KOMPAS.com - Debat perdana calon wakil bupati Bojonegoro di Hotel Eastern, Jawa Timur, Sabtu (19/10/2024) malam dibubarkan karena diwarnai dengan kericuhan.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/10/2024), debat tidak terlaksana dengan baik lantaran adanya gangguan dan protes dari para pendukung pasangan calon (paslon).
Akibat kericuhan tersebut membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro menghentikan jalannya debat perdana tersebut.
Kericuhan pada debat calon wakil bupati Bojonegoro tersebut menjadi sorotan di media sosial X (Twitter).
"Debat Pilkada Bojonegoro 2024 Mendadak Dibubarkan. Bagaimana Mau mendengar Suara Rakyat jika Berbicara dan mentaati aturan saja tidak mampu, Jangan Jadi pemimpin jika tidak punya kapasitas!" tulis salah satu warganet.
Lantas, bagaimana kronologi kericuhan yang terjadi dalam debat perdana calon wakil bupati Bojonegoro tersebut?
Baca juga: Sherly Tjoanda Istri Benny Laos Resmi Maju Pilkada Maluku Utara
Kronologi debat Pilkada Bojonegoro yang berakhir ricuh
KPU Bojonegoro menerapkan format debat yang mempertemukan para calon wakil bupati (cawabup) dengan mengusung tema ”Tata Kelola Lahan dan Sumber Daya Alam yang Berkeadilan”.
Debat pertama tersebut seharusnya menjadi ajang untuk beradu pendapat antara cawabup paslon 1 Farida Hidayati dengan cawabup paslon 2 Nurul Azizah.
Pada Pilkada Bojonegoro 2024, Farida berpasangan dengan calon bupati Teguh Haryono (paslon 1), sedangkan Nurul berpasangan dengan Setyo Wahono (paslon 2).
Keributan terjadi ketika cawabup nomor urut 1, Farida Hidayati diberikan waktu untuk menyampaikan paparan visi misinya apabila memimpin Kabupaten Bojonegoro ke depan.
Alih-alih menyampaikan visi misinya, Farida justru mengajak calon bupati (cabup) Teguh Haryono yang merupakan pasangannya di Pilkada Bojonegoro 2024 untuk naik ke panggung.
Keributan terjadi ketika Teguh naik ke atas panggung dan mendampingi calon wakil bupati Farida Hidayati.
Keberadaan Teguh di podium membuat moderator melakukan interupsi. Namun, Teguh tidak mengindahkan interupsi itu.
Kondisi tersebut membuat sebagian pendukung dari paslon 2, Setyo Wahono dan Nurul Azizah melakukan protes.
Alasannya, debat perdana tersebut diagendakan untuk adu gagasan cawabup nomor urut 1 dengan cawabup nomor urut 2.
Ketua KPU Kabupaten Bojonegoro Robby Adi Perwira sempat meminta perwakilan kedua tim pemenangan untuk mendiskusikan format debat. Namun, tidak ada titik temu, sehingga debat dibatalkan.
”Kami memutuskan debat dihentikan atau dibatalkan,” katanya, dikutip dari Kompas.id, Senin (21/10/2024).
Baca juga: Debat Cagub-Cawagub Pilkada Jateng 2024 akan Diadakan Tiga Kali, Catat Tanggalnya
Format debat sudah disepakati kedua pihak
Menurut KPU, format debat antar-cawabup telah sesuai dengan Berita Acara KPU Kabupaten Bojonegoro Nomor 312/PL.02.04-BA/3522/2024 bertanggal 24 September 2024.
Berita acara ini juga sudah ditandatangani oleh semua pihak, termasuk kedua pasangan calon.
Akan tetapi, Teguh-Farida mengatakan bahwa mereka tidak sepakat dengan format debat antar-cawabup karena tidak sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024 dan Keputusan KPU Kabupaten Bojonegoro yang mengakomodasi pasangan calon.
Saat debat dimulai, Farida menyatakan, sesuai Peraturan KPU dan Keputusan KPU Kabupaten Bojonegoro, debat dilakukan untuk pasangan calon sehingga meminta Teguh untuk naik ke panggung dan menyampaikan visi dan misi bersama.
”Debat dilakukan oleh pasangan calon. Karena calon bupati dan calon wakil bupati adalah satu kesatuan, saya akan memanggil pasangan saya,” kata dia dalam siaran di saluran Youtube KPU Bojonegoro.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.