Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai di Media Sosial, Benarkah Obat Batuk Bisa Bantu Cepat Hamil?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Prostock-studio
Ilustrasi ibu hamil minum obat. Obat batuk bantu cepat hamil.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial TikTok ramai memperbincangkan penggunaan obat batuk dan pilek yang disebut bisa membantu mempercepat kehamilan.

Informasi tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @tory***, Selasa (2/7/2024).

Pengguna lain yang sedang hamil, @thegab**, dalam unggahan pada Jumat (18/10/2024) juga mengaku sudah membuktikannya.

"Cara menggunakan Mucinex (merek obat batuk dan pilek) agar cepat hamil," tulis pengunggah, diterjemahkan dari bahasa Inggris.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah obat batuk dan pilek tersebut bisa membantu mempercepat kehamilan?

Baca juga: Kapan Usia Ideal untuk Hamil dan Melahirkan? Ini Kata Dokter


Penjelasan dokter soal obat batuk bantu cepat hamil

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSIA Anugerah Semarang, Jawa Tengah, Irwin Lamtota menegaskan, informasi yang menyebut obat batuk Mucinex membantu wanita cepat hamil, tidak benar.

"Berita ini tidak benar, isi kandungan obat Mucinex adalah guaifenesin, di mana fungsinya mengencerkan dahak atau mukus pada batuk berdahak," kata Irwin, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2024).

Guaifenesin membantu memudahkan dahak keluar dan mengurangi keluhan batuk. Senyawa obat ini memikat air ke mukus, sehingga mukus menjadi lebih encer.

Menurut Irwin, kegunaan tersebut kemudian disamakan untuk lendir serviks, dengan harapan guaifenesin dapat mengencerkan lendir serviks.

Dengan demikian, penetrasi sperma ke rahim menjadi lebih mudah dan peluang kehamilan semakin besar.

"Ternyata dari penelitian pada tahun 1980-an memang benar guaifenesin dapat mengencerkan lendir serviks, tetapi tidak serta-merta meningkatkan kesuburan," ungkapnya.

Dibandingkan menggunakan obat batuk untuk meningkatkan kesuburan, suami dan istri yang tidak memiliki keluhan dianjurkan untuk berhubungan badan secara teratur 2-3 hari sekali.

Upaya meningkatkan peluang hamil tersebut bisa ditunggu hingga sekitar 12 bulan pertama.

Namun, jangka waktu tunggu berbeda jika ibu berusia di atas 35 tahun maupun memiliki keluhan seperti menstruasi tidak teratur, nyeri hebat ketika menstruasi, atau sering keputihan.

"Segera memeriksakan diri ke dokter bila 6 bulan pertama belum berhasil hamil," imbaunya.

Baca juga: Hasil Test Pack Positif Belum Tentu Tanda Hamil, Ini Kata Dokter

Penelitian guaifenesin bantu cepat hamil masih terbatas

Terpisah, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zullies Ikawati menjelaskan, obat batuk Mucinex berisi guaifenesin, yakni obat yang bersifat ekspektoran.

Obat ini umumnya digunakan untuk mengencerkan lendir pada saluran pernapasan, sehingga mudah dibatukkan, terutama dalam mengatasi batuk berdahak.

"Ada beberapa laporan anekdotal dan penelitian terbatas yang menyebutkan bahwa guaifenesin dapat membantu mengencerkan lendir serviks," paparnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Oleh karena itu, obat guaifenesin terkadang digunakan dalam konteks kesuburan untuk membantu sperma mencapai sel telur.

Lendir serviks yang encer dan elastis atau dikenal sebagai lendir subur dapat mempermudah pergerakan sperma menuju sel telur.

Namun, Zullies menekankan, bukti ilmiah tentang efektivitas guaifenesin untuk meningkatkan kesuburan melalui pengenceran lendir serviks masih terbatas dan belum cukup kuat.

"Potensi pengenceran dahaknya juga tidak sangat kuat, jadi belum bisa dipastikan apakah ia juga bisa mengencerkan lendir pada serviks," ujarnya.

Baca juga: Angka Kelahiran Anjlok, Pemerintah di China Telepon Warganya agar Segera Hamil

Belum ada studi tentang dosis aman untuk bantu kehamilan

Terkait keamanan mengonsumsi obat guaifenesin dengan tujuan meningkatkan kesuburan pun tergantung dosisnya.

Menurut Zullies, jika digunakan dengan dosis obat batuk, maka penggunaan jenis obat ini relatif aman.

Terlebih, guaifenesin merupakan obat bebas terbatas yang tidak harus dibeli dan diminum dengan resep dokter.

"Tapi saya pribadi nggak yakin akan efeknya untuk kesuburan, dan juga sejauh ini tidak ada penelitian terkait dosis yang diperlukan untuk meningkatkan kesuburan, jadi tidak tahu apakah sama atau tidak dengan dosis sebagai obat batuk," tuturnya.

Di sisi lain, semua obat termasuk guaifenesin tentu bisa memicu efek samping, meski tidak selalu terjadi.

Kemunculan efek samping obat umumnya tergantung pada respons tubuh masing-masing orang yang meminumnya.

Jika dipakai sesuai dosis terapi, Zullies menyebut, potensi efek samping pun bisa diminimalkan.

"Tapi secara umum guaifenesin ini relatif aman," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi