Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brotowali Bisa Mengobati Penyakit Apa? Ini 5 Daftarnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PISITPONG2017
Ilustrasi tanaman brotowali
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) adalah tanaman merambat yang biasanya tumbuh di hutan atau semak belukar di daerah tropis.

Tanaman ini dikenal dengan rasanya yang pahit dan telah lama dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk meredakan berbagai macam penyakit.

Dikutip dari buku Khasiat & Manfaat Brotowali, khasiat brotowali itu berasal dari kandungan senyawa kimia, di antaranya berberin, kolumbin, tinokrisposid, palmatin, dan glikosida yang baik untuk tubuh.

Senyawa-senyawa tersebut membuat brotowali memiliki efek antimikroba, anti peradangan, dan analgesik (pereda nyeri).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, penyakit apa saja yang bisa diatasi dengan brotowali?

Baca juga: 5 Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Daun Sambiloto, Apa Saja?


Brotowali untuk obat apa saja?

Merujuk pada buku di atas, bagian akar, batang, atau daun brotowali dapat membantu meredakan penyakit berikut ini:

1. Diabetes

Sejak awal abad ke-20, brotowali telah dimanfaatkan dalam pengobatan diabetes melitus. Ekstrak pada bagian batangnya, mengandung suatu senyawa yang berkhasiat menurunkan gula darah.

Manfaat brotowali untuk diabetes juga disebutkan dalam jurnal Ancient Science of Life tahun 2012.

Batang brotowali terbukti mampu mengontrol kadar gula darah kerena kemampuannya meningkatkan sekresi insulin dan menghambat glukoneogenesis serta glikonolisis.

Senyawa alkaloid, termasuk palmatine, jatrorrhizine, dan magnoflorine memiliki efek meniru dan melepaskan insulin untuk membantu penyerapan gula darah ke sel tubuh.

2. Demam

Brotowali bisa digunakan sebagai obat pereda demam karena memiliki efek antipiretikum yang mampu menurunkan suhu tubuh.

Di samping itu, berdasarkan penelitian yang terbit dalam jurnal International immanopharmacology tahun 2018, brotowali dilaporkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Efek imunostimulan ini berasal dari senyawa alkaloid, khususnya magnoflorin yang berpotensi efektif mengatasi gangguan berkaitan dengan kekebalan tubuh, seperti demam.

Baca juga: 7 Gejala Awal Asam Urat yang Jarang Diketahui, Termasuk Demam

3. Diare

Senyawa alkaloid, flavonoid, dan saponin dalam brotowali membuat tanaman herbal ini memiliki efek antibakteri.

Hasil penelitian terbitan jurnal Advances in Health Sciences Research tahun 2017 menunjukkan, ekstrak brotowali dengan konsentrasi 0,8 persen dan 0,32 persen lebih efektif mematikan bakteri E. coli daripada amaksosilin.

Amaksosilin adalah antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit akibat infeksi bakteri.

Baca juga: 5 Khasiat Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Pagi, Apa Saja?

4. Kudis

Penyakit kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang bertelur di dalam lapisan kulit. Anda akan merasakan gejala gatal-gatal dan ruam. 

Namun, ini bisa diredakan dengan mengoleskan ekstrak batang brotowali dengan campuran minyak kelapa.

Manfaat brotowali untuk kudis telah diteliti oleh sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics tahun 2013.

Salep yang mengandung brotowali memiliki kemampuan menyembuhkan yang sama dengan pemethrin. Sebagai informasi, permethrin adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit, salah satunya kudis.

5. Rematik

Brotowali bisa dapat digunakan sebagai obat rematik untuk mengurangi nyeri sendi. Caranya adalah dengan mengonsumsi air rebusan batang brotowali secara teratur.

Air rebusan brotowali telah lama dimanfaatkan sebagai pereda rematik telah di sejumlah negara, seperti Bangladesh, Thailand, dan Kambodia.

Itulah, penyakit yang bisa diobati dengan brotowali. Namun, apabila Anda mengalami penyakit yang disebutkan di atas dan terjadi cukup parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar tidak memicu komplikasi.

Baca juga: 5 Jenis Bunga yang Bisa Mengobati Penyakit, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi