Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Siswa Korban Bullying di SD Subang Meninggal Usai Dianiaya Kakak Kelas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/JAN H ANDERSEN
Ilustrasi jenazah.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Siswa kelas tiga di Subang, Jawa Barat (Jabar) berinisial ARO (9) meninggal dunia setelah diduga di-bully kakak kelasnya sendiri.

Ia mengembuskan napas terakhirnya di ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 16.10 WIB.

Korban menjalani perawatan di ICU karena tidak sadarkan diri dan kondisinya semakin memburuk.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polri untuk diautopsi. Proses autopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Korban dugaan kekerasan kakak kelas tersebut, meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB dan saat ini jenazah sudah berada di kamar Jenazah RSUD Subang," kata Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, dikutip dari Kompas.com, Senin (25/11/2024).

Berikut fakta siswa korban bullying di SD Subang meninggal.

Baca juga: Viral di Tiktok, Video Bullying Anak di Bandung Sebut Nama Jenderal TNI, Polisi Buru Pelaku

1. Korban sempat dipalak kakak kelas

Dugaan bullying yang menimpa ARO bermula ketika korban dipalak oleh tiga kakak kelasnya, yakni M, D, dan O, saat jam istirahat.

Korban yang menolak memberikan uang kepada kakak kelasnya kemudian dipukul oleh pelaku.

Setelah dianiaya, korban mengeluhkan rasa sakit di kepala disertai muntah-muntah lalu tidak sadarkan diri.

Pihak keluarga segera membawa korban ke RSUD Subang. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka serius di bagian otak.

“Korban diketahui mengalami luka berupa pendarahan di otak yang menyebabkan kondisi koma,” ujar Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Subang, dr Syamsu Riza, dikutip dari Tribun Jabar, Senin (25/11/2024).

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Bullying Geng Tai, Artis VR Ingin Damai dengan Korban

2. Bullying terjadi di luar sekolah

Sementara itu, kepala sekolah tempat korban menuntut ilmu, Kasim, mengatakan bahwa korban sempat masuk sekolah setelah diduga di-bully kakak kelasnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah tidak mengetahui dugaan bullying yang dialami korban.

Pihak sekolah baru mengetahui bahwa ARO menjadi korban dugaan bullying setelah korban dirawat di ICU.

Menurut Kasim, kasus bullying di SD Subang yang dialami korban terjadi di luar sekolah ketika jam istirahat.

“Kejadiannya, terjadi sekitar satu mingguan, itu pun Korban AR sempat masuk sekolah, dan tidak menunjukkan sakit atau apa tidak dan ketika di-bully pun tidak ada yang lapor ke pihak sekolah, makanya sekolah tidak tahu," ujar Kasim dikutip dari Tribun Jabar, Jumat (22/11/2024).

"Itu pun kejadiannya juga di luar arena sekolah, bukan di dalam. Kalau ribut di sekolah, pasti ada anak yang lapor, ini mah total tidak ada laporan atau berita apapun," tambahnya.

Baca juga: UIN Jambi Bantah Mahasiswa Korban Bullying Minta Maaf, Kampus: Hanya Membuat Video Klarifikasi

3. Korban tidak bisa membuka mata dan berjalan

Menurut pengakuan kerabat ARO, korban merasakan sakit kepala hebat dan muntah-muntah selama dua hari.

Pada awalnya, keluarga merawat korban di rumah. Namun, korban dilarikan ke RSUD Subang karena kondisinya memburuk.

Setelah tiba di RSUD Subang, dokter segera memindahkan korban ke ICU karena kondisinya sudah kritis.

Kerabat korban mengatakan, akibat kekerasan yang dilakukan kakak kelasnya, korban tidak mampu membuka mata.

Korban juga kesulitan untuk berjalan sehingga ia terpaksa merangkak.

kerabat korban menambahkan, korban mengaku sering dipukul, ditendang, dan dibenturkan ke tembok oleh kakak kelasnya.

“Korban muntah terus, perutnya sakit. Awalnya tidak cerita apa-apa karena takut. Tapi sebelum drop, dia bilang sering dipukul sama tiga kakak kelasnya,” kata kerabat korban dikutip dari Tribun Jabar, Senin (25/11/2024).

Baca juga: Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying, Pakar: Dua-duanya Itu Korban!

4. Pihak sekolah dinilai lalai

Sementara itu, Pj Bupati Subang, Imran, menilai sekolah telah lalai mengawasi anak didiknya terkait dugaan bullying yang menimpa ARO.

Ia juga mengatakan, pihak sekolah tidak bisa mengawasi anak didiknya sehingga pelajar yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa meninggal sia-sia karena bullying.

“Ini tidak perlu terjadi lagi jika sekolah bisa mengawasi anak didiknya,” ujar Imran dikutip dari Tribun Jabar, Senin (25/11/2024).

Ia berharap, kasus bullying siswa SD di Subang menjadi yang terakhir dan tidak boleh terjadi lagi, apalagi menyebabkan korban meninggal.

“Saya tegaskan, pihak sekolah harus benar-benar mengawasi anak didiknya di sekolah, baik saat jam belajar maupun istirahat, agar kasus korban tak terulang di kemudian hari,” imbuh Imran.

Baca juga: Video Viral Bullying Anak Diduga Lokasi di Balikpapan, Ini Kata Polisi

5. Kepala sekolah dinonaktifkan

Buntut meninggalnya ARO setelah diduga di-bully kakak kelas, Imran memutuskan menonaktifkan Kasim dari jabatannya sebagai kepala sekolah.

Imran juga berjanji akan memecat Kasim jika ia benar-benar terbukti bersalah dalam kasus tersebut.

Ia meminta pihak kepolisian untuk memeriksa Kasim karena peristiwa bullying seharusnya tidak terjadi jika pihak sekolah tidak lalai.

“Kasus ini tak perlu terjadi jika pihak sekolah benar-benar mengawasi siswanya dengan baik di sekolah,” tandas Imran.

Ia juga akan memanggil seluruh kepala sekolah se-Subang ke sekolah tersebut. Para kepala sekolah akan diminta untuk menjaga anaknya secara sungguh-sungguh agar tidak ada lagi kasus bullying di Subang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi