Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Suka Berpose "Peace Sign" Saat Difoto? Ini Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi pose foto dengan gaya yang dilarang bagi ASN saat Pemilu 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pose peace sign atau dua jari (tengah dan telunjuk) membentuk huruf V, merupakan gaya andalan bagi banyak orang saat difoto menggunakan kamera.

Tren ini umumnya banyak dilakukan oleh masyarakat di Asia, khususnya anak-anak muda.

Mereka mengangkat jari telunjuk dan jari tengah dengan telapak tangan menghadap keluar sambil tersenyum.

Budaya pose V rupanya sudah ada sejak dulu, mulai tahun 1960-an dan baru diterima secara luas pada akhir tahun 1980-an.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana asal-usul pose V atau pose peace sign?

Baca juga: Kisah Foto Ikonik Kakak Gendong Adik yang Tewas Dekat Krematorium Usai Bom Nagasaki

Berawal dari zaman perang

Antropolog budaya, Noumura Masakazu pernah menuliskan asal-usul pose V dalam majalah Chuo-Koron pada 1991.

Menurutnya, isyarat ini pertama kali muncul dan menyebar pada era Perang Dunia II pada 1939-1945 hingga Perang Vietnam pada 1957-1975.

Huruf "V" merupakan simbol kemenangan (victory) atas Nazi Jerman sekaligus melambangkan solidaritas di antara Sekutu.

Sekitar tahun 1960-an, para demonstran di Amerika Serikat juga mulai menggunakan pose ini untuk menyerukan perdamaian selama Perang Vietnam.

"Kaum hippies dan aktivis anti-perang di Amerika Serikat melakukan gerakan ini kepada para petugas polisi. Itu ada teori utama ketika 'tanda perdamaian' dimulai," kata Nomura, dikutip dari NHK (17/4/2024).

Baca juga: Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum Saat Difoto?

Berasal dari komik

Sementara itu, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa sejarah pose V berasal dari komik Jepang berjudul Kyojin no Hoshi.

Dilansir dari Majalah Times (4/8/2014), komik yang rilis pada 1968 ini menceritakan tentang kisah seorang anak yang menjadi pemain bisbol.

Sebelum bertanding, dia selalu memberikan tanda V kepada sang ayah sebagai bentuk untuk meminta dukungan.

Tidak lama setelah komik ini rilis, ada komik bertema olahraga bola voli yang ikut mengangkat isyarat huruf V. Komik tersebut berjudul Sain wa V! atau V Is the Sign.

Pose V semakin populer ketika cerita komik itu diadaptasi menjadi serial televisi, terutama usai tayangan yang menampilkan nyanyian dengan nada "V-I-C-T-O-R-Y".

Baca juga: Budaya Jepang Jouhatsu, Pilih Menghilang untuk Putus Kehidupan Lama

Dilakukan oleh orang populer di Jepang

Di sisi lain, menurut perwakilan dari produsen kamera besar di Jepang, tren pose V saat berfoto kemungkinan besar dimulai dari selebriti tahun 1970-an.

Inoue Jun, aktor dan penyanyi dari band populer The Spiders disebut menunjukkan tanda V sewaktu syuting iklan kamera di Amerika Serikat.

Sedangkan, beberapa orang mengatakan isyarat V dimulai dari Janet Lynn, atlet seluncur indah asal Amerika Serikat.

Kala itu Lynn diunggulkan untuk membawa pulang emas di Olimpiade 1972 di Jepang, tetapi berujung gagal.

Namun, bukannya menangis, Lynn justru tersenyum. Hal ini membuat dirinya mendadak populer di Jepang. Dia menjadi sensasi di media Jepang dan menerima ribuan surat penggemar.

Selama melakukan tur keliling Jepang usai momen Olimpiade, dia terbiasa mengacungkan tanda V yang disebut menjadi cikal bakal fenomena saat ini.

Baca juga: Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Banyak dilakukan oleh wanita

Menurut Laura Miller, profesor studi Jepang dan antropologi di University of Missouri di St Louis, Amerika Serikat, wanita berperan penting dalam menyebarkan budaya pose V.

Miller mengaku ingat pernah mendengar para gadis mengucapkan peace atau damai saat membuat isyarat tersebut pada awal tahun 1970-an.

Tren ini semakin dikenal mulai tahun 1980-an saat kamera mulai banyak diproduksi, berkembangnya budaya estetika dan kelucuan, dan lonjakan majalah wanita serta anak perempuan.

Pose V saat berfoto lalu mulai dikenal secara umum setelah menyebar ke seluruh Asia Timur, seperti China, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan.

Baca juga: 95.000 Orang Jepang Hidup hingga Usia 100 Tahun, Apa Rahasianya?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi