Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Gigi Hutchinson dan Kenapa Bisa Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
ilustrasi kondisi gigi Hutchinson atau Hutchinson teeth
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Melihat gigi anak yang mengalami karies adalah hal yang biasa. Tapi, pernahkah Anda melihat gigi anak-anak yang terlihat tidak biasa?

Misalnya saja lekukan ke dalam di gigi seri anak, ukuran gigi yang kecil, atau jarak antar gigi yang cukup lebar. Jika Anda menemukan bentuk dan susunan gigi yang tidak biasa seperti ini, bisa jadi itu adalah gigi Hutchinson.

Tapi, apa sih gigi Hutchinson itu dan mengapa perlu diwaspadai?

Baca juga: Ramai soal Pasta Gigi Mengandung Fluoride Bisa Turunkan IQ Anak, Benarkah? Ini Kata Dokter Gigi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu gigi Hutchinson?

Dikutip dari Healthline, gigi Hutchinson adalah kondisi yang terjadi pada gigi sebagai dampak dari infeksi sifilis bawaan yang ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan.

Gigi Hutchinson merupakan bagian dari Hutchinson’s Triad, yaitu tiga gejala utama yang sering terlihat pada anak-anak dengan sifilis kongenital.

Triad ini terdiri dari kelainan pada gigi (gigi Hutchinson), masalah penglihatan berupa keratitis interstisial, serta gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan pada saraf pendengaran kedelapan.

Ciri khas gigi Hutchinson adalah bentuknya yang tidak normal, biasanya berbentuk seperti paku dengan ujung yang tidak rata (terlihat seperti setengah lingkaran), dengan enamel yang menipis, dan jarak antar gigi yang lebih lebar dari biasanya.

Gigi yang terkena umumnya adalah gigi insisivus (gigi seri) dan molar pertama.

Menurut studi yang terbit tahun 2011 dalam BMJ Case Report, kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang menyerang janin selama perkembangan di dalam rahim, terutama selama pembentukan email gigi.

Saat bakteri ini mencapai germinal gigi yang sedang berkembang, ia menghambat fungsi sel ameloblas, yaitu sel yang bertanggung jawab untuk membentuk email gigi.

Akibatnya, gigi yang tumbuh tidak sempurna dan rentan terhadap kerusakan struktural.

Baca juga: Ramai soal Satu Gigi Dapat Picu Kematian pada Seseorang, Ini Penjelasan Dokter

Bagaimana gigi Hutchinson terjadi?

Gigi Hutchinson terjadi sebagai hasil dari sifilis bawaan yang tidak diobati atau terlambat diidentifikasi.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam Indian Journal of Sexually Transmitted Diseases and AIDS tahun 2011, sifilis kongenital dapat berkembang menjadi kondisi kronis jika infeksi pada ibu tidak diobati pada tahap awal kehamilan.

Gigi Hutchinson biasanya baru terlihat ketika gigi permanen anak mulai tumbuh, yaitu sekitar usia lima hingga enam tahun.

Pada tahap ini, gejala lain dari sifilis kongenital juga mungkin muncul, seperti keratitis interstisial (peradangan kornea) dan gangguan pendengaran.

Pencegahan gigi Hutchinson pada anak

Sifilis kongenital merupakan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah jika ada intervensi medis yang tepat waktu.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini tidak terjadi pada anak adalah orang tua, baik ibu maupun ayah, tidak bergonta-ganti pasangan. Tujuannya adalah menekan risiko penyebaran sifilis.

Baca juga: Bolehkah Cabut Gigi Saat Tensi Darah Tinggi? PDGI Ungkap Bahayanya

Selain itu, pemeriksaan serologis terhadap ibu hamil menjadi langkah penting dalam mendeteksi sifilis sedini mungkin, sehingga pengobatan bisa diberikan sebelum janin terinfeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan tes sifilis dilakukan dua kali selama kehamilan: segera setelah kehamilan terkonfirmasi dan di minggu ke-28.

Jika sifilis pada ibu hamil diobati sebelum minggu ke-16 kehamilan, risiko bayi terkena komplikasi, termasuk gigi Hutchinson, dapat diminimalkan.

Mengobati gigi Hutchinson pada anak

Meskipun kerusakan yang disebabkan oleh gigi Hutchinson tidak dapat dipulihkan secara alami, ada beberapa prosedur kedokteran gigi yang bisa membantu memperbaiki penampilan dan fungsi gigi.

Perawatan ini termasuk pemasangan crown untuk mengembalikan ukuran dan bentuk normal gigi, atau pembuatan jembatan gigi untuk mengisi ruang di antara gigi yang jaraknya terlalu lebar.

Dalam beberapa kasus, implan gigi juga bisa dilakukan, meskipun prosedur ini baru bisa dilakukan ketika rahang telah berkembang penuh, yaitu saat remaja atau dewasa.

Selain perawatan gigi, penting juga untuk menangani penyebab utama, yaitu sifilis.

Pengobatan dengan antibiotik, seperti suntikan penisilin, merupakan cara yang paling efektif untuk mengatasi infeksi sifilis dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca juga: Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Healthline
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi