KOMPAS.com - Istilah red string theory belakangan ramai dibicarakan usai unggahan tentang teori tersebut viral di media sosial.
Perbincangan red string theory ini bermula dari unggahan @yerim**** pada Minggu (13/10/2024) yang mengaku keluarganya dengan sang pacar ternyata sudah saling berteman sejak mereka belum lahir.
Red string theory juga pernah ramai dibahas warganet ketika dikaitkan dengan pasangan El Rumi dan Syifa Hadju, serta saat menjadi inspirasi lagu penyanyi Taylor Swift yang berjudul "Invisible String".
Lalu, sebenarnya apa arti dari red string theory?
Baca juga: Benarkah Love Bombing Termasuk Pelecehan Emosional? Ini Kata Psikolog
Arti red string theory
Istilah red string theory dikenal juga sebagai invisible string theory, diberitakan Women's Health (4/4/2024).
Red string theory adalah sebuah keyakinan bahwa setiap orang dan belahan jiwanya terhubung melalui tali atau "benang tak kasat mata" dan tertulis di alam semesta, jika mereka akan bersama suatu hari nanti.
Terapis perkawinan dan keluarga, Marisa T Cohen menuturkan, teori ini meyakini dua orang yang berjauhan akan selalu terhubung kembali secara misterius. Sebab, ada "tali" yang mengikat mereka sehingga tidak bisa terlepas satu sama lain.
Menurut red string theory, orang yang lahir pasti memiliki benang merah tak kasat mata di pergelangan kaki atau kelingkingnya. Ujung benang satunya akan terikat ke orang lain yang menjadi belahan jiwanya.
Baca juga: 4 Cara Cepat Move On Setelah Putus Cinta, Menurut Penelitian Ilmiah
Benang ini bisa meregang atau kusut, tetapi tidak akan pernah putus. Tidak peduli jarak, waktu, atau rintangan, dua orang yang terhubung benang ini pasti akan bertemu.
Dikutip dari Mochi Magazine (31/12/2023), benang merah tersebut dapat membentuk simpul-simpul saat orang yang memilikinya mengalami masalah, sakit, tragedi, atau bahkan meninggal. Meski begitu, simpul itu akan terurai seiring waktu.
Hal ini menunjukkan, kehidupan seseorang pasti akan diwarnai tantangan dan masalah. Namun, cinta akan selalu menghubungkan orang tersebut lewat keberadaan benang merah.
Karena itu, kunci teori ini adalah keyakinan hubungan suatu pasangan tidak sepenuhnya ditentukan oleh mereka, melainkan takdir.
Baca juga: Kenapa Disebut Kumpul Kebo, Apa Artinya dan Bagaimana Asal-usulnya?
Asal-usul red string theory
Menurut St Columba's College, terdapat pepatah China kuno mengatakan, "benang merah yang tak terlihat menghubungkan mereka yang ditakdirkan untuk bertemu tanpa memandang waktu, tempat, atau keadaan".
Mitosnya, dewa pencari jodoh, Yue Lao akan mengikatkan benang merah pada pergelangan kaki orang yang lahir. Benang itu bisa mempertemukan kedua orang yang berjodoh.
Dalam budaya China, warna merah melambangkan keberuntungan dan sering ditampilkan dalam pernikahan.
Kepercayaan lain menyatakan, red string theory berasal dari Jepang.
Menurut legenda Jepang, Tuhan menciptakan setiap orang lahir dengan benang tak kasat mata di hatinya.
Benang ini lalu mengikat ibu jari seorang laki-laki dan jari kelingking seorang perempuan sehingga menghubungkan hati mereka yang ditakdirkan bertemu.
Meski termasuk mitos, red string theory banyak dipercaya sebagai hal romantis di Jepang.
Baca juga: Gen Z-Milenial Diprediksi Akan Makin Miskin akibat Terjebak Doom Spending, Apa Itu?
Cara mewujudkan red string theory
Walaupun red string theory hanyalah kepercayaan atau mitos, hal tersebut bisa diterapkan untuk menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Diberitakan The Mind Journal, berikut cara membuat red string theory berhasil terwujud dalam kehidupan nyata.
1. Terbuka terhadap temanMeski tidak ada tali tak kasat mata sungguhan yang menarik ke arah belahan jiwa, bersikaplah terbuka untuk menjalin pertemanan. Ini akan membuka peluang bertemu dengan hal-hal baik lainnya.
2. Perhatikan hal-hal kecilSaat kehilangan harapan hidup, mulailah perhatikan keberuntungan dan keberadaan hal-hal menyenangkan yang dialami. Ini bisa jadi cara alam mengisyaratkan adanya tali tak kasat mata yang menarik hidup seseorang.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Jatuh Cinta dan Patah Hati
3. Tetap positifBersikap optimis dan positif tentang apa yang akan terjadi dapat bertindak seperti magnet. Keyakinan itu justru akan mengarahkan diri ke hal baik yang diinginkan.
4. Belajar dari semua orangSetiap orang yang ditemui memiliki hal baru yang bisa diajarkan. Jalinlah persahabatan dan belajarlah darinya. Setiap persahabatan bisa jadi benang tak kasat mata yang menuntun maju.
5. Ucapkan terima kasihMengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang memberi pertolongan akan mewarnai kehidupan. Sikap ini bisa mendatangkan kesempatan, cinta, dan kejutan baik dari sekitar.
6. Coba hal-hal baruTeruslah coba hal-hal baru, bertemu orang-orang baru, dan buka peluang baru. Setiap langkah akan menjadi benang tak kasat mata yang menciptakan perjalanan unik dalam hidup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.