KOMPAS.com - Masyarakat Filipina dikejutkan oleh pernyataan Wakil Presiden Sara Duterte-Carpio yang disampaikan dalam jumpa pers, pada Sabtu (23/11/2024).
Sara mengaku telah mengontak seorang pembunuh bayaran untuk meregang nyawa Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.
Pernyataan ini lalu membuat badan keamanan Filipina meningkatkan protokol keselamatan terhadap Presiden Marcos.
Baca juga: 14 Tahun Jadi Terpidana Mati di Indonesia, Mary Jane Dikabarkan Akan Pulang ke Filipina
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dalam pernyataannya, Sara Duterte-Carpio menyebut telah memerintahkan seseorang untuk membunuh Presiden Marcos Jr.
Tidak hanya Presiden Marcos Jr, ancaman pembunuhan tersebut juga ditujukan kepada istri Marcos, Liza Araneta, dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez.
Pesan Duterte-Carpio kepada pembunuh itu ialah jika dirinya celaka atau terbunuh, habisi Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Ibu Negara Liza Arañeta, dan Ketua DPR Martin Romualdez.
Ia juga menuduh Marcos sebagai pemakai narkoba, korup, dan tidak kompeten dalam memimpin negara.
Sara Duterte mengaku ia dan Marcos tidak memiliki hubungan baik dan hanya memanfaatkannya semasa pemilihan presiden 2022.
Bagaimana respons Presiden Marcos?
Merespons hal tersebut, Presiden Marcos Jr akan melawan apa yang ia sebut sebagai ancaman yang sembrono dan meresahkan terhadap dirinya.
Namun dalam pernyataannya, Marcos tidak menyebutkan nama Wakil Presiden Sara Duterte. Ia hanya menyatakan, bahwa rencana kriminal semacam itu tidak boleh diabaikan.
Menurut Marcos, jika perencanaan pembunuhan terhadap presiden bisa semudah itu dan diabaikan, bagaimana jadinya jika terjadi pada warga negara biasa.
Di sisi lain, Wapres Filipina Sara Duterte mengaku bahwa dirinya belum mendengar pernyataan Presiden Marcos tersebut, namun akan menanggapinya nanti.
Baca juga: Kata Presiden Filipina Marcos Jr Usai Wapres Sara Duterte Ancam Bunuh Dirinya
Siapa Sara Duterte vs Marcos Jr?
Ferdinand Marcos Jr adalah Presiden Filipina saat ini dan merupakan putra dari mantan Presiden Filipina (1965-1986) Ferdinand Marcos Sr.
Sementara Sara Duterte adalah Wakil Presiden Filipina saat ini. Ia merupakan putri dari presiden Filipina periode 2016-2022, Rodrigo Duterte.
Keluarga Duterte dan Marcos diketahui merupakan musuh politik. Namun, pada Pemilihan Umum 2022 keduanya memutuskan untuk berkoalisi.
Rodrigo Duterte memasangkan putrinya, Sara Duterte untuk mendampingi Bongbong Marcos Jr sebagai calon presiden selanjutnya.
Perjodohan politik itu dimaksudkan agar keluarga Duterte tetap aman dan berada di pusaran kekuasaan Filipina.
Baca juga: Konflik Politik Memanas di Filipina Saat Wapres Ancam Bunuh Presiden
Mengapa Sara Duterte vs Marcos Jr berkonflik?
Ancaman Sara Duterte menjadi tindakan terbaru dari serangkaian perseteruannya dengan Ferdinand Marcos Jr di puncak politik Filipina.
Perubahan hubungan Sara dan Marcos terjadi pertama kali pada Mei 2023. Saat itu, DPR Filipina mencopot Gloria Macapagal Arroyo sebagai wakil ketua.
Tindakan pemecatan tersebut membuat wakil presiden, yang diketahui merupakan mentor dari Sara Duterte, itu marah.
Selain itu, pemerintah Marcos memutuskan akan mengawasi penggunaan dana diskresioner jutaan dollar AS oleh Sara, yang biasanya penggunaan dana ini tidak diaudit pemerintah.
Pada Oktober lalu, DPR Filipina bahkan mengumumkan pemblokiran dana diskresioner yang diminta dalam anggaran 2024 dari dua lembaga pimpinan Sara Duterte.
Keluarga Duterte khawatir aturan ini akan melonggarkan batasan masa jabatan sehingga langkah Sara Duterte menuju kursi presiden terhambat.
Konflik antara Sara Duterte dan Marcos juga dilatarbelakangi perbedaan pandangan tentang posisi Amerika Serikat dan China bagi Filipina.
Baca juga: Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos, Ada Apa?
(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro, Erwina Rachmi Puspapertiwi | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Irawan Sapto Adhi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.