Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Korea yang Jadi Tentara di 3 Negara Saat Perang Dunia 2

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/ United States Coast Guard
Sosok tentara disebut orang Korea bernama Yang Kyoungjong yang diduga menjadi tentara untuk tiga negara berbeda dalam Perang Dunia 2
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pria Korea bernama Yang Kyoungjong disebut oleh sejarawan menjadi tentara untuk tiga negara selama Perang Dunia 2. 

Kisah Yang yang harus berperang untuk membela negara Jepang, Uni Soviet, dan Jerman diangkat menjadi sebuah film berjudul My Way pada 2011. 

Yang yang disebutkan lahir pada tahun 1920 di Korea, meninggal pada 7 April 1992 di usia 72 tahun di Illinois, Amerika Serikat. 

Jadi tentara untuk 3 negara selama Perang Dunia 2

Perang Dunia 2 mempertemukan aliansi Jerman, Italia, dan Jepang melawan Sekutu terdiri dari Britania Raya, China, Uni Soviet, dan Amerika Serikat.

Korea yang kala itu ada di bawah penjajahan Jepang membuat warganya dikerahkan mendukung Jepang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarawan militer asal Inggris, Antony Beevor mencatat dalam bukunya The Second World War tentang pri Korea bernama Yang Kyoungjong yang berperang untuk tiga negara berbeda. 

Baca juga: Kisah Dua Wanita yang Tertukar sejak Lahir dan Terkuak Setelah 55 Tahun


Yang Kyoungjong di Perang Dunia 2

Kisah Yang Kyoungjong berawal pada 1938. Dia saat itu berusia 18 tahun dan tinggal di Korea yang jadi wilayah pendudukan Jepang sejak 1931.

Dikutip dari All That's Intereseting (2/6/2018), Jepang mulai mengerahkan warga Korea selaku wilayah jajahannya untuk berperang. Salah satu orang yang direkrut perang adalah Yang Kyoungjong.

Kyoungjong direkrut tentara Jepang untuk menempati Divisi Kwantung melawan Uni Soviet di utara Manchuria pada 1938. Divisi Kwantung memiliki pasukan terbesar dan bergengsi di Jepang saat itu.

Kyoungjong terus bertugas di Angkatan Darat Kekaisaran Jepang hingga 1939. Namun, dia lalu ditawan Tentara Merah dalam Pertempuran Khalkhin Gol antara Jepang dan Uni Soviet.

"Dia ditawan, dimasukkan ke kamp kerja paksa. Kemudian, dipaksa masuk ke Tentara Merah," ujar sejarawan Antony Beevor, dikutip dari NPR (23/6/2012).

Menurut Beevor, kekalahan Jepang dalam perang melawan Soviet pada 1939 membuat Kyoungjong dikirim ke kamp kerja paksa oleh Soviet.

Jadi tentara Jepang, Uni Soviet, dan Jerman

Namun karena kekurangan tenaga kerja, Soviet terpaksa menempatkan tawanan perang sebagai tentara. Kyoungjong pun bergabung sebagai prajurit Tentara Merah untuk berperang membela Soviet pada 1942.

Setahun kemudian, Soviet kalah dari Jerman dalam Pertempuran Kharkov Ketiga. Kyoungjong pun menjadi tawanan perang di Jerman.

Jerman kemudian kekurangan tenaga kerja akibat perang. Jerman akhirnya menjadikan Kyoungjong bagian dari pasukan militer pada 1944.

Dia bergabung dengan Divisi Infanteri 709 Jerman yang melawan Sekutu dalam perang di Normandia, Perancis.

"Ditangkap lagi oleh Jerman dan kemudian dipaksa masuk ke Tentara Jerman. Ketika dia akhirnya ditangkap oleh pasukan terjun payung Amerika," lanjut Beevor.

Sekutu akhirnya berhasil menguasai pelabuhan Cherbourg di Normandia. Kekalahan Jerman dari Sekutu membuat Kyoungjong ditangkap pasukan Inggris.

Karena tidak bisa berbahasa Inggris atau Jerman, dia dikirim ke kamp tawanan perang Inggris. Dia lalu dikirim ke kamp di Amerika Serikat hingga Perang Dunia 2 berakhir.

Setelah dibebaskan dari tahanan pada akhir perang, Kyoungjong memutuskan menetap di Illinois, AS. Dia tinggal di sana hingga meninggal pada 1992.

Baca juga: Kisah Santoso Pribadi, Arkeolog Bawah Laut yang Hilang Saat Telusuri Harta Karun Kapal VOC

Kisah Kyoungjong diangkat jadi sebuah film tahun 2011

Perjalanan hidup Yang Kyoungjong sebagai tentara di tiga negara selama Perang Dunia 2 membuatnya menjadi inspirasi di berbagai tempat.

Dilansir dari National Post (6/6/2019), kisahnya pernah diadaptasi menjadi menjadi film laga laris tahun 2011 berjudul My Way .

Meski begitu, kebenaran perjalanan dan sosok bernama Yang Kyoungjong sempat diragukan. Sebab buku-buku sejarah yang memuat namanya tidak mencantumkan sumber jelas.

Selain itu, foto yang menampilkan sosok disebut sebagai Yang Kyoungjong berseragam tentara Jerman, Wehrmacht diragukan sejumlah orang. Alasannya, foto itu awalnya diberi label di arsipnya sebagai "orang Jepang".

Beberapa sejarawan dan tim dokumenter Korea Selatan yang bertugas menyelidiki kisah Yang Kyoungjong pun menyimpulkan tidak dapat mengidentifikasi tahanan dalam foto tersebut.

Beberapa orang bahkan percaya kisah Yang Kyoungjong dibuat-buat sebagai cara untuk memperkuat mitos tentang "pria Jepang" dalam foto tersebut.

Sumber foto sosok disebut Yang Kyoungjong itu merujuk pada artikel Weekly Korea terbitan Desember 2002. Surat kabar itu tidak dapat diakses dalam bahasa Inggris.

Meski begitu, sejarawan Antony Beevor yang memulai dan mengakhiri bukunya The Second World War dengan kisah Yang Kyoungjong meyakini keberadaan pria Korea itu menunjukkan kondisi saat perang ketika mayoritas orang tidak punya kendali atas nasibnya.

“Mungkin tetap menjadi ilustrasi paling mencolok dari ketidakberdayaan kebanyakan manusia biasa dalam menghadapi apa yang tampak sebagai kekuatan sejarah luar biasa,” ujar Beevor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi