KOMPAS.com - Seorang pria meninggal dunia setelah tersambar petir di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu (24/11/2024).
Peristiwa itu terekam kamera warga dan viral di media sosial Instagram, @surakartahits_.
"Hujan disertai petir sore tadi, pengunjung waduk cengklik berhamburan lari minggir menepi untuk berlindung, tapi apa yang terjadi ada pengevakuasian ternyata sambaran petir mengenai salah satu pengunjung," tulis unggahan tersebut.
Disebutkan korban mengalami luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RS AU). Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Lantas, bagaimana kronologi insiden tersebut?
Baca juga: Arus Petir Terbesar di Dunia Disebut Ada di Depok, Benarkah?
Kronologi pria tersambar petir di Waduk Cengklik
Plt Kapolres Boyolali AKBP Budi Adhi Buono mengonfirmasi insiden tersebut. Kejadian tersebut terjadi di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.
Korban bernama Khoirul Arba'i (39) merupakan warga Komplek Antariksa Jalan Uranus No 16 Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Korban berprofesi sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU).
Menurut penjelasan Budi, korban hendak mencari ikan bersama dengan rekannya di Waduk Cengklik. Saat itu kondisi cuaca sedang dilanda hujan lebat sehingga perahu yang mereka tumpangi mengalami macet mesin.
"Korban tersambar petir dan mengalami luka dan korban langsung dibawa RS AU. Ini sedang kita koordinasikan dengan pihak RS AU," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/11/2024).
Korban tersambar petir ketika hendak menambatkan perahunya di gubuk keramba di tengah waduk.
Akibat sambaran petir, korban mengalami luka-luka dan sempat dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 16-21 November 2024
Bukan pertama kali terjadi
Ketua keramba jaring apung (KJA) Sumber Rejeki Desa Sobokerto Kecamatan Ngemplak, Wagino mengatakan, insiden tersambar petir di Waduk Cengklik bukan kali pertama terjadi.
"Kalau (kejadian) kena petir pernah ada 4-5 (kejadian) khusus petir (tersambar), itu tahun 2010 atau 2011 sampai sekarang," kata dia, dikutip dari Tribunnews.
Adapun insiden yang terjadi pada Minggu (24/11/2024) itu terjadi ketika hujan lebat disertai petir mengguyur daerah tersebut.
Wagino berkata, korban awalnya sedang menali perahunya ke gubuk keramba untuk menghindari sambaran petir.
Nahas, pria tersebut tersambar petir. Sementara rekannya yang selamat nekat berenang ke tepian waduk untuk meminta pertolongan.
"Minta tolong ke Pak Yono, agar menjemput yang di tengah (speedboat) termasuk korban," kata dia.
Korban kemudian dievakuasi ke RS AU menggunakan ambulans. Sayangnya, pria yang tersambar petir di Waduk Cengklik itu tidak bisa diselamatkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.