Menguak Tabir Misteri 1089

SEBAIKNYA Anda berhenti membaca naskah ini sampai di sini saja, demi melakukan kegiatan yang lebih penting bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia terutama yang sedang menderita akibat kenaikan harga bahan pokok kebutuhan primer yang terus meroket sehingga berada di luar jangkauan rakyat jelata.

Namun, jika Anda masih sudi membaca naskah sederhana ini, maka saya ajak Anda untuk membongkar rahasia keajaiban angka 1089.

Pikirkan lalu catat sebuah angka terdiri dari tiga digit di mana angka awal dan terakhir berbeda dua atau lebih, lalu putar angka tersebut menjadi angka baru.

Lalu kurangkan angka yang lebih kecil dari angka yang lebih besar. Lalu putar balik angka hasil pengurangan tersebut untuk ditambahkan dengan angka semula lalu simsalabim atau adakabra hasilnya niscaya pasti tidak-bisa-tidak sama dengan 1089.

Misalnya, angka awal adalah 452 diputar-balik menjadi 254 untuk dikurangkan dari 452 menjadi 198 lalu ditambah dengan 981 maka hasilnya adalah 1089.

Silakan coba dengan 956-659=297+792=1089 atau 138-831=693+396=1089 dan selanjutnya selama sekuensa kalkulasi aritmatikal pengurangan serta penambahan serta pemutar-balikan dipenuhi, maka hasilnya dijamin pasti sama, yakni 1089.

Tabir misteri yang menyelubungi angka 1089 dapat dibuka melalui jalur pemikiran aljabarikal.

Mari kita sebut tiga digit angka awal sebagai a, b dan c maka 100a+10b+c yang pada langkah selanjutnya menjadi (100a+10b+c) – (100c+10b+a) yang berarti sama dengan 99a – 99c = 99(a-c) serta karena a dan c angka utuh, maka pada bagian pertama proses aritmatikal hasilnya selalu berakhir pada pengalian dari 99, yaitu 198, 297, 396, 495, 594, 693, 792 dan 891 di mana angka awal dan akhir jika dijumlahkan selalu sama dengan 9 sebagai bagian misteri yang hakiki menyelubungi angka 9.

Keajaiban lain menyusul timbul apabila kita memutarbalik setiap angka dan menjumlahkannya maka kita memperoleh 900 + 9 + 180 = 1089.

Bagi mereka yang awam aljabar dan aritmatika mungkin agak sulit memahami penjelasan saya yang juga awam aljabar maupun aritmatika, namun nekad sok gagah-perkasa menjelaskan secara logika dangkal belaka.

Namun, dari kasus keajaiban 1089 dapat disimpulkan bahwa secara matematikal maupun secara metamatematikal atau filosofikal maupun ikal-ikal apapun, pada hakikatnya setiap angka memiliki sukma keajaiban masing-masing yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mau dan mampu menikmatinya.