KOMPAS.com - Batu permata atau batu mulia merupakan sebuah mineral dari hasil proses geologi maupun kimiawi.
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis batu permata yang dijual, seperti berlian, zamrud, ruby, atau zamrud.
Berbagai jenis batu mulia, seperti berlian, safir, dan zamrud dikenal memiliki harga yang sangat tinggi.
Meskipun demikian, benda mewah tersebut bukanlah menjadi batu permata paling langka di dunia.
Lantas, apa batu permata paling langka di dunia?
Baca juga: Profil Ketut Permata Juliastrid, Pemenang Miss Cosmo 2024 Asal Bali
Penemuan batu permata paling langka di dunia
Dikutip dari Live Science, Minggu (1/1/2023), batu mineral yang paling langka di dunia bernama kyawthuite.
Kristal kyawthuite hanya pernah ditemukan sekali dalam sejarah dengan berat hanya 1,61 karat atau 0,3 gram di wilayah Mogok, Myanmar.
Dilansir dari ZME Science, Kamis (28/11/2024), batu ini pertama kali ditemukan pada 2010 oleh pencari permata di Desa Chaung Gyi, Mogok, Myanmar.
Awalnya, pemburu permata tersebut mengira kristal yang ditemukannya sebagai kristal biasa. Lalu seorang ahli mineralogi terkemuka, Kyaw Thu, mengidentifikasikannya sebagai permata unik.
“Dari hasil penelitian di lapangan dan pembelian batu dari pasar Khanae, saya bisa tahu bahwa batu ini agak aneh dan saya membelinya," ungkap Kyaw Thu, dikutip dari Geologyin.
"Kemudian, ketika saya sampai di Yangon, saya memeriksanya dan memutuskan bahwa ini tidak seperti permata lain yang pernah kami temukan,” tambahnya.
Setelah analisis yang ekstensif, Asosiasi Mineralogi Internasional (IMA) secara resmi mengakui kyawthuite sebagai mineral baru pada 2015.
Saat ini, satu-satunya spesimen tersebut berada di Museum Sejarah Alam Los Angeles County, Amerika Serikat (AS), tempat kristal ini dijaga sebagai harta karun geologi.
Baca juga: Catat, Berikut Jadwal Pemblokiran Kartu ATM Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BTN, dan Permata
Mengenal kyawthuite
Kyawthuite merupakan oksida bismut-antimon dengan rumus kimia Bi3+Sb5+O4, dengan sedikit tantalum.
Walaupun tidak terlalu langka secara individual, rumus-rumus ini terbentuk dalam kondisi unik yang baru dipahami para ilmuwan.
Struktur mineral tersebut meliputi lembaran antimon dan oksigen dengan bentuk seperti papan catur yang menempel pada atom bismut.
Kepadatan kyawthuite delapan kali lipat dari air sehingga jauh lebih berat daripada yang terlihat.
Kyawthuite diperkirakan berasal dari pegmatite, batuan beku yang terbentuk selama tahap akhir kristalisasi magma.
Baca juga: Batas Waktu dan Cara Penukaran Kartu ATM BCA, BJB, BNI, dan Permata
Hubungan kondisi geologi dan politik Myanmar
Struktur geologi Myanmar yang dibentuk oleh tabrakan lempeng tektonik India dan Asia menghasilkan panas dan tekanan hebat yang dibutuhkan agar mineral langka tersebut terbentuk.
Peristiwa dahsyat selama zaman Paleosen-Eosen ini tidak hanya menciptakan kyawthuite, tetapi juga membuat wilayah tersebut dipenuhi batu permata.
Selain kyawthuite, di Myanmar juga ditemukan kristal painite berwarna merah tua yang merupakan mineral terlangka kedua di dunia.
Meskipun kaya akan mineral, namun latar belakang politik yang tidak stabil membuat negara tersebut kerap dipandang sebelah mata.
Ketidakstabilan politik selama puluhan tahun, kontrol militer, dan pelanggaran hak asasi manusia membayangi perdagangan batu permata di Myanmar.
Praktik penambangan di wilayah tersebut juga menuai kritik karena kondisi yang tidak aman, adanya kerja paksa, dan juga eksploitasi anak.
Kekhawatiran etika ini telah mendorong beberapa pihak untuk memboikot bahan-bahan yang bersumber dari Myanmar dan berakibat pembatasan studi serta komersialisasi mineral langka.
Baca juga: Batas Akhir Penggantian Kartu ATM Bank Permata, BRI, BCA, Mandiri, dan BNI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.