Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 25 Luka, Hasil Otopsi Liam Payne Ungkap Penyebab Kematiannya

Baca di App
Lihat Foto
Liam Payne
Liam Payne.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penyanyi sekaligus mantan personel One Direction, Liam Payne meninggal dunia usia jatuh dari balkon di sebuah hotel yang berada di Buenos Aires, Argentina, pada Rabu (16/10/2024).

Kepolisian Beunos Aires mengatakan, Liam ditemukan meninggal dunia di tempat kejadian dengan mengalami luka yang sangat serius.

Saat ini, laporan otopsi telah mengungkapkan bagaimana penyanyi itu meninggal dan menjelaskan luka yang dideritanya sebelum meninggal.

Lantas, apa yang ditunjukkan oleh hasil otopsi Liam Payne?

Baca juga: Liam Payne Meninggal, Ini Dugaan Penyebab dan Riwayat Kesehatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Hasil otopsi menunjukkan penyebab kematian Liam Payne

Berdasarkan hasil otopsi yang dirilis oleh Kantor Kejaksaan Nasional Argentina, Liam Payne meninggal karena politrauma dan pendarahan internal serta eksternal, dikutip dari Fox59, Kamis (17/10/2024).

Setelah kematian Liam, serangkaian zat kimia disita dari kamar sang musisi, yang akan membuktikan situasi konsumsi alkohol dan obat-obatan seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Polisi Buenos Aires juga mengatakan, mereka menemukan kamar hotel mantan personel One Direction tersebut sangat berantakan dengan bungkus clonazepam, obat penenang sistem saraf pusat, suplemen energi, dan obat bebas lainnya yang berserakan.

Selain itu, polisi menemukan berbagai macam barang yang rusak. Polisi juga menemukan sebotol wiski, korek api, dan ponsel yang diambil dari halaman dalam tempat mayat Liam ditemukan.

Kantor kejaksaan menyebut kematiannya “diragukan/tidak dapat dipastikan,” yang berarti tidak ada informasi yang konklusif tentang penyebab kematiannya.

Hal ini mengingat bukti yang dikumpulkan dari tempat kejadian mengindikasikan bahwa Liam “mengalami semacam penyalahgunaan obat-obatan terlarang” pada saat dia jatuh.

Baca juga: Siapa Maya Henry dan Apa Kaitan dengan Tewasnya Liam Payne?

Ada 25 luka di tubuh Liam Payne

Kantor Kejaksaan Nasional Argentina juga menguraikan cedera yang dialami oleh Liam Payne.

Liam meninggal akibat beberapa cedera traumatis dan pendarahan internal dan eksternal yang dideritanya setelah jatuh dari balkon.

Ahli forensik menemukan 25 luka di beberapa bagian tubuh Liam, termasuk tengkorak, tungkai, dan perut, yang sesuai dengan luka yang disebabkan karena jatuh dari ketinggian.

Rilis tersebut juga menyampaikan bahwa cedera otak dan tengkorak (cranioencephalic) yang dialami pelantun "Strip That Down" itu cukup sesuai untuk menyebabkan kematian.

"Pendarahan internal dan eksternal di tengkorak, dada, perut, dan anggota tubuhnya berkontribusi pada mekanisme kematiannya,” tulis rilis tersebut.

Menurut Kejaksaan Nasional Argentina, Liam kemungkinan besar sendirian saat jatuh dari balkon, dikutip dari ABC7 New York, Jumat (18/10/2024).

"Semuanya menunjukkan bahwa sang musisi sedang sendirian saat jatuh, dan bahwa dia sedang mengalami gangguan akibat penyalahgunaan zat," tulis rilis tersebut.

Selain itu, para ahli forensik juga telah menganalisis tangan penyanyi tersebut dan mereka tidak menemukan cedera defensif, yang membuat mereka percaya bahwa semua cedera pada tubuh sangat penting dan terjadi pada saat yang sama.

Hal itu juga menunjukkan bahwa tidak ada cedera yang diamati yang dapat menunjukkan adanya intervensi dari pihak ketiga.

Selain itu, posisi tubuh Liam menunjukkan bahwa dia tidak mengadopsi postur refleksif untuk melindungi dirinya sendiri dan dia bisa saja jatuh dalam kondisi setengah sadar atau tidak sadar sama sekali.

Baca juga: Kata Saksi Mata dan Polisi soal Kronologi Tewasnya Liam Payne akibat Terjatuh dari Balkon Hotel

Penyelidikan sedang berlangsung

Penyelidikan tambahan untuk menentukan apakah ada alkohol atau obat-obatan dalam tubuh Liam pada saat kematiannya telah diminta.

Setelah kematian Liam, para pejabat mewawancarai lima orang saksi, yang terdiri dari tiga pekerja hotel dan dua wanita yang berada di kamar Liam beberapa jam sebelum kematiannya, namun tidak berada di sana saat kematiannya.

Menurut kantor kejaksaan, penyelidikan yang sedang berlangsung bertujuan untuk menentukan kemungkinan keterlibatan pihak ketiga dalam peristiwa sebelum kematian korban.

Apa itu politrauma?

Dilansir dari India Today, Jumat, National Library of Medicine mendeskripsikan politrauma sebagai suatu kondisi yang ditandai dengan beberapa cedera, yang di antaranya dapat menyebabkan kecacatan yang signifikan dan dapat mengancam jiwa.

Pernyataan kantor kejaksaan mendefinisikan politrauma sebagai “beberapa cedera traumatis". Politrauma biasanya berarti cedera yang melibatkan banyak organ atau sistem.

Adapun, penyebab umum politrauma termasuk kecelakaan mobil, dan upaya bunuh diri atau pembunuhan.

Kematian akibat politrauma dapat terjadi segera setelah cedera terjadi atau tidak lama setelahnya, atau mungkin lebih lama.

Jika terjadi segera, biasanya disebabkan oleh cedera otak primer atau kehilangan banyak darah.

Apabila terjadi lebih lama, sering kali disebabkan oleh cedera otak sekunder atau tubuh tidak dapat pulih dari cedera.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi