KOMPAS.com - Di siang hari yang terik, Anda mungkin pernah mengalami situasi di mana Anda melihat seolah ada genangan air di jalan raya.
Namun ketika Anda mendekati genangan air tersebut, faktanya tidak ada apa-apa dan hanya ada aspal kering.
Ilusi genangan air tersebut merupakan fenomena fatamorgana, yakni penampakan suatu benda jauh yang “menipu”, disebabkan oleh pembiasan pada lapisan udara.
Lantas, apa yang menyebabkan adanya ilusi genangan air di jalan?
Baca juga: Mengapa Sebagian Planet Memiliki Cincin, Sementara yang Lain Tidak?
Terjadi karena pembiasan cahaya
Fatamorgana terjadi ketika gelombang cahaya merambat melalui udara dengan kepadatan berbeda.
Fatamorgana berasal dari fakta bahwa elektrodinamika kuantum tidak intuitif dan otak manusia berasumsi bahwa cahaya merambat dalam garis lurus.
Ilusi genangan air di jalan pada siang hari yang panas merupakan fenomena fatamorgana yang disebut fatamorgana inferior.
Baca juga: Apa Itu Aurora Borealis? Berikut Pengertian dan Penyebab Terjadinya Fenomena Tersebut
Dikutip dari laman Live Science, fatamorgana inferior umumnya terjadi di gurun atau di jalanan yang panas, ketika permukaan dan udara di sekitarnya lebih hangat dibandingkan udara di atasnya.
Ketika melihat fenomena ini, artinya Anda berada di atas lapisan udara terhangat, kemudian cahaya yang datang dari atas dibelokkan menuju udara yang lebih dingin.
Karena mata mengantisipasi bahwa cahaya akan bergerak dalam garis lurus, maka mata menafsirkan gambar menjadi lebih rendah dan terbalik.
Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya
Otak menafsirkan ini sebagai air di jalan, karena pada dasarnya air akan memantulkan cahaya dari langit dengan cara yang sama seperti gradien suhu vertikal.
Sehingga terciptalah gambaran langit yang bisa tampak seperti permukaan air di jalan raya. Kondisi tersebut dapat terlihat sangat bergantung pada posisi dan sudut penerimaan.
Perubahan kecil pada posisi Anda, dapat menyebabkan fenomena fatamorgana menghilang.
Baca juga: Peneliti Akhirnya Tahu Bagaimana Kehidupan Awal di Bumi Terbentuk
Apa itu fatamorgana?
Fatamorgana adalah akibat langsung dari foton yang mengambil jalur waktu minimum dalam gradien suhu vertikal.
Dikutip dari laman Scientific American, kondisi ideal untuk terjadinya fatamorgana adalah udara pada hari yang panas dan cerah di atas permukaan datar yang akan menyerap energi matahari dan menjadi cukup panas.
Ketika kondisi ini terjadi, udara yang paling dekat dengan permukaan akan menjadi paling panas dan paling tidak padat. Kepadatan udara juga bertahap meningkat seiring ketinggian.
Baca juga: Sama-sama Melibatkan Penyimpangan Realitas, Ini Perbedaan Halusinasi dan Delusi
Foton yang masuk, kemudian mengambil jalur melengkung dari langit menuju mata Anda. Ketika cahaya merambat melalui bahan yang sama, biasanya ia bergerak lurus.
Namun, saat bertemu bahan yang berbeda, cahaya akan belok ke arah kepadatan yang lebih tinggi.
Misalnya orang yang berada di gurun atau melihat jalan raya pada siang bolong dan tenang akan melihat pantulan langit, karena foton dari langit mengambil jalur melengkung.
Hanya saja, otak menafsirkan pantulan langit tersebut sebagai genangan air, karena pada dasarnya air akan memantulkan cahaya dari langit dengan cara yang sama seperti gradien suhu vertikal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang