Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Bunuh Diri di Stasiun Kereta Pakistan, 25 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
X/@anwaribrahim
Bom bunuh diri meledak di Stasiun Quetta, Balochistan, Pakistan pada Sabtu (9/11/2024) pagi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di stasiun Kota Quetta, Balochistan, Pakistan pada Sabtu (9/11/2024) pagi.

Komisaris Quetta, Hamza Shafqaat menyatakan, sebanyak 25 orang meninggal dalam insiden tersebut dengan setidaknya 53 orang lainnya mengalami luka-luka.

“Ledakan di stasiun kereta api itu adalah bom bunuh diri,” ucapnya, dikutip dari CNN, Sabtu (9/11/2024).

Penumpang, pegawai kereta api, dan petugas keamanan termasuk di antara para korban tewas dari ledakan itu.

Inspektur Polisi Senior Muhammad Baloch menyebutkan, ledakan bom tersebut terjadi pada pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ledakan terjadi saat banyak penumpang berada di peron,” ujar dia.

Kelompok separatis di wilayah tersebut, Baloch Liberation Army (BLA) mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk keras bom bunuh diri di stasiun Quetta tersebut.

Baca juga: Ancaman Bom di Sejumlah TPS Saat Pilpres AS, FBI Sebut Ada Keterlibatan Rusia

Kesaksian saksi mata

Seorang saki mata, Fareed mengungkapkan bahwa ledakan tersebut menyebabkan kekacauan.

“Terjadi banyak kekacauan. Orang-orang berlarian ke sana kemari, orang-orang tergeletak tak berdaya, beberapa tanpa kaki, lengan, dan tangan,” ungkap dia.

Seorang saksi mata lain yang juga menjadi korban luka, Abdul Jabbar mengungkapkan bahwa ia segera dilarikan ke rumah sakit sipil.

Fareed mengungkapkan bahwa dia sedang memasuki stasiun ketika ledakan terjadi, setelah membeli tiket dari kantor pemesanan.

“Saya tidak bisa menggambarkan kengerian yang saya hadapi hari ini, rasanya seperti hari penghakiman telah tiba,” katanya dilansir dari BBC, Sabtu (9/11/2024).

Saksi mata lain, Muhammad Sohail tiba tak lama setelah ledakan terjadi untuk mengejar kereta menuju ke Multan.

“Semuanya hancur di stasiun, dan orang-orang tergeletak di tanah sambil berteriak minta tolong,” tuturnya.

BLA menyatakan, mereka menargetkan unit militer Pakistan yang kembali dari Quetta setelah menyelesaikan kursus pelatihan.

Baca juga: Bom Milik AS Meledak di Bandara Jepang, Diduga Berasal dari Perang Dunia II

Lihat Foto
X
Bom bunuh diri meledak di Stasiun Quetta, Balochistan, Pakistan pada Sabtu (9/11/2024) pagi.
Pertama kali terjadi di pusat Quetta

Seorang jurnalis bernama Saadullah Akhter mengatakan bahwa serangan itu pertama kali terjadi di pusat Quetta.

"Sejak awal tahun 2024, kami benar-benar melihat lonjakan kekerasan di Balochistan. Begitu banyak serangan terhadap pasukan keamanan," terangnya, dikutip dari AlJazeera, Sabtu (9/11/2024).

“Namun ini adalah pertama kalinya pusat Quetta menjadi sasaran dan hal ini sangat mengejutkan banyak orang,” imbuhnya.

BLA telah lama melancarkan pemberontakan bersenjata untuk memperjuangkan kemerdekaan. Mereka adalah kelompok pemberontak etnis terbesar yang memerangi pemerintah.

Hal itu dilakukan dengan alasan pemerintah setempat telah mengeksploitasi sumber daya gas dan mineral provinsi tersebut secara tidak adil.

Baca juga: Dapat Ancaman Bom, Pesawat Tujuan Frankfurt Mendarat Darurat di Turkiye

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi