KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) sering kali memutus aliran listrik saat musim hujan.
Kondisi listrik mati di tengah hujan ini tak jarang menuai protes masyarakat yang membutuhkan aliran energi untuk tetap beraktivitas.
Warganet di grup Facebook info***, misalnya, mempertanyakan listrik mati yang seperti menjadi hal lumrah saat hujan.
"Maksudnya apa tidak bisa ditanggulangi apa biar tidak terus-terusan pemadaman," tulisnya, Minggu (10/11/2024).
Lantas, apa alasan sering mati listrik saat hujan?
Baca juga: Ahli ITB Ungkap Kebiasaan Boros Listrik yang Jarang Disadari
Penyebab listrik mati saat hujan
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, pemadaman listrik saat hujan merupakan bagian dari keamanan.
"PT PLN (Persero) berupaya memastikan keamanan dan keselamatan pelanggan dalam memberikan layanan kelistrikan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Di tengah musim hujan, dalam kondisi tertentu, menurut Gregorius, PLN terpaksa memutus aliran listrik demi menjaga keselamatan pelanggan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah sengatan listrik yang dapat membahayakan masyarakat serta mengantisipasi potensi gangguan listrik lebih luas.
Gregorius mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab berhentinya aliran listrik saat hujan mengguyur.
Baca juga: Beredar Cara Cek Kebocoran Arus Listrik Pakai Kode 47 di Meteran, Ini Kata PLN
Faktor pertama, yakni intensitas hujan yang tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir di sekitar infrastruktur kelistrikan.
Dengan memutus aliran, sengatan listrik yang membahayakan pelanggan dan potensi gangguan kelistrikan lebih besar pun dapat dicegah.
Faktor berikutnya berkaitan dengan gangguan tidak terduga di tengah hujan, seperti pohon tumbang yang menimpa kabel dan memutus jaringan listrik.
Gangguan petir yang menyambar trafo distribusi maupun jaringan listrik PLN juga menjadi salah satu penyebab seringnya mati listrik saat hujan.
Bukan hanya itu, bencana longsor akibat curah hujan berintensitas tinggi turut dapat merobohkan jaringan listrik, sehingga aliran ke rumah masyarakat terputus.
Baca juga: PLN Pasang Meteran AMR, Pelanggan Bisa Cek Pemakaian Listrik Realtime
Perlu matikan MCB saat hujan dan banjir
Gregorius berharap, saat hujan dan berpotensi banjir, masyarakat dapat mematikan listrik melalui Miniature Circuit Breaker (MCB) kWh meter atau meteran listrik.
MCB meteran listrik adalah perangkat berbentuk mirip sakelar yang berfungsi untuk mengaktifkan dan mematikan aliran listrik.
Perangkat kelistrikan ini juga berperan sebagai pengaman untuk membatasi arus listrik ketika ada beban lebih.
Biasanya, MCB memiliki indikator visual yang menunjukkan apakah alat ini dalam posisi menyambungkan (on) atau mengakhiri (off) aliran listrik.
Mematikan MCB saat hujan dan banjir membuat rumah tidak akan teraliri listrik, yang meminimalisasi potensi bahaya.
"Sebab, air merupakan salah satu penghantar listrik sehingga berbahaya jika dibiarkan bersentuhan dengan aliran listrik," kata dia.
Baca juga: Meteran Listrik Muncul Tulisan Periksa, PLN Ungkap Penyebab dan Solusinya
Ketika air masuk ke dalam bangunan, Gregorius mengimbau masyarakat untuk segera mencabut peralatan elektronik dari stopkontak.
Kemudian, pindahkan peralatan elektronik yang beroperasi dengan tenaga listrik ke tempat yang aman dan tidak terjangkau air.
"Namun, sebelumnya pastikan kedua tangan atau tubuh dalam kondisi kering," ucap Gregorius.
Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin beraktivitas di luar rumah saat kondisi hujan, dia meminta untuk menggunakan pengaman diri seperti sepatu boots anti air atau safety shoes.
PLN terus mengimbau masyarakat untuk melakukan peremajaan atau pembaruan instalasi di bangunan dan rumah secara berkala.
"Masyarakat dapat melaporkan potensi gangguan kelistrikan di saat hujan dengan menghubungi PLN di aplikasi PLN Mobile," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.