Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Saat Pancaroba, Ini Penyebab dan Tanda-tanda Akan Turun Hujan Es

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hujan es.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap adanya potensi hujan es di sejumlah wilayah Indonesia.

Hujan es merupakan fenomena cuaca berskala lokal yang ditandai dengan jatuhnya butiran es disertai hujan deras, kilat, dan angin kencang dalam durasi singkat.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengatakan, fenomena hujan es jarang terjadi wilayah tropis seperti Indonesia.

“Namun jika terjadi, umumnya pada masa peralihan musim (pancaroba),” ucap Ida kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2024).

Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Horizontal di Langit Yogyakarta, Benarkah Pertanda Gempa?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab hujan es

Menurutnya, penyebab utama hujan es adalah kondisi atmosfer yang tak stabil ketika masa peralihan musim.

“Hujan es di Indonesia terjadi ketika udara lembab dan panas di permukaan naik dengan cepat (updraft) membentuk awan cumulonimbus yang tinggi,” ujar Ida.

Ia menuturkan, cumulonimbus sendiri merupakan awan pembawa hujan deras, angin kencang, dan terkadang juga es.

Di dalam awan ini, uap air mengalami pendinginan ekstrem hingga mencapai freezing level atau tingkat pembekuan dan membentuk butiran es.

Baca juga: Topan Kong-rey Taiwan Jadi Badai Terbesar sejak 1996, 2 Orang Tewas dan 515 Terluka

Updraft dalam awan memicu proses konveksi cukup kuat. Butiran es ini akan bertahan semakin membesar hingga berbentuk seperti bongkahan.

Ketika awan tak lagi mampu menahan, bongkahan es tersebut turun menuju permukaan Bumi.

Jika suhu permukaan Bumi cukup dingin, bongkahan es tersebut tidak akan mencair dan jatuh sebagai hujan es.

Es yang turun ini juga akan bergesekan dengan udara, sehingga bongkahannya bisa menjadi berukuran kecil saat sampai di permukaan Bumi.

“(Alasan) fenomena ini paling sering terjadi selama pancaroba, ketika ketidakstabilan atmosfer tinggi akibat perbedaan suhu yang signifikan antara permukaan dan lapisan atas atmosfer,” tutur Ida.

Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?

Tanda-tanda akan terjadi hujan es

Berikut ini sejumlah hal yang menandakan akan terjadi hujan es di suatu wilayah:

Baca juga: Kisah Sepasang Kekasih yang Selamat dari Sambaran Petir berkat Bergandengan Tangan

Wilayah yang masih berpotensi hujan es

Ida menjelaskan, beberapa wilayah masih dalam masa pancaroba dan diprediksi baru akan memasuki musim hujan pada November hingga Desember 2024.

Seperti diketahui, wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Meski begitu, musim hujan ini tidak secara serentak terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut menandakan bahwa sejumlah wilayah masih berpotensi dilanda hujan es, di antaranya:

  • Lampung
  • Sebagian kecil wilayah Banten bagian utara
  • Sebagian kecil wilayah Jawa Barat bagian utara
  • Sebagian Jawa Timur
  • Sebagian kecil wilayah Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Selatan bagian selatan
  • Sulawesi Tenggara bagian selatan
  • Papua Selatan.

Ida mengatakan, potensi hujan es diperkirakan akan berkurang seiring berakhirnya masa pancaroba dan memasuki musim hujan.

Meski begitu,  fenomena ini sulit diprediksi secara spesifik waktu dan lokasi kejadiannya.

“Karena skalanya yang sangat lokal, yang biasanya terjadi pada lokasi yang tidak luas dan durasi yang singkat,” katanya.

Baca juga: Ramai soal Potensi Tinggi Bencana Hidrometeorologi pada Akhir 2024, Ini Kata BMKG

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi