Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Bryan Johnson Ganti Seluruh Plasma Darahnya dengan Albumin demi Awet Muda

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@bryanjohnson_
Bryan Johnson
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, sosok Bryan Johnson, seorang pengusaha teknologi, menjadi sorotan karena obsesinya dengan anti-penuaan.

Johnson yang kini berusia 47 tahun bahkan setiap tahun menginvestasikan 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 31 miliar dalam kurs saat ini untuk mencapai tujuannya hidup abadi.

Demi tidak pernah mati, Johnson baru-baru ini melakukan terapi terbaru, yaitu mengganti seluruh plasma darahnya.

Baca juga: Sederet Ritual Miliarder Bryan Johnson untuk Putar Balik Usianya, Termasuk Minum 61 Pil Sehari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari New York Post, Selasa (15/10/2024), dalam prosedur ini, plasma darah Johnson dikeluarkan dan digantikan dengan albumin.

Albumin adalah protein yang ditemukan dalam plasma darah.

Johnson membagikan informasi tentang terapi terbarunya ini melalui media sosial.

Dia sangat antusias dengan hasilnya dan mengeklaim bahwa staf medis yang menanganinya bahkan "tidak tega membuang plasmanya" karena sangat bersih.

Untuk diketahui, plasma darah berfungsi untuk mengangkut nutrisi, hormon, dan protein ke sel tubuh serta mengeluarkan limbah.

Melalui pertukaran plasma total, Johnson berharap bisa membersihkan racun dari tubuhnya dan mengoptimalkan kesehatan organ dalamnya.

Prosedur ini dikatakan membutuhkan beberapa sesi dan biayanya tidak sedikit.

Johnson bahkan bercanda bahwa plasmanya yang "bersih" mungkin bisa dilelang atau didonasikan.

Kontroversi Bryan Johnson yang terobsesi awet muda hingga ingin hidup abadi

Sebelum melakukan terapi penggantian seluruh plasma darah ini, Johnson melakukan pertukaran darah dengan putranya yang berusia 18 tahun pada 2023.

Baca juga: 6 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda di Usia 40 Tahun

Namun, baru-baru ini, Johnson menyebut bahwa cara ini tidak memberi manfaat nyata.

Bukan hanya lewat terapi, Johnson juga mengikuti rutinitas kesehatan ekstrem demi tujuannya hidup abadi.

Setiap hari, dia meminum lebih dari 100 pil suplemen, dari vitamin hingga antioksidan.

Diet yang dilakukannya didominasi oleh makanan nabati seperti brokoli kukus, kacang macadamia, dan chia seed.

Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Selasa (14/9/2024), dia mengaku tidak pernah makan setelah pukul 11 pagi dan tidak mengonsumsi alkohol.

Untuk menjaga kebugarannya, Johnson melakukan latihan fisik intensif setiap hari, termasuk latihan kekuatan dan kardio.

Tujuannya adalah meningkatkan VO2 max atau kapasitas maksimal tubuh dalam mengolah oksigen saat berolahraga, yang diyakini berkaitan dengan umur panjang.

Dalam hal ini, Johnson mengeklaim bahwa tubuhnya memiliki kemampuan fisik yang lebih muda dari usianya yang sekarang, termasuk tulang yang setara dengan orang berusia 30 tahun dan jantung sekuat orang berusia 37 tahun.

Blueprint, sistem anti-penuaan ala Bryan Johnson

Sistem yang dikembangkan Johnson ini disebut Blueprint. Dia mengeklaim bahwa sistem ini telah berhasil memperlambat laju penuaannya.

Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Dia bahkan membagikan detail Blueprint secara online agar orang lain dapat mengikutinya.

Dilansir dari TIME, Senin (20/9/2024), Blueprint adalah sistem yang dirancang untuk mengoptimalkan kesehatan dan memperlambat penuaan.

Sistem ini mencakup diet ketat, olahraga teratur, suplemen, dan berbagai perawatan lainnya.

Johnson menganggap tindakan apa pun yang mempercepat penuaan, seperti makan kue atau kurang tidur, sebagai "tindakan kekerasan".

Meskipun Johnson sangat antusias dengan Blueprint, banyak ahli yang skeptis.

Beberapa ahli menyatakan bahwa tubuh manusia tidak dapat diretas seperti itu, sedangkan yang lain mengkritik gaya hidup Johnson yang dianggap terlalu ekstrem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi