Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Larang Latiao di Indonesia, Imbas Keracunan Jajanan Asal China di 6 Daerah

Baca di App
Lihat Foto
Mx. Granger
Ilustrasi jajanan asal China Latiao
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara peredaran produk Latiao asal China di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini muncul sebagai respons terhadap Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP) yang menimpa sejumlah wilayah, yakni Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, dan Pamekasan.

Baca juga: Kata Barantin dan BPOM soal Temuan Anggur Shine Muscat Berbahaya dari China

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, dalam konferensi pers yang diadakan Jumat (1/11/2024), menyampaikan bahwa hasil laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk Latiao yang diuji.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri ini dapat menyebabkan gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut, sebagaimana dialami para korban.

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Minggu (7/7/2024), BPOM menemukan kasus keracunan 16 siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi Latiao Strips dan Hot Spicy Latiru.

Keduanya merupakan jajanan asal China.

4 produk Latiao positif terkontaminasi bakteri

Sejauh ini, BPOM telah menemukan empat produk dari total 73 jenis Latiao yang beredar mengandung bakteri tersebut.

BPOM segera menginstruksikan importir untuk menarik dan memusnahkan produk yang terkontaminasi.

Selain itu, penjualan Latiao secara online di marketplace turut dihentikan. Untuk itu, BPOM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kami meminta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini kepada Badan POM dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka," kata Taruna Ikrar dikutip dari Antara, Jumat (1/11/2024).

Baca juga: BPOM Temukan 2 Merek Kosmetik Ilegal yang Bisa Memicu Kanker dan Gangguan Hati, Ini Daftarnya

Langkah pencegahan lain yang diambil BPOM meliputi penangguhan registrasi dan izin impor Latiao sambil menelusuri kasus ini lebih dalam.

BPOM juga mengingatkan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil, untuk menghindari pangan olahan berbahaya dan memilih produk yang telah terjamin keamanannya.

"BPOM akan terus meningkatkan pengawasan pre dan post-market terhadap pangan olahan yang beredar di masyarakat demi melindungi kesehatan publik," tegas Taruna.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Antara
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi