Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Mengeluh Sudah Hujan tapi Cuaca Masih Panas, Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Kireyonok_Yuliya
Ilustrasi hujan.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Beberapa warganet di media sosil X mengeluhkan cuaca yang masih terasa panas atau gerah, padahal hujan sudah turun.

Menurut akun @Has*****, Kamis (21/11/2024), wilayah yang masih merasakan cuaca panas padahal hujan sudah turun adalah Surabaya bagian timur, Jawa Timur.

Selain itu, akun @ilyo*****, Jumat (22/11/2024), mengaku heran dengan perubahan cuaca di Bogor, Jawa Barat.

Ia mengatakan, cuaca di Bogor terasa dingin ketika pagi hari. Namun, cuaca berubah menjadi panas pada siang hari lalu hujan badai atau gerimis pada malam hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Malem gerimis tapi gerah,” ujarnya.

Lantas, kenapa cuaca masih terasa panas walau hujan sudah turun?

Baca juga: Ramai soal Berteduh di Bawah Flyover Saat Hujan Bisa Didenda hingga Rp 250.000, Benarkah?

Penyebab cuaca masih panas walau sudah turun hujan?

Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani menjelaskan, cuaca masih terasa panas walau hujan sudah turun karena angin Monsun Asia yang membawa massa udara basah belum sepenuhnya dominan, khususnya di bagian selatan Indonesia.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan sirkulasi siklonik di sekitar wilayah barat Aceh dan barat daya Lampung, yang memengaruhi distribusi kelembapan udara.

Andri juga menjelaskan, kondisi cuaca pada pagi hari umumnya cerah hingga berawan, sementara hujan lebih berpotensi terjadi pada siang hingga malam hari.

Intensitas radiasi Matahari yang tinggi pada pagi hingga siang hari meningkatkan aktivitas konvektif di atmosfer, sementara kelembapan udara yang tinggi menciptakan sensasi udara yang terasa sumuk atau gerah.

“Meskipun hujan kerap terjadi, penurunan suhu udara setelahnya cenderung tidak signifikan karena durasi hujan yang relatif singkat,” jelas Andri kepada Kompas.com, Sabtu (23/11/2024).

Ia menambahkan, dalam sepekan terakhir suhu maksimum di Indonesia berkisar antara 33 hingga 36 derajat Celsius yang merupakan kisaran wajar untuk wilayah tropis.

Baca juga: Waspada, Indonesia Berpotensi Dilanda Hujan Sedang-Lebat Akibat Siklon Tropis Man-yi

Indonesia berpotensi dilanda cuaca ekstrem

Meski cuaca masih terasa panas, Andri menuturkan, berbagai wilayah di Indonesia berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat disertai angin kencang dan petir pada Minggu (24/11/2024) hingga Kamis (28/11/2024).

Datangnya cuaca ekstrem dipengaruhi oleh bibit siklon tropis 96S, dipole mode negatif, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan gelombang Rossby serta Kelvin.

Siklon tropis 96S terdeteksi di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

Kemudian dipole mode negatif yang berlangsung konsisten berpotensi meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Selain itu, MJO diprediksi aktif di wilayah barat Indonesia yang mendukung pembentukan awan hujan di Sumatera, Kalimantan bagian barat, dan sebagian Jawa.

Terakhir, gelombang Rossby serta Kelvin memperkuat peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti Sumatera, sebagian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.

“Kombinasi dari fenomena-fenomena ini diperkirakan akan meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, meliputi wilayah dari barat hingga timur Indonesia,” jelas Andri.

Baca juga: Siklon Tropis 96S Terdeteksi di Langit Indonesia, Apa Dampaknya?

Daftar wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem

Lebih lanjut, Andri merinci wilayah mana saja yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir pada Minggu (24/11/2024) hingga Kamis (28/11/2024).

Berikut daftarnya:

  • Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung  
  • Jawa dan Bali: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali 
  • Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)
  • Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara
  • Sulawesi: Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
  • Maluku dan Papua: Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Baca juga: Ramai soal Lautan Pasir Bromo Disebut Banjir Usai Hujan Deras, TNBTS: Surut dalam Sejam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi