KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah wilayah berpotensi dilanda hujan lebat pada Jumat (18/10/2024) dan Sabtu (19/10/2024).
BMKG menerangkan, terdapat aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprediksi akan aktif di Samudra Hindia sebelah barat Lampung dan Laut Andaman dalam sepekan ke depan.
Selain itu, kata BMKG, ada gelombang atmosfer Kelvin diperkirakan aktif di sebagian wilayah Sumatera, bagian selatan Kalimantan, Samudra Hindia sebelah barat Banten, perairan barat dan utara Aceh, serta Laut China Selatan.
“Aktivitas atmosfer ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut,” bunyi keterangan BMKG dikutip dari laman resminya.
Kemudian, juga terdapat sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan barat laut Aceh, Samudra Hindia barat Sumatra, Laut China Selatan, Samudra Pasifik timur Filipina, dan Selat Makassar.
Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, Laut Natuna, Kalimantan Tengah, dari Utara Kalimantan hingga Kalimantan Timur, dan Sulawesi bagian tengah.
Baca juga: Warganet Mengeluh Gerah Sebelum Hujan, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan BMKG
Daerah konvergensi lainnya juga memanjang di Kepulauan Bangka Belitung hingga Kepulauan Riau, dari Riau hingga Kepulauan Riau, Bengkulu, dan dari Nusa Tenggara Timur hingga Jawa Timur.
Tak hanya itu, daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Kalimantan Tengah bagian utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, Laut Sulawesi dan dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat Daya.
Potensi hujan lebat ini juga dipicu oleh adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau berada di Laut Jawa dan Laut China Selatan.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut,” ungkap BMKG.
Selain itu, terdapat labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di berbagai wilayah Indonesia.
Kondisi atmosfer yang labil di masa peralihan meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif seperti cumulonimbus, bisa memicu cuaca ekstrem seperti petir, angin kencang, bahkan hujan es.
Baca juga: Ramai soal Potensi Tinggi Bencana Hidrometeorologi pada Akhir 2024, Ini Kata BMKG
Prakiraan potensi hujan lebat BMKG
Dilansir dari laman resmi, berikut prakiraan BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan lebat pada 18-19 Oktober 2024:
Jumat, 18 Oktober 2024- Hujan ringan:
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali.
- Hujan sedang:
- Riau
- Jambi
- Kepulauan Riau
- Kepulauan Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- DI Yogyakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Gorontalo
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat.
- Hujan lebat:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Papua.
- Hujan sangat lebat:
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan.
- Hujan ekstrem:
- Nihil.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Tsunami di Indonesia saat Pancaroba, Ini Kata BMKG
Sabtu, 19 Oktober 2024- Hujan ringan:
- Sumatera Barat
- Jambi
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Timur
- Gorontalo.
- Hujan sedang:
- Riau
- Banten
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku.
- Hujan lebat:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Kepulauan Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Jawa Barat
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Papua Barat
- Papua.
- Hujan sangat lebat:
- Jawa Tengah.
- Hujan ekstrem:
- Nihil.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.