KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami alergi dan akhirnya harus mengonsumsi obat alergi? Apa yang Anda rasakan?
Setelah minum obat alergi mungkin Anda akan merasakan tiba-tiba mengantuk dan badan cukup lemas. Apakah kondisi ini wajar ya?
Ya, ketika seseorang mengonsumsi obat alergi, khususnya antihistamin, rasa kantuk sering kali menjadi efek samping yang paling umum.
Baca juga: Kerap Terjadi, Apa Saja Gejala Alergi Telur?
Efek ini bahkan mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika diminum pada siang hari.
Artikel ini akan menjelaskan mengapa antihistamin dapat menyebabkan kantuk, perbedaan jenis antihistamin, dan tips untuk mengelola efek samping ini.
Apa itu antihistamin dan bagaimana cara kerjanya?
Dikutip dari NHS, antihistamin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti bersin, gatal, atau hidung meler.
Obat ini bekerja dengan menghambat kerja histamin, yaitu zat kimia yang diproduksi tubuh saat terjadi reaksi alergi.
Histamin juga memiliki fungsi penting di otak, yaitu menjaga seseorang tetap terjaga.
Namun, antihistamin generasi pertama seperti diphenhydramine dan chlorpheniramine dapat menembus sawar darah-otak dan menghambat reseptor histamin di otak, yang menyebabkan rasa kantuk.
Mengapa jadi mengantuk setelah minum obat alergi?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasa kantuk terjadi karena antihistamin menghambat histamin di otak.
Padahal, histamin berfungsi sebagai neurotransmitter untuk meningkatkan kewaspadaan atau membuat kita terjaga.
Baca juga: Penyebab Seseorang Bisa Alergi terhadap Kucing atau Anjing Peliharaan
Tapi, ada dua jenis antihistamin, yaitu yang menyebabkan dan tidak menyebabkan kantuk.
Dilansir dari Live Science, antihistamin yang menyebabkan rasa kantuk ini biasanya lebih mudah masuk ke otak dan memengaruhi sistem saraf pusat.
Akibatnya, kita jadi merasa mengantuk setelah meminumnya.
Sebagai gambaran, berikut beberapa jenis antihistamin dan efeknya terhadap rasa kantuk.
- Diphenhydramine, mulai bekerja dalam 20-30 menit dan dapat menyebabkan kantuk selama 4-6 jam.
- Doxylamine, bahan aktif dalam beberapa obat flu untuk dikonsumsi pada malam, dapat menyebabkan kantuk hingga 8 jam.
Meski begitu, menurut Allergy Asthma Network, efek mengantuk ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung jenis obatnya dan kondisi tubuh masing-masing.
Beberapa orang hanya mengalami rasa kantuk ringan, tapi ada pula orang yang mengalami rasa mengantuk yang berat setelah konsumsi obat alergi.
Bahkan, beberapa jenis antihistamin bisa menyebabkan mimpi yang jelas.
Tips mengatasi kantuk akibat obat alergi
Jika Anda merasa sering mengantuk setelah minum obat alergi, ada beberapa tips yang bisa dicoba.
Baca juga: 4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa
- Pilih antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk seperti cetirizine, fexofenadine, dan loratadine.
- Konsultasikan ke dokter jika gejala alergi cukup parah. Dokter bisa membantu memilihkan jenis obat alergi yang tepat sesuai kondisi.
- Atur waktu minum obat agar efek mengantuk tidak mengganggu aktivitas.
- Jangan minum alkohol berbarengan dengan obat alergi karena bisa meningkatkan efek mengantuk.
Selain itu, penting juga untuk selalu membaca aturan pakai obat dan mengikuti dosis yang dianjurkan.
Jangan minum obat melebihi dosis atau menggandakan dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.