KOMPAS.com - Sebuah patung seni berbentuk kotoran manusia dipamerkan di seberang gedung National Mall, Amerika Serikat (AS).
Patung perunggu itu tampak berada di atas meja mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
Berdasarkan izin yang disetujui oleh Dinas Taman Nasional (NPS), karya tersebut diberi nama "The Resolute Desk" dan akan dipajang hingga Kamis (31/10/2024).
Dikutip dari The Guardian, sebagai tanah federal dan ruang publik utama AS, National Mall berfungsi sebagai forum tempat warga negara dapat menjalankan hak konstitusional untuk berbicara dan berkumpul.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti seniman yang membuat patung itu.
Namun, NPS mengungkapkan, Julia Jimenez-Pyzik dari Civic Crafted LLC adalah pihak yang mengajukan pemasangan patung itu.
Baca juga: DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?
Arti patung kotoran manusia
Patung tersebut merupakan penggambaran satir bagi orang-orang yang bertanggung jawab atas pemberontakan 6 Januari 2021.
Plakat yang berada di bawah patung tersebut berbunyi;
“Tugu peringatan ini mengenang para pria dan wanita pemberani yang menerobos masuk ke Gedung Capitol Amerika Serikat pada 6 Januari 2021 untuk menjarah, buang air kecil, dan buang air besar di seluruh gedung suci itu demi membatalkan pemilu.”
“Presiden Trump merayakan para pahlawan pada tanggal 6 Januari sebagai 'patriot yang luar biasa' dan 'pejuang.' Monumen ini berdiri sebagai bukti pengorbanan mereka yang berani dan warisan yang abadi.”
Sebagai informasi, ribuan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung parlemen AS pada 6 Januari 2021.
Aksi tersebut merupakan upaya untuk membatalkan kekalahan Trump dalam pemilihan umum 2020.
Baca juga: Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Hadapi DPR AS soal Dugaan Memata-matai
Menurut pendukung Trump, pemilu yang dimenangkan oleh Joe Biden merupakan hasil penipuan.
Karena tujuan aksi untuk mencegah presiden terpilih memangku jabatan, serangan itu dianggap sebagai pemberontakan atau percobaan kudeta.
Biro Investigasi Federal (FBI) dan lembaga penegak hukum lainnya juga menganggapnya sebagai tindakan terorisme domestik.
Akibat aksi tersebut, empat orang sipil dan satu polisi tewas, sementara beberapa petugas polisi dilaporkan bunuh diri, dikutip dari Reuters.
Departemen Kehakiman mengatakan, kerusuhan tersebut menyebabkan kerugian sekitar 1,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 23,5 miliar.
Beberapa anggota DPR menuturkan, para peserta aksi melempari gedung dengan kotoran dan air kencing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.