Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malcolm X dan Nelson Mandela

Baca di App
Lihat Foto
AP Photo/Denis Farrell
Dalam foto bertanggal 24 Juli 2007, mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, tertawa saat merayakan ulang tahun bersama anak-anak di Nelson Mandela Children's Fund di Johannesburg.
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

SEMULA saya menduga Malcolm X dan Nelson Mandela sama sekali tidak ada hubungan antara kedua tokoh tersebut. Malcolm X bermukim di Amerika Serikat dan Nelson Mandela di Afrika Selatan.

Kemudian pada suatu hari, saya menonton film "Malcolm X" disutradarai Spike Lee, dibintangi Denzel Washington dengan skenario berdasar buku "The Autibiography of Malcolm X" yang ditulis oleh Alex Hailey bersama Malcolm X sendiri, sebelum tokoh ini menjadi korban pembunuhan politik setelah pembunuhan Presiden Kenbedy di Dallas.

Film produksi tahun 1992 tersebut berkisah peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Malcolm X antara lain: pengalaman menghadap rasusme di masa kanak-kanak, pembunuhan ayah oleh Ku Klux Klan, gangguan kejiwaan ibunda, karier kriminal, pengalaman meringkuk di dalam penjara, mualaf, diangkat menjadi anggota pimpinan Nation Of Islam.

Selain itu, pemecatan oleh Elijah Muhammad akibat komentar buruk terhadap pembunuhan presiden Kennedy, pernikahan dengan Betty X, naik Haji ke Mekah, revaluasi pandangan terhadap kaum kulit putih sampai dengan pembunuhan keji terhadap Malcolm X pada 21 Februari 1965.

Di belahan ujung akhir film Malcolm X, Spike Lee menampilkan tokoh Nelson Mandella yang berperan sebagai dirinya sendiri berbicara di depan murid-murid sekolah dasar di Soweto, Afrika Selatan untuk senantiasa mengenang Malcolm X sebagai tokoh penggagas gerakan masyarakat Afrika-Amerika “Back To Africa” untuk membangun Tanah Leluhur mereka di benua Afrika.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adalah Malcolm X yang memelopori gerakan meninggalkan istilah "Black" dan "Negro" untuk bangga menyebut diri sebagai "African American" dan menjadi Muslim seperti Cassius Clay berubah nama menjadi Muhammad Ali.

Sementara Martin Luther King melawan diskriminasi ras terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat, maka Malcolm X mengajak para warga Afrika-Amerikan untuk kembali ke Afrika sebagai tanah leluhur keturunan Afrika-Amerikan.

Gerakan kembali ke Afrika gagasan Malcolm X memiliki pengaruh inspiratif luar biasa besar dalam menggelorakan semangat kebanggaan atas jati diri masyarakat pribumi Afrika termasuk Nelson Mandela sehingga gigih berjuang dan berhasil memerdekakan Afrika Sekatan dari belenggu penindasan politik apartheid warisan kaum kolonialis dari Eropa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi