Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Lalat Mengeluarkan Belatung, Apakah Bahaya bagi Manusia?

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar lalat mengeluarkan belatung.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video yang memperlihatkan seekor lalat mengeluarkan belatung saat ditekan bagian perutnya.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun X @Bkn*** pada Selasa (29/10/2024) pukul 12.42 WIB.

Dalam video tersebut, terlihat seekor lalat mengeluarkan belatung setelah bagian perutnya ditekan dengan tusuk gigi. Sejumlah belatung berwarna putih keluar dari lalat tersebut.

Hingga Rabu (30/10/2024), video tersebut telah ditonton lebih dari 5 juta kali, disukai lebih dari 14.000 akun, dan dibagikan lebih dari 4.800 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Asli ngeri banget baru tau lalat ini langsung ngeluarin belatung, hati2 ya buat semua yang jualan makanan ataupun mau makan di manapun,” tulis pengunggah.

Baca juga: Tidak Sengaja Makan Belatung Lalat, Apa Efeknya? Ini Kata Dokter

Penjelasan ahli

Dosen dan Peneliti Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sukirno mengatakan, lalat yang ada di dalam video diduga dari Familia Tabanidae.

Lalat ini biasanya berperan sebagai parasitoid pada hewan atau dapat berperan sebagai dekomposer bahan organik, terutama dari bangkai atau sisa hewan.

Secara alamiah, lalat tersebut jarang sekali memberikan berdampak negatif pada kesehatan manusia, meskipun ada beberapa jenis lalat yang berbahaya untuk kesehatan manusia.

“Jenis lalat dari Familia Tabanidae sebenarnya hanya tertarik pada daging atau tulang atau ikan yang berbau busuk. Hewan tersebut terkadang juga hinggap pada bunga yang sedang mekar dan berbau harum seperti bunga kelengkeng, rambutan, dan mangga,” ungkap Sukirno kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2024).

Meskipun demikian, lalat dari Familia Tabanidae dapat menjadi parasit pada hewan ternak atau peliharaan.

Umumnya, kasus lalat tersebut dijumpai menghinggapi tubuh hewan berkaki empat, seperti sapi yang memiliki tingkat prevalensi cukup tinggi.

Namun, Sukirno mengatakan, hal tersebut dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan hewan ternak maupun peliharaan.

Baca juga: Benarkah Lalat Tidak Suka Warna Kuning? Ini Penjelasan Ahli

Siklus hidup lalat dari famili Tabanidae

Adanya temuan belatung (larva dari lalat) dalam tubuh lalat Tabanidae pada lalat dewasa kemungkinan besar adalah jenis lalat parasit.

Lalat parasit tersebut menginfeksi tubuh lalat dewasa lain sejak beberapa hari sebelum ia menjadi stadium larva.

Fenomena ini disebut sebagai hyperparasitisme yaitu serangga parasitik yang mampu menjadi parasit pada spesies serangga parasitik lainnya.

“Umumnya telur diinfeksikan oleh serangga hyperparasitik. Kemudian dalam 24-48 jam akan menetas menjadi larva,” kata Sukirno.

Larva tersebut akan tetap tinggal di dalam inang atau hewan yang ditumpanginya selama 10-14 hari dan memasuki fase pra-pupa (sebelum kepomping).

Kemudian lalat tersebut akan berubah menjadi pupa dalam hitungan jam hingga paling lama 24 jam.

“Selanjutnya, spesies tertentu akan keluar dari tubuh inang untuk berubah menjadi pupa. Biasanya ketika proses larva parasit keluar dari tubuh inang, inang akan mati,” terangnya.

Lalat parasit tersebut memerlukan waktu 3-7 jari untuk berkembang menjadi lalat dewasa setelah melalui fase pupa.

Baca juga: Misteri Lalat Ditemukan Hidup dan Berdengung di Usus Besar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi