KOMPAS.com - SPBU Pertamina yang tersebar di Indonesia tidak semuanya dimiliki dan dikelola oleh Pertamina.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan bahwa terdapat SPBU yang dimiliki sekaligus dikelola oleh pihak swasta.
Ia menambahkan SPBU yang dikelola oleh Pertamina disebut dengan Company Owned Company Operated (COCO).
“SPBU COCO, dimiliki dan dikelola anak usaha Pertamina Patra Niaga, yaitu PT Pertamina Retail,” ucap Heppy kepada Kompas.com, Kamis (18/10/2024).
Selain itu, terdapat SPBU yang dimiliki Pertamina namun dikelola swasta, dikenal sebagai Company Owned Dealer Operated (CODO).
Sedangkan SPBU yang dimiliki dan dikelola oleh swasta disebut sebagai Dealer Owned Dealer Operated (DODO).
Lantas, bagaimana ciri SPBU yang dimiliki dan dikelola Pertamina?
Baca juga: Ramai soal Ciri SPBU Jujur adalah yang Banyak Angkotnya dan Berkode 31, Pertamina Buka Suara
Ciri SPBU Pertamina
Lebih lanjut, Heppy menyampaikan bahwa ciri yang bisa dilihat untuk mengetahui apakah SPBU tersebut dimiliki dan dikelola oleh Pertamina yakni dari digit kedua pada kode SPBU.
Sementara digit pertama pada kode menandakan kode wilayah lokasi SPBU tersebut berada. Seperti diketahui, setiap SPBU mempunyai kode masing-masing yang berbeda.
Contoh kode tersebut seperti 31.125.01. Kode itu menandakan SPBU dimiliki dan dikelola Pertamina yang berlokasi di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Angka digit pertama pada kode SPBU menunjukkan wilayah SPBU yang terbagi menjadi delapan region," tutur Heppy.
Adapun rincian kode SPBU digit kedua yang mencirikan kepemilikan dan pengelolaannya, adalah seperti berikut ini:
- 1: SPBU dimiliki dan dikelola Pertamina (COCO)
- 3: SPBU dimiliki Pertamina namun dikelola swasta (CODO)
- 4: SPBU dimiliki dan dikelola swasta (DODO).
Sementara kode SPBU digit pertama yang menandakan wilayah atau regionnya adalah sebagai berikut:
- 1: Sumatera bagian utara
- 2: Sumatera bagian selatan
- 3: Jawa bagian barat atau Jakarta, Banten, dan Jawa Barat
- 4: Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
- 5: Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara
- 6: Kalimantan
- 7: Sulawesi
- 8: Maluku dan Papua.
Meski kepemilikan dan pengelolaan berbeda, Heppy menekankan tidak ada perbedaan dari segi kualitas yang diberikan SPBU Pertamina.
“SOP dan pelayanan semua SPBU sebetulnya sama, baik SPBU yang dioperasikan Pertamina sendiri maupun swasta,” tegasnya.
Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Video Ambulans Tak Boleh Isi Solar di SPBU
Lihat Foto
Ilustrasi SPBU Pertamina.
Jenis SPBU Pertamina menurut warnanya
Lebih lanjut, Heppy menyampaikan bahwa terdapat setidaknya tiga warna SPBU yang beroperasi, yakni merah, biru, dan hijau.
"Perbedaan warna SPBU itu menandakan perbedaan produk dan layanan yang ditawarkan ke konsumen," ujar Heppy.
Berikut perbedaan warna SPBU Pertamina:
- SPBU merah
SPBU merah atau dikenal dengan SPBU Pasti Pas diresmikan oleh Pertamina pada 2006 lalu. Plang, seragam operator, dan tiang pilarnya berwarna merah.
Umumnya, jenis SPBU merah atau Pasti Pas memiliki nozel berwarna hitam pada bagian bawah.
Berbagai fasilitas standar SPBU juga tersedia di sini, termasuk tempat ibadah dan toilet yang dapat digunakan masyarakat untuk membersihkan diri.
Selain itu, jelas Happy, SPBU merah juga mempunyai fasilitas pengisian angin dan minimarket.
- SPBU biru
SPBU Pertamina berwarna biru atau disebut SPBU Pasti Prima diluncurkan pada 2015. SPBU ini didominasi oleh warna biru dengan maskotnya bertuliskan “Pasti Prima!”.
Meski begitu, biasanya, bagian bawah nozel pada SPBU Pasti Prima ini mempunyai warna hijau. SPBU jenis ini memiliki fasilitas lebih lengkap.
Heppy menerangkan, ditemukan anjungan tunai mandiri (ATM), kafe, restoran cepat saji, penjualan oli atau pelumas, dan jasa cuci kendaraan di SPBU biru ini.
Selain itu, juga terdapat Bright Store yang merupakan minimarket sesuai desain SPBU Pertamina, dengan penjualan gas hingga layanan servis kendaraan.
Baca juga: Simak, Ini Kriteria SPBU yang Tidak Boleh Jual Pertalite dan Biosolar
- SPBU hijau
SPBU hijau atau Green Energy Station (GES) diluncurkan pertama kali oleh Pertamina pada 2021.
"Green Energy Station merupakan bentuk dukungan Pertamina dalam melakukan transisi energi dengan empat konsep utama, yaitu green, future, digital, dan high-tier fuel," tutur Heppy.
Konsep green berkaitan dengan penggunaan Solar Photo Voltaic (PV) atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi mandiri dan ramah lingkungan.
Kemudian, GES juga mempunyai fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station.
Selain itu, SPBU hijau juga menyediakan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau battery swapping station.
"GES memiliki fasilitas seperti charging station, battery swapping station, digitalisasi, serta layanan prioritas Pertamax series dan Dex series," kata Heppy.
Konsep digital dan high-tier fuel berhubungan dengan digitalisasi atau pemakaian sistem digital, serta edukasi penggunaan bahan bakar berkualitas.
Sesuai konsepnya, Green Energy Station dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang mendukung transisi energi hijau.
Baca juga: Warganet Keluhkan Isi Bensin di SPBU Kena Biaya Administrasi Rp 5.000, Ini Respons Pertamina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.