KOMPAS.com - Korea Utara disebut telah mengirimkan ribuan tentara ke Rusia yang disinyalir bakal ikut membantu dalam perang melawan Ukraina.
Menurut Pemerintah Amerika Serikat (AS), saat ini ada sekitar 10.000 tentara Korea Utara yang sedang berlatih di wilayah Kursk, Rusia, di perbatasan Ukraina.
Sementara, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan juga melaporkan melihat kapal angkatan laut Rusia memindahkan 1.500 pasukan Korea Utara ke Vladivostok pada Senin (8/10/2024) hingga Minggu (13/10/2024).
Dilansir dari The Guardian (19/6/2024), kedua negara telah menandatangani pakta pertahanan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, yang berisi komitmen untuk saling membantu jika salah satu pihak diserang.
Lantas, seberapa kuatkah militer Korea Utara?
Baca juga: Hubungan dengan Korsel Memanas, 1,4 Juta Remaja Korut Disebut Gabung Militer Negara
Tentara Korea Utara
Tentara Rakyat Korea (KPA) memiliki sekitar 1,3 juta personel aktif dan merupakan salah satu militer terbesar di dunia, setelah China dan Amerika Serikat, dikutip dari Reuters (26/10/2024).
Menurut data dari Institut Internasional untuk Studi Strategis (IIS), Korea Utara juga memiliki sekitar 600.000 prajurit cadangan dan 5,7 juta prajurit cadangan Garda Merah Pekerja yang sebagian besar berasal dari petani.
KPA terdiri dari angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, dan pasukan strategis yang dipersenjatai dengan rudal balistik yang dilengkapi hulu ledak nuklir.
Korea Utara adalah salah satu negara yang memiliki warga yang termiliterisasi. Semua pria berusia17 hingga 30 tahun wajib mendaftar dinas militer selama tiga sampai 12 tahun.
Baca juga: Korea Utara Siap Sambut Turis Asing Mulai Desember 2024, Tertarik?
Senjata dan inventaris
Selain rudal balistik, Korea Utara juga memiliki persenjataan nuklir. Negara ini bahkan dilaporkan telah membangun sejumlah rudal yang dapat meledakkan bom nuklir.
KPA juga memiliki sejumlah peralatan militer konvensional yang sudah tua, seperti tank era Soviet T-34 dan tank Chonma-ho atau Songun-ho yang merupakan produksi dalam negeri.
Menurut Buku Putih Pertahanan militer Korea Selatan pada 2022, unit lapis baja dan mekanik KPS memiliki lebih dari 6.900 tank.
Sementara, angkatan udara KPA memiliki lebih dari 400 pesawat tempur, 80 pesawat pengebom ringan, dan sedikitnya 200 pesawat angkut.
Angkatan laut KPA memiliki sekitar 470 kapal perang permukaan, termasuk kapal peluru kendali, kapal torpedo, kapal patroli kecil, dan kapal pendukung tembakan.
Baca juga: Lika-liku Yu Hyuk, Pengemis yang Kabur dari Korut dan Menjadi Idol K-pop
Negara ini juga tercatat memiliki sekitar 70 kapal selam, di antaranya kapal kelas Romeo dengan desain era Soviet dan kapal selam mini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah berupaya meningkatkan kekuatan angkatan lautnya dengan senjata nuklir baru.
Dilansir Euro News (17/10/2024), persenjataan militer merupakan salah satu yang paling diprioritaskan oleh Kim Jong Un.
Pada Januari 2024, Korean Central News Agency (KCNA) mencatat, sekitar 15,9 persen total pengeluaran pemerintah tahun ini dialokasikan untuk pertahanan.
Sementara, menurut perkiraan lembaga independen, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un telah menghabiskan sekitar 36,3 persen dari PDB-nya untuk militer pada 2023.
Hal ini menjadikan Korea Utara sebagai negara kedua dengan belanja pertahanan paling tinggi di dunia.
Baca juga: Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan
Kekuatan nuklir Korea Utara
Progam nuklir Korea Utara semaki berkembang pesat semenjak Kim Jong Un berkuasa pada 2011.
Selama 13 tahun terakhir, Kim telah memerintahkan empat uji coba nuklir, yaitu pada 2013, 2016, dan 2017.
Dia juga mengarakahkan uji coba rudak sebanyak 160 kali, melebihi jumlah uji coba yang dilakukan ayahnya, Kim Yong-il dan kakeknya, Kim Il-sung. Setiap uji coba, ledakan nuklir Korea Utara disebut semakin besar.
Pada 2018, negara ini mengklaim telah menutup lokasi produksi nuklir utamanya di wilayah Yongbyon.
Namun, hal itu dibantah oleh laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 2021. Mereka menyatakan, Korea Utara telah mulai memproduksi kembali bahan fisil nuklir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.