Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Warga AS Dorong "Pulau" agar Tak Tabrak Jembatan, Bagaimana Ceritanya?

Baca di App
Lihat Foto
chippewaflowage.com
Pulau terapung di Chippewa Flowage, Amerika Serikat. Warga beramai-ramai mendorong pulau agar tidak menabrak jembatan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lini masa media sosial ramai memperbincangkan aksi warga mendorong pulau menggunakan perahu agar tidak menabrak jembatan.

Aksi warga tersebut salah satunya diunggah oleh akun media sosial X @tanya***, Minggu (27/10/2024) petang.

Tampak dalam unggahan, beberapa perahu menempel pada salah satu sisi pulau untuk mendorongnya menjauh dari jembatan.

"Usaha Warga Lakukan Gotong-royong Dorong Pulau agar Tidak Tabrak Jembatan," tulis unggahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Melongok Pulau Terlarang Diego Garcia, Pangkalan Militer Rahasia AS di Samudra Hindia


Aksi dorong pulau yang menghalangi jembatan

Aksi mendorong pulau menggunakan perahu tersebut terjadi di Danau Chippewa, Wisconsin, Amerika Serikat.

Bukan pulau sesungguhnya, dataran mengapung yang ditumbuhi pohon dan rumput hijau itu secara teknis merupakan selugot atau rawa gambut.

Dilansir dari IFL Science, Jumat (8/9/2023), pulau terapung itu terdiri dari gumpalan tanah gambut mengapung yang cukup kuat untuk menopang pertumbuhan pohon.

Meski tampak kokoh layaknya pulau asli, pulau terapung kerap menyebabkan masalah hampir setiap tahun karena hanyut maupun menghalangi jembatan.

Bahkan, umumnya, dibutuhkan dorongan lebih dari 20 perahu untuk mengembalikan pulau terapung ke tempatnya.

Selugot seperti dalam unggahan media sosial sebenarnya bukan satu-satunya pulau terapung yang bermasalah.

Namun, daratan ini termasuk pulau terapung terbesar yang sering kali bergerak menghalangi jembatan, sehingga menyulitkan perahu yang hendak melintas.

"Itu hampir setiap tahun (kegiatan memindahkan pulau terapung)," ujar pemilik restoran dan resort di Danau Chippewa, Denny Reyes, pada 2022 silam.

Pada 2022, misalnya, warga sekitar membutuhkan 25 perahu untuk memindahkan pulau terapung kembali ke tengah danau.

"Dibutuhkan usaha komunitas ditambah bantuan angin untuk mendorong mereka," tutur Denny Reyes.

Baca juga: Kurangi Jejak Karbon, Kompas.com Tanam 5.000 Mangrove di Pulau Burung Subang

Tak bisa dimusnahkan karena jadi habitat makhluk hidup

Sejumlah orang sempat mengusulkan untuk meledakkan pulau-pulau terapung guna mengatasi masalah tersebut.

Kendati demikian, rawa gambut raksasa di Danau Chippewa sudah ada selama beberapa dekade terakhir.

Selama kurun waktu tersebut, banyak spesies hewan dan tumbuhan yang menjadikannya sebagai rumah tinggal.

Oleh karena itu, otoritas satwa liar setempat lebih suka pulau terapung ditangani dengan cara yang tidak akan berdampak negatif pada penghuninya.

Danau Chippewa atau Chippewa Flowage adalah danau buatan seluas 15.300 hektar yang terletak di bagian tengah Sawyer County, Wisconsin.

Disadur dari laman resmi, Danau Chippewa merupakan danau terbesar ketiga di Wisconsin, memiliki garis pantai sepanjang 375 kilometer yang sangat tidak teratur dan berhutan.

Diciptakan pada 1923 di kawasan rawa, beberapa area ternyata merupakan rawa gambut yang dapat mengapung ke permukaan, sehingga mirip seperti pulau.

Kombinasi angin dan burung mendukung pertumbuhan rumput dan pohon di pulau terapung, yang pada akhirnya membuat dataran ini tampak lebih hijau dan subur.

Dilansir dari laman Wisconsin Department of Natural Resources, danau ini dihiasi oleh lebih dari 200 pulau yang belum dikembangkan.

Beberapa pulau rawa terapung terbesar dalam sejarahnya telah terpecah menjadi pulau-pulau lebih kecil sebelum akhirnya menghilang.

Namun, pulau-pulau tersebut selalu dapat digantikan dengan kelahiran pulau-pulau baru yang menghuni permukaan Danau Chippewa.

Berkat keunikannya, tempat ini dibuka untuk kawasan wisata dengan beragam aktivitas yang dapat dicoba pengunjung.

Beberapa di antaranya, termasuk naik perahu untuk berkemah di salah satu pulau atau menjelajahi labirin pulau dan aliran air yang tampak tak berujung.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi