Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tukang Pijat Ikut Bersendawa Saat Memijat Orang Lain? Ini Penjelasan Medisnya

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/ALAN CAISHAN
Ilustrasi pijat
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

 

KOMPAS.com - Pijat merupakan terapi alternatif yang biasanya digunakan untuk membantu meredakan gejala penyakit tertentu.

Biasanya saat sedang dipijat, seseorang seringkali mengeluarkan sendawa. Namun, ada kalanya, sendawa itu "menular" ke si tukang pijat.

Hal ini seperti yang dialami oleh seorang warganet. Lewat akun X (Twitter) @peninni***, Kamis (7/11/2024), pengunggah menanyakan alasan mengapa tukang pijat sering ikut bersendawa.

"Ada yg bisa cari tau ga kenapa kalo kita lg dipijet, yg sendawa TUKANG PIJETNYE," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjawab pertanyaan tersebut, seorang pengguna mengungkapkan bahwa hal itu disebabkan oleh berbagai faktor fisiologis.

Di antaranya adalah tekanan pada sistem pencernaan dan posisi tubuh pemijat yang memicu sendawa.

Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: Pria India Terkena Stroke Usai Pijat Kepala di Tempat Potong Rambut


Mengapa tukang pijat bersendawa?

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Coana Sukmagautama membenarkan pernyataan tersebut.

Coana menjelaskan, tukang pijat tidak menggunakan kekuatan tangan, terkadang juga menggunakan energi otot yang berasal dari tekanan perut.

Ketika mereka melakukan gerakan menekan dan mendorong dengan posisi membungkuk yang melibatkan otot perut, hal ini dapat menyebabkan tekanan pada lambung.

Apabila kondisi perut kosong, gas yang ada dalam lambung akan terdorong naik ke kerongkongan hingga mulut dan keluar menjadi sendawa.

"Itu memang secara teori bisa terjadi, jadi tukang pijat fisioterapi banyak menggunakan selain kekuatan tangan juga beberapa menggunakan energi badan yang bertumpu pada perut," papar Coana, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Selandia Baru Berencana Pungut Pajak ke Petani atas Sendawa dan Kentut Sapi, untuk Apa?

Mekanisme sendawa

Dilansir dari Health, sendawa dapat terjadi ketika terdapat kelebihan gas atau udara di sistem pencernaan.

Udara ini masuk ke tubuh dan terdorong ke dalam lambung saat kita sedang makan atau minum. 

Ketika udara semakin penuh, lambung akan meregang dan otot di bagian bawah esofagus, yakni saluran penghubung lambung dan tenggorokan, otomatis mengendur.

Hal itulah yang membuat kelebihan udara dalam lambung naik dan keluar dari mulut dan menjadi sendawa.

Apa penyebab sendawa?

Sendawa bisa terjadi secara alami saat melakukan aktivitas sehari-hari, antara lain ketika:

  • Makan terlalu cepat
  • Minum, terutama setelah mengonsumsi minuman berkarbonasi
  • Mengunyah permen karet
  • Berbicara sambil makan

Selain penyebab umum tersebut, sendawa juga bisa dipicu oleh gangguan pencernaan tertentu. Biasanya kondisi ini diiringi dengan gejala lainnya, seperti sakit perut dan mual.

Bersendawa baik untuk kesehatan

Dalam sehari kita biasanya bersendawa hingga 30 kali dan ini merupakan jumlah yang normal.

Sendawa adalah cara tubuh mengeluarkan kelebihan udara dari sistem pencernan, mirip dengan cara tubuh mengeluarkan gas melalui anus karena perut kembung. Oleh karena itu, bersendawa dianggap baik untuk kesehatan.

Namun, bersendawa yang berlebihan hingga 20 kali per menit bisa menjadi pertanda tubuh sedang bermasalah.

Beberapa penyakit yang memicu sendawa berlebihan, antara lain GERD, kecemasan, depresi, dan masalah pencernaan lainnya.

Baca juga: 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Memicu Asam Lambung Naik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi