik mendapat kesempatan menjadi staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrawi.
Selepas dari Kemenpora, Taufik sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Pada 2018, dia menjadi kader Partai Demokrat dan pindah ke Partai Gerindra.
Pada Pileg 2024, Taufik Hidayat mencalonkan diri sebagai anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II. Namun, dia gagal melenggang di Senayan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.