Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Perut Tetap Buncit Meski Sudah Melahirkan, Apa Itu Diastatic Recti?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
Dok. Freepik/Prostooleh
Ilustrasi ibu hamil
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Melihat perut ibu hamil yang membesar dan buncit tentu adalah hal yang biasa. Tapi, bagaimana jika perut buncit itu masih terus ada pasca melahirkan, bahkan dalam hitungan bulan atau tahun setelah persalinan?

Kondisi ini dikenal dengan istilah diastasis recti atau mommy tummy.

Baca juga: Kapan Usia Ideal untuk Hamil dan Melahirkan? Ini Kata Dokter

Apa itu diastatic recti?

Diastatic recti adalah kondisi di mana otot perut bagian kanan dan kiri terpisah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini terjadi karena peregangan yang berlebihan pada linea alba, yaitu jaringan ikat yang menghubungkan kedua otot tersebut.

Kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil dan pasca melahirkan karena perut yang membesar selama kehamilan.

Bayangkan linea alba seperti karet gelang yang diregangkan terus-menerus. Seiring waktu, karet gelang akan kehilangan elastisitasnya, begitu pula linea alba.

Nah, diastasis recti terjadi ketika linea alba tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah diregangkan.

Seberapa umum diastasis recti terjadi?

Dikutip dari WebMD, sekitar dua pertiga perempuan hamil mengalami diastasis recti.

Sementara itu, Cleveland Clinic menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi pada 60 persen perempuan hamil dan biasanya pulih dengan sendirinya dalam waktu 8 minggu setelah melahirkan.

Namun, pada 40 persen perempuan, diastasis recti masih terjadi 6 bulan pasca melahirkan.

Baca juga: Ingin Melahirkan Normal atau Caesar? Ini yang Perlu Dipertimbangkan

Apa penyebab diastasis recti pasca melahirkan?

Dilansir dari PelviCare, selama kehamilan, otot perut meregang dan menipis secara alami untuk mengakomodasi rahim dan janin yang sedang tumbuh.

Proses peregangan ini normal dan bukan merupakan hal yang abnormal atau perlu dikhawatirkan selama kehamilan.

Namun, setelah melahirkan, otot-otot ini terkadang tidak dapat kembali ke bentuk semula, sehingga terjadilah diastasis recti.

Dirangkum dari Pregnancy Birth and Baby, tekanan dari bayi yang sedang tumbuh, peregangan otot dan jaringan ikat di perut, perubahan hormonal, dan penambahan berat badan menjadi penyebab utama diastasis recti.

Faktor risiko lainnya termasuk usia ibu di atas 35 tahun, kehamilan kembar, dan kelebihan berat badan.

Apa saja tanda dan gejala diastasis recti?

Beberapa tanda umum diastasis recti pasca melahirkan antara lain:

  • Adanya tonjolan di perut, terutama di sekitar pusar
  • Perut terasa lunak atau seperti jeli
  • Nyeri punggung bawah, pinggul, atau panggul
  • Postur tubuh yang buruk
  • Sulit buang air besar atau menahan buang air kecil
  • Nyeri saat berhubungan seksual.

Baca juga: RUU KIA Disahkan, Begini Aturan Cuti Suami Saat Dampingi Istri Melahirkan

Dokter atau fisioterapis dapat memeriksa diastasis recti dengan meraba area perut,  mengukur jarak antar otot dengan jari atau alat ukur, atau menggunakan USG.

Biasanya, jarak lebih dari 2,7 cm dianggap abnormal.

Bagaimana cara mengatasi diastasis recti?

Dikutip dari NCBI Bookshelf, penanganan diastasis recti dapat dilakukan secara konservatif maupun melalui operasi.

Penanganan konservatif meliputi modifikasi gaya hidup, penurunan berat badan, dan fisioterapi.

Salah satu cara mengatasi kondisi ini adalah dengan rutin berolahraga.

Terutama dengan melakukan olahraga yang berfokus pada penguatan otot perut bagian dalam, seperti pelvic tilt dan abdominal bracing, dapat membantu mengatasi diastasis recti.

Penting untuk menghindari latihan yang dapat memperburuk kondisi, seperti sit-up, crunch, dan plank.

Bisakah diastasis recti dicegah?

Sayangnya, kondisi ini tidak selalu dapat dicegah.

Meski demikian, ada beberapa langkah  dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya diastatic recti, seperti menjaga berat badan ideal selama kehamilan,  memperhatikan postur tubuh, dan melakukan latihan inti  yang aman.

Baca juga: Penjelasan Dokter Boyke soal Cara Melahirkan, Jongkok atau Berbaring?

Diastasis recti memang umum terjadi pasca melahirkan, tetapi bukan berarti harus diabaikan.

Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat kembali mendapatkan kekuatan otot perut dan mengatasi gejala yang mengganggu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi