Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naluri Geometrikal Satwa

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/JOJON
Foto dirilis Rabu (20/1/2021), memperlihatkan petani pemburu lebah madu menunjukan tawon gong usai mengambil madunya di kawasan Gunung Landono di Desa Landono 2, Kecamatan Landono, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Profesi pemburu madu mendapat penghargaan tinggi di hati warga kampung karena sebagian madu hasil buruan dijual murah ke warga untuk memenuhi gizi anak-anak, sementara lainnya dijual ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri dengan harga mencapai Rp 150.000 per kilogram.
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

MENAKJUBKAN bagaimana Yang Maha Kuasa menganugerahkan naluri geometrikal kepada mahluk hidup bukan hanya manusia, tetapi juga kepada satwa.

Lebah madu membangun sarang mereka dengan naluri geometrikal untuk hidup berkoloni secara efektif maupun efisien dengan memproduksi madu yang mereka simpan di dalam sarang dengan lorong-lorong berbentuk heksagonal.

Berdasar riset geometrikal bentuk heksagonal memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingan dengan bentuk lainnya.

Dengan bentuk heksagonal, lebih sedikit pula bahan baku yang diperlukan untuk membangun sebuah bangunan.

Bentuk heksagonal adalah bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas terbesar dengan bahan baku dalam jumlah paling sedikit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal menarik lainnya dari bentuk heksagonal adalah lebah mulai membangunnya dari sejumlah titik berlainan dan bertemu di tengah-tengah.

Bentuk heksagonal simetris, jika digabungkan akan menghasilkan kombinasi ruang serba guna sempurna, yaitu tidak menghasilkan ruang-ruang sisa yang tak berguna seperti jika ruang-ruang berpenampang lingkaran maupun segilima.

Meskipun bentuk penampang segitiga dan segi empat juga menghasilkan kombinasi yang relatif ideal, namun membutuhkan bahan baku yang lebih banyak dibandingkan bentuk heksagonal.

Menakjubkan bagaimana para lebah madu secara naluriah evolusioner memiliki kesadaran geometrikal untuk membangun bangunan arsitektural tidak kalah canggih ketimbang manusia.

Setara menakjubkan adalah kemampuan geometrikal laba-laba membangun sarang merangkap alat perangkat mangsa mereka.

Ordo Araneida terdiri dari lebih dari 46.700 jenis arachnida yang beda dari serangga lainnya dalam hal berkaki delapan dan tubuh terdiri dari dua bagian.

Laba-laba adalah satwa pemangsa yang memangsa serangga secara berburu dan melumpuhkan mangsanya.

Laba-laba memiliki naluri geometrikal untuk membangun jaring sebagai alat perangkap mangsa mereka di samping zat perekat untuk membungkus demi melumpuhkan mangsa agar lebih mudah dibinasakan.

Sejak masa kanak-kanak sampai masa kini, saya masih tak henti terkagum-kagum tatkala melihat struktur geometrikal sarang laba-laba. Setiap kali saya melihat sarang laba-laba saya teringat pada KeMahaKuasaan Yang Maha Kuasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi