Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Turis Tewas akibat Keracunan Metanol di Laos

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Melodia plus photos
Ilustrasi keracunan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebanyak enam orang turis dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi alkohol yang tercemar metanol di Vang Vieng, Laos pada Jumat (22/11/2024).

Dilansir dari The Guardian, Jumat (22/11/2024), mereka adalah dua wisatawan Australia, dua warga negara Denmark, satu pelancong Inggris, dan satu turis asal Amerika Serikat (AS).

Kelima orang turis meninggal saat dirawat di Vang Vieng, sementara satu lainnya mengembuskan napas terakhir di Udon Thani, Thailand yang berbatasan dengan Laos.

Pihak berwenang Thailand menegaskan, warga Australia atas nama Bianca Jones meninggal karena pembengkakan otak akibat kadar metanol yang terlalu tinggi dalam tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, dokter asal Norwegia yang bekerja sama dengan Medecins Sans Frontieres, Knut Erik Hovda menerangkan, korban menunjukkan tanda-tanda klinis yang mengarah pada keracunan metanol.

"Begitu banyak orang minum alkohol dan jatuh sakit, lalu gejalanya muncul setelah waktu tertentu, itu berarti metanol, sampai terbukti sebaliknya," ungkap Hovda.

Baca juga: Sherly Tjoanda Istri Benny Laos Resmi Maju Pilkada Maluku Utara

Polisi tangkap sejumlah orang

Seorang petugas di kantor Polisi Pariwisata Vang Vieng yang menolak disebutkan namanya mengatakan, sejumlah orang telah ditahan dalam kasus tersebut, meskipun belum ada dakwaan yang diajukan.

Dikutip dari NPR, Jumat, staf di Nana Backpacker Hostel mengonfirmasi, manajer dan pemiliknya termasuk di antara mereka yang dibawa untuk diinterogasi

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Laos dan pejabat kesehatan kota Vang Vieng menolak berkomentar atas insiden tersebut.

Namun, pejabat kesehatan kota menyebutkan, hostel yang diduga menjadi tempat turis keracunan tidak memiliki izin yang sah untuk beroperasi.

Akibat kejadian tersebut, pemilik restoran Kiwi Kitchen, Neil Farmiloe mengatakan, banyak pelanggannya merasa khawatir.

"Saya rasa kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya, jadi semoga saja ini hanya insiden yang terjadi sekali saja," kata Farmiloe.

Baca juga: PM Singapura Lawrence Wong Naik Pesawat Kelas Ekonomi Saat Kunjungi Laos

Kesaksian turis

Seorang pelancong asal Inggris, Claire memberikan kesaksiannya ketika ia pernah mengalami keracunan saat menginap di Nana Backpacker Hostel.

Claire mengunjungi Laos pada Desember 2023 dan menginap di hostel tempat beberapa korban keracunan metanol meninggal.

Saat berada di bar hostel, ia mengonsumsi minuman keras sambil memegang vodka dan cola.

Namun, Claire merasa tubuhnya sangat aneh. Ia tiba-tiba merasa sangat lemah dan lelah usai meminumnya.

Teman-temannya menyaksikan, mata Claire berputar kebelakang dan menggambarkan kondisi mengerikan saat itu.

"Saya menyadari segalanya tetapi tidak dapat melihat, saya tahu saya sedang digendong tetapi tidak dapat melakukan apa pun secara fisik," jelas Claire.

Kala itu, ia merasa dirinya tidak hanya mabuk, namun ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada tubuhnya.

Akibat kejadian tersebut, Claire dirawat di rumah sakit Vang Vieng selama berhari-hari. Dokter yang menanganinya menyatakan, ia terpengaruh obat bius atau mengalami keracunan alkohol.

Baca juga: Hasil Investigasi Polisi soal Kasus Terbakarnya Speedboat Benny Laos yang Menewaskannya

Bahaya keracunan metanol

Metanol terkadang dicampurkan ke dalam minuman di bar-bar yang tidak memiliki izin, sebagai alternatif yang lebih murah daripada etanol.

Di Asia Tenggara, pembuatan minuman keras ilegal dari bahan-bahan seperti beras dan tebu merupakan salah satu budaya.

Hanya satu takaran metanol atau 30 mililiter yang dicampurkan ke minuman beralkohol, dapat berakibat fatal.

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong menuturkan, penyalahgunaan minuman beralkohol dan keracunan metanol "sangat umum" terjadi di banyak bagian dunia.

Asia memiliki angka prevalensi keracunan metanol tertinggi secara global. Insiden tersebut umumnya terjadi di India, Kamboja, Vietnam, dan Filipina

Apabila tidak segera diobati, keracunan metanol memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, yaitu 20 hingga 40 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi