Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Oral Seks, Penyakit Apa Saja yang Bisa Tertular?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Ilustrasi oral seks
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Oral seks adalah aktivitas seksual yang melibatkan mulut dan alat kelamin.

Banyak orang menganggap oral seks lebih aman daripada hubungan seks vaginal atau anal.

Meskipun benar bahwa oral seks tidak menyebabkan kehamilan, bukan berarti oral seks sepenuhnya bebas risiko.

Nyatanya, ada sejumlah risiko yang mengintai orang yang melakukan oral seks.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa saja bahaya yang bisa terjadi pada orang yang melakukan oral seks?

Baca juga: Seks Oral Tingkatkan Risiko Kanker Tenggorokan

1. Kanker mulut dan tenggorokan

Dilansir dari Body and Soul, baru-baru ini terjadi peningkatan kanker orofaring di dunia Barat pada orang muda yang melakukan oral seks.

Hal ini diungkap oleh profesor di Institute of Cancer and Genomic Sciences di University of Birmingham, Hisham Mehanna.

Mehanna menyebut ada lonjakan jumlah penderita kanker tenggorokan pada orang yang tidak merokok. Didiagnosis oleh dokter, kasus kanker orofaring tersebut disebabkan oleh human papilomavirus (HPV) yang ditularkan secara seksual.

2. Penyakit menular seksual

Dilansir dari Verywell Health, oral seks juga dapat menjadi jalur penularan berbagai penyakit menular seksual.

Beberapa penyakit yang paling umum ditularkan melalui oral seks meliputi:

Baca juga: Penyakit Raja Singa atau Sifilis Oral: Penyebab dan Gejala

3. Infeksi usus

Dirangkum dari Better Health, infeksi usus seperti gastroenteritis shigella dapat terjadi akibat oral seks, terutama seks mulut ke anus.

Infeksi usus ini disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui kontak dengan feses yang terinfeksi.

Laki-laki seks laki-laki (LSL) lebih berisiko terhadap infeksi ini.

4. Memperburuk infeksi saluran kemih (ISK)

Seks oral dapat menyebabkan bakteri baru masuk ke dalam uretra dan memperburuk kondisi ISK.

Perempuan lebih rentan terhadap risiko ini. Alasannya adalah organ kelamin perempuan memiliki uretra yang lebih pendek.

5. Infeksi jamur

Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan di mulut, vagina, atau penis.

Ada kemungkinan orang yang mengalami infeksi jamur genital menularkannya ke mulut saat melakukan seks oral.

Baca juga: Virus Zika Diduga Bisa Menular Lewat Seks Oral

Hal sebaliknya juga mungkin terjadi, infeksi jamur di mulut menular ke area genital seperti vagina atau penis ketika oral seks.

Cara mencegah bahaya oral seks

Dirangkum dari Medical News Today, untuk mengurangi risiko tertular PMS saat melakukan oral seks, penggunaan pengaman seperti kondom, dental dam, atau penghalang lainnya sangat dianjurkan.

Kondom lateks atau plastik efektif dalam mencegah kontak langsung antara mulut dan alat kelamin pasangan.

Penggunaan dental dam—selembar lateks yang ditempatkan di antara mulut dan alat kelamin atau anus pasangan—juga dapat mencegah penularan penyakit.

Selain itu, vaksin HPV juga penting untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual hingga kanker mulut atau tenggorokan.

Di Indonesia, penggunaan kondom dalam oral seks masih belum umum dilakukan karena banyak yang tidak menyadari bahwa penyakit menular seksual bisa ditularkan secara oral.

Sosialisasi mengenai pentingnya pengaman untuk aktivitas seksual non-penetratif seperti oral seks sangat penting dalam upaya menurunkan tingkat infeksi PMS.

Baca juga: Apakah Bahaya Melakukan Seks Oral?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Halaman ini berisi konten sensitif

Masuk dan konfirmasi usia untuk melihat konten

Login untuk Akses
Halaman ini berisi konten sensitif

Untuk melihat konten, konfirmasi usiamu

Lengkapi Profil
Halaman ini berisi konten sensitif

Usiamu belum sesuai untuk melihat konten ini

Lihat Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi