Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Kontroversial yang Disebut Bakal Masuk Kabinet Donald Trump

Baca di App
Lihat Foto
AFP/JIM WATSON
Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di malam pemilihan presiden atau pilpres AS di West Palm Beach Convention Center, Florida, Rabu (6/11/2024).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mulai menunjuk sejumlah tokoh untuk mengisi kabinet di pemerintahannya.

Seperti diketahui, pelantikan Donald Trump dan JD Vance dijadwalkan akan berlangsung pada 20 Januari 2025.

Untuk mempersiapkan kabinetnya, Trump memiliki hampir seratus orang anggota tim transisi.

Mereka bertugas menyusun kandidat jabatan penting, membahas kelebihan dan kekurangan presiden terpilih, serta menyaring daftar calon anggota kabinet untuk diwawancarai.

Namun, beberapa nama tokoh kontroversial disebut bakal mengisi kabinet pemerintahan Trump, sehingga menuai sorotan publik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu tokoh yang disorot adalah kandidat menteri kesehatan Robert F Kennedy Jr. yang dikenal sering mengkritik penggunaan vaksin.

Baca juga: Siapa Saja yang Masuk Bursa Kabinet Pemerintahan Baru Donald Trump?


Tokoh kontroversial yang disebut bakal isi kabinet Trump

Berikut sejumlah tokoh kontroversial yang disebut bakal mengisi kabinet pemerintahan Donald Trump.

1. Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung

Trump menunjuk pendukung lamanya, Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung. Namun, posisi ini perlu persetujuan senat.

Meski begitu, Gaetz tidak disukai anggota Partai Republik karena ikut menggulingkan mantan Ketua DPR Kevin McCarthy pada 2023. 

Gaetz juga diduga pernah melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, memakai narkoba, menerima hadiah tak pantas, memberikan hak istimewa dan bantuan ke orang terdekat, serta berusaha menghalangi penyelidikan pemerintah atas perilakunya.

Namun, dia mengundurkan diri dari kongres DPR AS usai ditunjuk memimpin Departemen Kehakiman. Penunjukkan ini membuat penyelidikannya berhenti.

Baca juga: Donald Trump Menang, Anak dan Menantunya Disebut Tak Akan Ikut dalam Pemerintahan Baru AS

2. Pete Hegseth sebagai Menteri Pertahanan

Trump disebut akan menunjuk Pete Hegseth sebagai Menteri Pertahanan. Seperti Gaetz, senat AS kemungkinan akan sulit menyetujuinya karena Hegseth kurang pengalaman dan punya pandangan ekstrem.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (15/11/2024), Hegseth pernah diselidiki polisi California atas tuduhan penyerangan seksual pada 2017.

Hal ini dibantah dengan alasan hubungan suka sama suka.

Hegseth juga pernah ditandai sebagai "ancaman" potensial oleh sesama personel militer yang mengira dia memiliki tato supremasi kulit putih kelompok ekstremis.

Baca juga: Kata Media Asing soal Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Soroti Interaksi dengan Trump

3. Robert F Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan

Trump disebut memilih Robert F Kennedy Jr. sebagai calon Menteri Kesehatan. Jabatan ini perlu persetujuan senat.

Kennedy pernah tersandung kasus pelecehan seksual yang dilakukan terhadap pengasuh anak-anaknya pada 1998.

Meski akan menjadi Menteri Kesehatan, dilansir dari BBC, Sabtu (16/11/2024), Kennedy dikenal bersikap keras dan skeptis terhadap pemakaian vaksin.

Saham produsen vaksin dan perusahaan kesehatan seluruh dunia bahkan merosot tajam usai Trump menunjuknya.

Investor bereaksi negatif terhadap Kennedy yang pernah berjanji akan menindak tegas produsen obat “Big Pharma” dalam kampanye Trump.

Baca juga: Sederet Hal yang Akan Dilakukan Trump Setelah Dilantik Jadi Presiden, Termasuk Pecat Jack Smith

4. Tulsi Gabbard sebagai direktur intelijen nasional

Diberitakan Al Jazeera, Kamis (14/11/2024), Trump menunjuk Tulsi Gabbard sebagai direktur intelijen nasional. Dia dikenal sebagai pembela Presiden Rusia Vladimir Putin.

Penunjukkan ini dikecam beberapa anggota Republik, karena Gabbard dulunya meryoakan anggota DPR AS dari Demokrat. Dia kemudian meninggalkan Demokrat pada 2022 dan resmi mendukung Trump tahun ini.

Sebagai calon pemimpin badan intelijen AS, Gabbard diyakini tidak memiliki pengalaman langsung dalam posisi tersebut. Dia juga belum pernah memegang jabatan senior di pemerintah.

Dia sering mengkritik keputusan badan intelijen AS dan menganjurkan negara itu tidak terlibat konflik di seluruh dunia. Dia pernah menentang dukungan AS terhadap kelompok oposisi Suriah dan serangan ke Iran.

Namun, Gabbard dituduh memihak Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Dia juga mendukung perang Israel, mengkritik pendukung Palestina, dan tampak tidak ingin gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: Kemenangan Trump Picu Gerakan 4B di AS, Apa Itu?

5. Chris Wright sebagai Menteri Energi

Trump menunjuk CEO industri minyak Chris Wright untuk menjadi menteri energi di Dewan Energi Nasional, diberitakan Independent, Minggu (17/11/2024).

Sebagai pendukung Trump, Wright dikenal bersuara lantang menentang upaya memerangi perubahan iklim dan lebih mendorong penggunaan bahan bakar fosil.

Saat mulai bertugas, dia disebut bakal bertindak cepat untuk mengakhiri penghentian sementara persetujuan ekspor gas alam selama pemerintahan Joe Biden.

Wright juga diketahui sering mengkritik pendekatan iklim oleh kelompok liberal dan sayap kiri. Menurutnya, gerakan iklim di seluruh dunia akan “runtuh karena bebannya sendiri".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi